Ibumu, anakku
Wanita luar biasa
Perempuan unggul tiada tara
Ibumu, anakku
Cerdas
Tegar
Berprinsip kuat
Ibumu, anakku
Berpikir dengan cara berbeda
Melampaui zamannya
Ibumu, anakku
Tak pernah mengeluh
Hanya berpasrah
Ibumu, anakku
Tak pernah menyerah
Terus berusaha
Bagi ibumu, anakku
Tak ada kemustahilan di dunia
Bagi ibumu, anakku
Kita mesti terus memberi
meski terlalu sering disalah mengerti
Bagi ibumu, anakku
Keberadaan kita harus berguna
bagai telaga di sahara
Ibumu, anakku
Tak kan bisa dijelaskan dengan kata
Ibumu, anakku
Secuil keindahan surga yang diturunkan ke dunia
Ibumu, anakku
Ah, tak tahu lagi aku harus berkata apa
Rabu, 30 Desember 2009
LURUH DAN RAPUH
Hanya yang pernah mengalami perpisahan
Tahu betapa agung dan indah kebersamaan
Hanya yang pernah alami kesakitan
yang tahu betapa bernilai kesehatan
Hanya yang pernah alami keduanya
yang rasakan betapa dahsyat ketak berdayaan
Aku luruh seluruh-luruhnya dalam perpisahan
Meski tegar harus kutampakkan
Aku rapuh serapuh-rapuhnya dalam kesakitan
Meski kuat dan segar mesti tampak diluaran
Tahu betapa agung dan indah kebersamaan
Hanya yang pernah alami kesakitan
yang tahu betapa bernilai kesehatan
Hanya yang pernah alami keduanya
yang rasakan betapa dahsyat ketak berdayaan
Aku luruh seluruh-luruhnya dalam perpisahan
Meski tegar harus kutampakkan
Aku rapuh serapuh-rapuhnya dalam kesakitan
Meski kuat dan segar mesti tampak diluaran
INGINKU
Begitu singkat kebersamaan yang digariskan Tuhan
untuk kita
Kalau tak ingat Lana
Ku kan berdo’a agar tanah di samping nisanmu segera terbuka
Agar raga ini segera bersemayam di sana
Agar jiwa dapat terus bersama
Tapi kita punya Lana
hadiah terindah dan termegah darimu
penerus mata rantai sejarah hidup kita
Tunggu aku di sana
Biar ku tuntaskan dulu apa yang sudah kita mulai
Biar ku tunaikan dulu amanat yang engkau percayakan padaku
Biar ku sempurnakan peranku
Lalu ….
aku akan menyusulmu
untuk kita
Kalau tak ingat Lana
Ku kan berdo’a agar tanah di samping nisanmu segera terbuka
Agar raga ini segera bersemayam di sana
Agar jiwa dapat terus bersama
Tapi kita punya Lana
hadiah terindah dan termegah darimu
penerus mata rantai sejarah hidup kita
Tunggu aku di sana
Biar ku tuntaskan dulu apa yang sudah kita mulai
Biar ku tunaikan dulu amanat yang engkau percayakan padaku
Biar ku sempurnakan peranku
Lalu ….
aku akan menyusulmu
PERCAYALAH PADAKU
Jiwa
Tenanglah di sana
akan ku gapai apa yang tlah kita impikan
akan ku wujudkan sgala yang ada di angan
Kau lihatlah dari sana
Bagaimana impian kita bergerak mewujud dan menjelma
Bagaimana angan kita kan menjadi nyata
Kau lihat saja dari sana
Bagaimana Maulana
Putra kita
Jantung hati kita
Akan membanggakan kita
Kau lihat saja dari sana
Tenanglah di sana
Biar di sini
aku yang menuntaskannya
Tenanglah di sana
akan ku gapai apa yang tlah kita impikan
akan ku wujudkan sgala yang ada di angan
Kau lihatlah dari sana
Bagaimana impian kita bergerak mewujud dan menjelma
Bagaimana angan kita kan menjadi nyata
Kau lihat saja dari sana
Bagaimana Maulana
Putra kita
Jantung hati kita
Akan membanggakan kita
Kau lihat saja dari sana
Tenanglah di sana
Biar di sini
aku yang menuntaskannya
KELUHKU
Tak mungkin ku persalahkan siapapun atau apapun
atas kepergianmu
Sebab musabab hanya jalan menuju pemenuhan
yang telah digariskan
Tapi hati tak begitu saja mau menerima
terlalu cepat rasanya kesempatan kita
impian-impian yang kita bangun belum lagi
menjelma
atas kepergianmu
Sebab musabab hanya jalan menuju pemenuhan
yang telah digariskan
Tapi hati tak begitu saja mau menerima
terlalu cepat rasanya kesempatan kita
impian-impian yang kita bangun belum lagi
menjelma
ABADI
Ku coba kumpulkan kembali serpihan-serpihan jiwa
yang melayang bersamamu
Tak ingin ku kehilangan secuil pun kenangan akan dirimu
Biarlah semua menjadi keabadian di hatiku
Mari bersama kita siapkan buah hati
Engkau di sana
dan
aku di sini
yang melayang bersamamu
Tak ingin ku kehilangan secuil pun kenangan akan dirimu
Biarlah semua menjadi keabadian di hatiku
Mari bersama kita siapkan buah hati
Engkau di sana
dan
aku di sini
Selasa, 29 Desember 2009
IKHLASKU
Nalarku tlah ikhlas melepasmu
Karna engkau adalah amanat yang dititipkan kepadaku
Tapi hati bukan nalar
Hati penuh dengan ukiran-ukiran indah kebersamaan kita
Hati penuh dengan luka lara dan suka cita kebersamaan kita
Engkau bukan sekedar amanat bagiku
Engkau bagian dari jiwaku
pembentuk arah hidupku
pencipta mimpi-mimpiku
Teriris hatiku tiap kali menatap wajahnya
Terisak aku tiap kali melihat dirinya
Rasanya terlalu dini baginya kehilangan ibu
Rasanya terlalu cepat ia kehilangan belaianmu
Tapi Ia yang Maha Segala Tahu segalanya
Garis ketetapan-Nya haruslah diterima
meski penuh sesak sgala rasa tercampur di dada
Karna engkau adalah amanat yang dititipkan kepadaku
Tapi hati bukan nalar
Hati penuh dengan ukiran-ukiran indah kebersamaan kita
Hati penuh dengan luka lara dan suka cita kebersamaan kita
Engkau bukan sekedar amanat bagiku
Engkau bagian dari jiwaku
pembentuk arah hidupku
pencipta mimpi-mimpiku
Teriris hatiku tiap kali menatap wajahnya
Terisak aku tiap kali melihat dirinya
Rasanya terlalu dini baginya kehilangan ibu
Rasanya terlalu cepat ia kehilangan belaianmu
Tapi Ia yang Maha Segala Tahu segalanya
Garis ketetapan-Nya haruslah diterima
meski penuh sesak sgala rasa tercampur di dada
MARI BERDO’A
Mari berdo’a bersama
Aku di sini dan kau di sana
Mari berdo’a untuk kebaikan dan kesempurnaan jiwa
Aku di sini memanjat segala do’a
agar engkau selalu berada dalam limpahan-nya
agar engkau selalu alami nikmat kesempurnaan
Engkau di sana mohon berdo’a
agar aku mampu memegang amanah
agar aku mampu melapangkan jalan bagi buah hati kita
Mari berdo’a bersama
Aku di sini dan kau di sana
Semoga bahagia selalu bersama
Semoga yang terbaik mampu dirasa
Aku di sini dan kau di sana
Mari berdo’a untuk kebaikan dan kesempurnaan jiwa
Aku di sini memanjat segala do’a
agar engkau selalu berada dalam limpahan-nya
agar engkau selalu alami nikmat kesempurnaan
Engkau di sana mohon berdo’a
agar aku mampu memegang amanah
agar aku mampu melapangkan jalan bagi buah hati kita
Mari berdo’a bersama
Aku di sini dan kau di sana
Semoga bahagia selalu bersama
Semoga yang terbaik mampu dirasa
SEMPURNA
Kau sempurnakan peran dengan selesaikan semuanya
Kau sempurnakan pengabdian dengan tuntaskannya
Kau sempurnakan hidup dengan kematian
Senin, 28 Desember 2009
Kau Nomor Satu
Di kelas, kau nomor satu
Di hatiku, kau nomor satu
Di rumahku, kau nomor satu
Bahkan,
Matipun kau nomor satu
Di hatiku, kau nomor satu
Di rumahku, kau nomor satu
Bahkan,
Matipun kau nomor satu
Langganan:
Postingan (Atom)