serah hati
pada Yang Suci
pasrah jiwa
pada Yang Kuasa
tunduk diri
pada Sang Abadi
melangkah hati-hati
susuri jalan diri
meski licin
tak perlu ambil peduli
bimbing ruh
tuju asalnya
dalam peluk
bersama-Nya
antar sukma
sampai rumahnya
dalam naungan
arasy Yang Esa
tertatih-tatih
itu biasa
terjal menjulang
pastilah ada
halus menghampar
tinggalkan biar
karena berjaya
habis derita
hati pejuang
tak pernah bimbang
lalui perang
di depan pandang
pada akhirnya
hanyalah menang
bersama jiwa
para tersayang
Selasa, 30 Maret 2010
malam
heningmu sepanjang waktu
tak ada yang tahu rahasiamu
kesyahduanlah pembawaanmu
lantunkan nyanyian melelapkan
setiap yang mampu menikmatimu
dalam sadar bukan dalam lelap
menghidupi hening dan syahdumu
dalam lantunan do'a dan harap
setiap bangkit dalam heningmu
memanjat syukur dalam syahdu
mengurai harap dalam tunduk
memuja bermunajat
dalam hening sampaikan hasrat
dalam syahdu mohonkan hajat
dengan desir naik ke arasy
berhadap duli Pemilik Arasy
dalam hening semua jelas
semesta amin mengharap jawab
dalam syahdu semua rindu
sepakat alam atas dijawab perlu
tenang telaga dalam kejernihan
memantal harapan yang dipastikan
suara nyanyian segala binatang
mengucap amin atas permohonan
tak ada yang tahu rahasiamu
kesyahduanlah pembawaanmu
lantunkan nyanyian melelapkan
setiap yang mampu menikmatimu
dalam sadar bukan dalam lelap
menghidupi hening dan syahdumu
dalam lantunan do'a dan harap
setiap bangkit dalam heningmu
memanjat syukur dalam syahdu
mengurai harap dalam tunduk
memuja bermunajat
dalam hening sampaikan hasrat
dalam syahdu mohonkan hajat
dengan desir naik ke arasy
berhadap duli Pemilik Arasy
dalam hening semua jelas
semesta amin mengharap jawab
dalam syahdu semua rindu
sepakat alam atas dijawab perlu
tenang telaga dalam kejernihan
memantal harapan yang dipastikan
suara nyanyian segala binatang
mengucap amin atas permohonan
...mu
menyisipi hari dengan hadirmu
membuka segala dalam jiwa
meluangkan waktu tuk mengingatmu
hadirkan s'gala rasa dan cita
meski perih
meski luka
meski kelu
meski pilu
sunyi malam-malamku
tinggal hening temaniku
rajutan do'a ku siapkan
sebagai bujukan pada keinginan
agar s'lalu bersamamu
biar tetap dalam hadirmu
bersatulah hati
dalam peluk kasih suci
membuka segala dalam jiwa
meluangkan waktu tuk mengingatmu
hadirkan s'gala rasa dan cita
meski perih
meski luka
meski kelu
meski pilu
sunyi malam-malamku
tinggal hening temaniku
rajutan do'a ku siapkan
sebagai bujukan pada keinginan
agar s'lalu bersamamu
biar tetap dalam hadirmu
bersatulah hati
dalam peluk kasih suci
Rabu, 17 Maret 2010
hanya sebuah cerita
tinggal tubuh renta
tanah keras kerontang
debu gersang tanpa siraman
segala muda tlah berlalu masa
lahan gembur terbakar sepenggal harapan
debu subur terhempas topan kehidupan
segala hijau tinggal cerita
subur ladang asa tak tersisa
tinggal kering tak berdaya
sungguh ini bukan putus asa
hanya ungkap yang lagi dirasa
tanah keras kerontang
debu gersang tanpa siraman
segala muda tlah berlalu masa
lahan gembur terbakar sepenggal harapan
debu subur terhempas topan kehidupan
segala hijau tinggal cerita
subur ladang asa tak tersisa
tinggal kering tak berdaya
sungguh ini bukan putus asa
hanya ungkap yang lagi dirasa
Do'a
Ya Allah....
luas kasih-Mu melebihi murka-Mu
rasa kasih-Mu mengungguli sayang-Mu
agung cinta-Mu mewujudkan segala
aku mohon pada-Mu
karuniai aku
anugerahi aku
mampu tunaikan amanah-Mu
mampu sempurnakan peranku
luas kasih-Mu melebihi murka-Mu
rasa kasih-Mu mengungguli sayang-Mu
agung cinta-Mu mewujudkan segala
aku mohon pada-Mu
karuniai aku
anugerahi aku
mampu tunaikan amanah-Mu
mampu sempurnakan peranku
Aku...
segalanya kembali perih
pedih
tak ada luka yang menganga
karna saat ini akulah luka
merah
bernanah
pedih
tak ada luka yang menganga
karna saat ini akulah luka
merah
bernanah
Senin, 15 Maret 2010
Setelah Mati....Hidup Lagi
tinggal gersang
di hamparan
setelah hijau menghampar
habis terbakar
tinggal abu
berserakan
setelah api
kembali padam
tunggu hujan
bercucuran
beri belaian
kesejukan
biar lembab
segala gersang
biar menyerap
pentingnya abu
biar mengalir
kumpulkan sari
agar tumbuh kembali
yang telah mati
di hamparan
setelah hijau menghampar
habis terbakar
tinggal abu
berserakan
setelah api
kembali padam
tunggu hujan
bercucuran
beri belaian
kesejukan
biar lembab
segala gersang
biar menyerap
pentingnya abu
biar mengalir
kumpulkan sari
agar tumbuh kembali
yang telah mati
a b a d i l a h dengan perkenan-Nya
menggenggam senyummu
di dadaku
mematri rautmu
di hatiku
menegakkan kepalaku
menguatkan berdiriku
mengokohkan kaki-kakiku
sirna senyum tak ku harap
hapus raut tak ku mau
biar mengembang selalu
biar memancar tanpa dulu
sebagai kawan perjalananku
sebagai semangat pengejaranku
sebagai jiwa di ragaku
sebagai rahmat Sang Segala Maha
di dadaku
mematri rautmu
di hatiku
menegakkan kepalaku
menguatkan berdiriku
mengokohkan kaki-kakiku
sirna senyum tak ku harap
hapus raut tak ku mau
biar mengembang selalu
biar memancar tanpa dulu
sebagai kawan perjalananku
sebagai semangat pengejaranku
sebagai jiwa di ragaku
sebagai rahmat Sang Segala Maha
Jumat, 12 Maret 2010
ah...
ku nikmati detakku
dug...dug....dug
mesti tak tahu makna
ku ikuti alurnya
kembali ke jantung segala
masih ada perih di dada
entah sampai kapan bisa ku terima
dug...dug....dug
mesti tak tahu makna
ku ikuti alurnya
kembali ke jantung segala
masih ada perih di dada
entah sampai kapan bisa ku terima
Sabtu, 06 Maret 2010
Ayo Kumpulkan dan Bangun Istanamu Kembali
segala puing yang bertebaran itu
kumpulkan kembali
tidak ada yang tak berguna dari segala puing itu
semua punya peran dalam istanamu dulu
susun kembali setiap bagian dari puing itu
tidak akan bisa sama
itu pasti...
tapi sekali lagi,
jangan biarkan ada ceceran puing yang kau sisakan
ambil semua
untuk bangun kembali istanamu
mungkin serupa
mungkin berbeda
mungkin lebih megah
mungkin lebih indah
setiap puing itu punya perannya sendiri
dalam gemerlap istana yang kau canangkan
kumpulkan kembali
tidak ada yang tak berguna dari segala puing itu
semua punya peran dalam istanamu dulu
susun kembali setiap bagian dari puing itu
tidak akan bisa sama
itu pasti...
tapi sekali lagi,
jangan biarkan ada ceceran puing yang kau sisakan
ambil semua
untuk bangun kembali istanamu
mungkin serupa
mungkin berbeda
mungkin lebih megah
mungkin lebih indah
setiap puing itu punya perannya sendiri
dalam gemerlap istana yang kau canangkan
Do'a
dalam hening
segala bening mengerling
dalam senyap
seluruh harap terucap
bersama silir angin
ku sampaikan apa yang dirasa
dalam belai lembut rembulan
ku haturkan segala harap jiwa
gemerlap gemintang
hias seluruh ingin yang dinaikkan
menuju pemenuhan
agar kembali turun saat fajar
dengan segala kemegahan
segala bening mengerling
dalam senyap
seluruh harap terucap
bersama silir angin
ku sampaikan apa yang dirasa
dalam belai lembut rembulan
ku haturkan segala harap jiwa
gemerlap gemintang
hias seluruh ingin yang dinaikkan
menuju pemenuhan
agar kembali turun saat fajar
dengan segala kemegahan
Jumat, 05 Maret 2010
Denyutku
detak itu hadir lagi
berdenyut dalam dadaku
menjalar ke sekujur nadiku
denyut itu kembali lagi
mengalir dalam darahku
menggetarkan jantungku
detak cintaku
denyut rinduku
berdenyut dalam dadaku
menjalar ke sekujur nadiku
denyut itu kembali lagi
mengalir dalam darahku
menggetarkan jantungku
detak cintaku
denyut rinduku
Rabu, 03 Maret 2010
Panas Membakar
hari ini panas membakar
jalan beraspal mengelupaskan
telapak-telapak telanjang
hari ini panas membakar
angin berhembus keringkan
batang dan dedaunan
hari ini panas membakar
telaga mendidih
kehilangan kesejukan
hari ini panas membakar
bukan hanya badan
tapi masuk ke dalam jiwa insan
hari ini panas membakar
semoga masih ada kautsar
menyejukkan kerontang
jalan beraspal mengelupaskan
telapak-telapak telanjang
hari ini panas membakar
angin berhembus keringkan
batang dan dedaunan
hari ini panas membakar
telaga mendidih
kehilangan kesejukan
hari ini panas membakar
bukan hanya badan
tapi masuk ke dalam jiwa insan
hari ini panas membakar
semoga masih ada kautsar
menyejukkan kerontang
Rasaku
resah
gelisah
gundah
hampa
tanpa makna
hilang jiwa
hendak ke mana?
untuk apa?
karena apa?
semua hilang
sirna
tiada
tinggal rasa
tersisa
dalam huruf
tanpa daya
gelisah
gundah
hampa
tanpa makna
hilang jiwa
hendak ke mana?
untuk apa?
karena apa?
semua hilang
sirna
tiada
tinggal rasa
tersisa
dalam huruf
tanpa daya
Langganan:
Postingan (Atom)