pantaimu belum tampak
gelombang masih menghadang
badai belum juga reda
lalu,
mengapa kau ingin tenggelamkan kapal?
rumahmu masih jauh
bukit gunung masih di depan
sungai lembah masih membentang
lalu,
mengapa kau ingin hentikan langkah?
sarangmu masih di seberang
awan hujan bukan halangan
angin topan jadikan loncatan
lalu,
mengapa kau ingin tanggalkan sayap?
derita dan rintangan
hambatan dan tantangan
musibah dan cobaan
hanya merupakan awal
pedih
perih
sedih
rintih
adalah niscaya sebelum kemenangan
duka
lara
sengsara
adalah niscaya bagi keberhasilan
"Dan sesudah setiap kesukaran
muncullah kemudahan"
demikian yang dijanjikan dalam firman
Selasa, 27 April 2010
Kutitip rinduku
ku titipkan rinduku padamu
dalam batas ketiadaan waktu
kutitipkan rinduku padamu
semakin dalam seiring berjalannya waktu
kutitipkan rinduku padamu
dalam hening keabadian malam
kutitipkan rinduku padamu
dalam terang matahari jiwa
kutitipkan rinduku padamu
dalam sejuk angin surgawi
kutitipkan rinduku padamu
dalam belai kasih abadi
kutitipkan rinduku padamu
dalam nyanyian merdu bidadari
kutitipkan rinduku padamu
dalam selutuh sepenuh cinta
kutitipkan rinduku padamu
sepanjang perjalanan waktu
kutitipkan rinduku padamu
wahai engkau kekasih hatiku
kutitipkan rinduku padamu
wahai jiwa pengisi jiwaku
kutitipkan rinduku padamu
wahai puisi gairah hidupku
kutitipkan rinduku padamu
sampai tiba waktu bertemu
dalam batas ketiadaan waktu
kutitipkan rinduku padamu
semakin dalam seiring berjalannya waktu
kutitipkan rinduku padamu
dalam hening keabadian malam
kutitipkan rinduku padamu
dalam terang matahari jiwa
kutitipkan rinduku padamu
dalam sejuk angin surgawi
kutitipkan rinduku padamu
dalam belai kasih abadi
kutitipkan rinduku padamu
dalam nyanyian merdu bidadari
kutitipkan rinduku padamu
dalam selutuh sepenuh cinta
kutitipkan rinduku padamu
sepanjang perjalanan waktu
kutitipkan rinduku padamu
wahai engkau kekasih hatiku
kutitipkan rinduku padamu
wahai jiwa pengisi jiwaku
kutitipkan rinduku padamu
wahai puisi gairah hidupku
kutitipkan rinduku padamu
sampai tiba waktu bertemu
Minggu, 25 April 2010
Berat
tetap berat
bahkan menjadi semakin berat
meski semua ku letakkan
meski semua ku serahkan
meski tak ada lagi beban yang ku sandang
tetap berat
bahkan semakin berat
beban sebenarnya bukanlah masalah yang ku hadapi
bukan persoalan yang ku temui
bukan kesedihan yang ku alami
sejatinya adalah aku
diriku adalah beban sejatiku
pikiranku adalah masalah sejatiku
yakinku adalah persoalan sejatiku
tetap berat
bahkan semakin berat
ketidak menerimaan menjadi jangkar di kapalku
kebimbangan menjadi puting beliung di samuderaku
ketakutan menutup cahaya matahariku
tetap berat
bahkan semakin berat
aku kalah dengan diriku
tak mampu ku tundukkan egoku
bahkan menjadi semakin berat
meski semua ku letakkan
meski semua ku serahkan
meski tak ada lagi beban yang ku sandang
tetap berat
bahkan semakin berat
beban sebenarnya bukanlah masalah yang ku hadapi
bukan persoalan yang ku temui
bukan kesedihan yang ku alami
sejatinya adalah aku
diriku adalah beban sejatiku
pikiranku adalah masalah sejatiku
yakinku adalah persoalan sejatiku
tetap berat
bahkan semakin berat
ketidak menerimaan menjadi jangkar di kapalku
kebimbangan menjadi puting beliung di samuderaku
ketakutan menutup cahaya matahariku
tetap berat
bahkan semakin berat
aku kalah dengan diriku
tak mampu ku tundukkan egoku
Sabtu, 24 April 2010
antara Keinginan dan Kenyataan
tinggal tangis tanpa air mata
isak tanpa suara
perih tanpa luka
sedih tiada tara
kini,
kerontang meski air menggenang
gersang dalam guyuran hujan
gulita di tengah gemerlap cahaya
pilu meski penuh gelak tawa
melangkah dalam lelah
berjalan dalam bimbang
asa seakan telah lepas dari tangan
serasa sirna sudah tongkat pegangan
di tengah kelam hitam perjalanan
seakan patah tiang dipancang
pada perahu di badai lautan kehidupan
tali keselamatan jiwa jauh di depan
kesombongan semakin menghempaskan
mencoba berpasrah lawan diri sendiri
agar arus membawa pergi
menuju daratan diri sejati
mencoba kalahkan angkuh diri
agar mungkin sucikan hati
biar dzahir sayap-sayap sukma
untuk terbang menuju arasy-Nya
biar sempurna cerita kelana
dengan peran ditutup paripurna
isak tanpa suara
perih tanpa luka
sedih tiada tara
kini,
kerontang meski air menggenang
gersang dalam guyuran hujan
gulita di tengah gemerlap cahaya
pilu meski penuh gelak tawa
melangkah dalam lelah
berjalan dalam bimbang
asa seakan telah lepas dari tangan
serasa sirna sudah tongkat pegangan
di tengah kelam hitam perjalanan
seakan patah tiang dipancang
pada perahu di badai lautan kehidupan
tali keselamatan jiwa jauh di depan
kesombongan semakin menghempaskan
mencoba berpasrah lawan diri sendiri
agar arus membawa pergi
menuju daratan diri sejati
mencoba kalahkan angkuh diri
agar mungkin sucikan hati
biar dzahir sayap-sayap sukma
untuk terbang menuju arasy-Nya
biar sempurna cerita kelana
dengan peran ditutup paripurna
Jumat, 23 April 2010
Sambut Pagi
Setelah gulita dan kelam
kau muncul dengan terang dan sinar
habis sudah dingin dan kebekuan
kau ganti dengan hangat dan kedinamisan
sirna kelu dan kekakuan
menjadi segar dan kesiapan
Kau hadir sebagai tanda yang baru telah dimulai
tahap-tahap dan langkah siap kembali dicanangkan
target dan tujuan tlah siap dilaksanakan
Kau hadir tandai berawalnya titik baru
titik awal dari sebuah garis keberhasilan
titik awal dari sebuah garis rancangan kehidupan
titik awal dari sebuah garis takdir yang ditetapkan
Kau hadir tandai berakhirnya kekelaman
kelam kegagalan hari-hari kemarin
kelam kegelisahan tiadanya tujuan
kelam kebimbangan akan langkah ke depan
Kau hadir bawa kesegaran
kesegaran untuk melangkah di awal hari
kesegaran untuk menetapkan tonggak keberhasilan
kesegaran untuk memastikan pelaksanaan yang telah direncanakan
setelah istirahat dari kelelahan
setelah istirahat dari kepenatan
setelah istirahat dari segala beban
Selamat datang pagi hari
semoga hangatmu hangatkan jiwaku
semoga segarmu segarkan sukmaku
semoga semangatmu semangatkan diriku
semoga seluruh kebaikan hari
baikkan segala rencanaku
semoga mendung tak lagi
menggantung di langit hatiku
kau muncul dengan terang dan sinar
habis sudah dingin dan kebekuan
kau ganti dengan hangat dan kedinamisan
sirna kelu dan kekakuan
menjadi segar dan kesiapan
Kau hadir sebagai tanda yang baru telah dimulai
tahap-tahap dan langkah siap kembali dicanangkan
target dan tujuan tlah siap dilaksanakan
Kau hadir tandai berawalnya titik baru
titik awal dari sebuah garis keberhasilan
titik awal dari sebuah garis rancangan kehidupan
titik awal dari sebuah garis takdir yang ditetapkan
Kau hadir tandai berakhirnya kekelaman
kelam kegagalan hari-hari kemarin
kelam kegelisahan tiadanya tujuan
kelam kebimbangan akan langkah ke depan
Kau hadir bawa kesegaran
kesegaran untuk melangkah di awal hari
kesegaran untuk menetapkan tonggak keberhasilan
kesegaran untuk memastikan pelaksanaan yang telah direncanakan
setelah istirahat dari kelelahan
setelah istirahat dari kepenatan
setelah istirahat dari segala beban
Selamat datang pagi hari
semoga hangatmu hangatkan jiwaku
semoga segarmu segarkan sukmaku
semoga semangatmu semangatkan diriku
semoga seluruh kebaikan hari
baikkan segala rencanaku
semoga mendung tak lagi
menggantung di langit hatiku
Kamis, 22 April 2010
Coba Bangkitlah
kadang lelah dan letih
langkah tinggal sepotong-potong
sering lemas dan patah arang
hidup seakan tanpa tujuan
melangkah hanya ikuti arus
tanpa tahu dan mampu mengatur arus
tujuan dan target tak lagi terpikirkan
semua kelam tanpa titik terang
lalu,
sampai kapan?
bilamana datang?
tak mungkin ku terus dalam keadaan demikian
ada tapak yang mesti ditegaskan
ada harapan yang mesti dijawabkan
ada amanat yang mesti dijalankan
tak boleh ku terus terjebak dalam kegelapan
ada terang yang menanti di depan
ada cerah setelah mendung hitam mengambang
ada harapan yang tak mungkin bisa hilang
demi Engkau yang kuasai segala
dengan bersandar pada ijin dan perkenanMu
aku tegaskan pada diriku
semua akan segera berlalu
berganti gelora dan semangat yang mengharu biru
langkah tinggal sepotong-potong
sering lemas dan patah arang
hidup seakan tanpa tujuan
melangkah hanya ikuti arus
tanpa tahu dan mampu mengatur arus
tujuan dan target tak lagi terpikirkan
semua kelam tanpa titik terang
lalu,
sampai kapan?
bilamana datang?
tak mungkin ku terus dalam keadaan demikian
ada tapak yang mesti ditegaskan
ada harapan yang mesti dijawabkan
ada amanat yang mesti dijalankan
tak boleh ku terus terjebak dalam kegelapan
ada terang yang menanti di depan
ada cerah setelah mendung hitam mengambang
ada harapan yang tak mungkin bisa hilang
demi Engkau yang kuasai segala
dengan bersandar pada ijin dan perkenanMu
aku tegaskan pada diriku
semua akan segera berlalu
berganti gelora dan semangat yang mengharu biru
Rabu, 21 April 2010
Sungguh titahMu teramat berat bagiku
sungguh berat jalani titahMu
meski ku tahu harus terima
tak boleh ada penolakan dalam jiwa
tak ada yang mampu hindarinya
sungguh berat jalani titahMu
hingga nalar diam tanpa daya
hingga dada seakan tak bisa terima
sungguh berat jalani titahMu
meski segalanya t'lah Kau tetapkan
kesesuaian peran yang dijalankan hamba
kemampuan yang Kau tiupkan di dada
sungguh berat jalani titahMu
dalam kebuntuan tiap jalan
kepadaMu lah akhirnya semua ku serahkan
meski ku tahu harus terima
tak boleh ada penolakan dalam jiwa
tak ada yang mampu hindarinya
sungguh berat jalani titahMu
hingga nalar diam tanpa daya
hingga dada seakan tak bisa terima
sungguh berat jalani titahMu
meski segalanya t'lah Kau tetapkan
kesesuaian peran yang dijalankan hamba
kemampuan yang Kau tiupkan di dada
sungguh berat jalani titahMu
dalam kebuntuan tiap jalan
kepadaMu lah akhirnya semua ku serahkan
Senin, 19 April 2010
Isteriku
putih
cemerlang
bersinar
senyum menebar
indah tak terbayar
anggun
cantik
luar biasa
isteriku tercinta
dalam naungan surga
dalam istana
dengan sungai mengalir di bawahnya
dengan taman penuh bunga
dengan kebun-kebun yang ranum buahnya
di atas singgasana sutera
isteriku tercinta
dalam naungan surga
berparas cahaya
berbaju kemegahan takwa
menebar harum kedamaian
isteriku tercinta
berselimut terang cahaya
terlelap tenang dalam tidurnya
menunggu bangun di akhir masa
menanti terbuka pintu surga
setelah perhitungan amal purna
cemerlang
bersinar
senyum menebar
indah tak terbayar
anggun
cantik
luar biasa
isteriku tercinta
dalam naungan surga
dalam istana
dengan sungai mengalir di bawahnya
dengan taman penuh bunga
dengan kebun-kebun yang ranum buahnya
di atas singgasana sutera
isteriku tercinta
dalam naungan surga
berparas cahaya
berbaju kemegahan takwa
menebar harum kedamaian
isteriku tercinta
berselimut terang cahaya
terlelap tenang dalam tidurnya
menunggu bangun di akhir masa
menanti terbuka pintu surga
setelah perhitungan amal purna
Rindu...
kini...
rinduku tanpa batas
tak perlu menunggu jawab
tanpa tepi dalam sebuah pertemuan
kini...
rinduku tanpa batas
semakin dalam seiring perjalanan zaman
tanpa pernah menyerah pada segala rintangan
kini...
rinduku tanpa batas
merangkai syair mengindahkan kata
melukis hati dengan kemegahan jiwa
kini...
rinduku tanpa batas
tak lagi rencanakan pertemuan
meski tetap menjadi harapan
kini...
rinduku tanpa batas
ruang waktu lepas
tak lagi mengikat
kini...
rinduku tanpa batas
dalam serah pasrah
dalam tunduk luruh
menyandar pada Pemilik Segala
kini...
rinduku tanpa batas
tiap hening adalah harapan
dalam gulita kuatkan keinginan
akan pertemuan yang diijinkan
rinduku tanpa batas
tak perlu menunggu jawab
tanpa tepi dalam sebuah pertemuan
kini...
rinduku tanpa batas
semakin dalam seiring perjalanan zaman
tanpa pernah menyerah pada segala rintangan
kini...
rinduku tanpa batas
merangkai syair mengindahkan kata
melukis hati dengan kemegahan jiwa
kini...
rinduku tanpa batas
tak lagi rencanakan pertemuan
meski tetap menjadi harapan
kini...
rinduku tanpa batas
ruang waktu lepas
tak lagi mengikat
kini...
rinduku tanpa batas
dalam serah pasrah
dalam tunduk luruh
menyandar pada Pemilik Segala
kini...
rinduku tanpa batas
tiap hening adalah harapan
dalam gulita kuatkan keinginan
akan pertemuan yang diijinkan
Kamis, 15 April 2010
Anip menulis....
saat ini.....tak ku tahu apa yang sebenarnya terjadi....
apa yang tersembunyi di dunia ini....dan apa yang aku cari.....
walau begitu...aku masih mencoba untuk selalu berjalan....melewati jalan-jalan yang tak pernah kuperhitungkan...
menyusuri lembah yang tak pernah ku jamah.....
menelusuri jalan yang berliku....
aku masih selalu mencoba berdiri...walau ku tak tahu lagi apa arti hidup ini...tanpa hati....tanpa mimpi.....
aku masih selalu mencoba berlari.....saat semua orang mulai berhenti....aku tak tahu apa yang ku cari...karena yang ku tahu...hanya berlari.....berlari....dan berlari.....
saat aku mulai berhenti...aku baru menyadari.....seluruh tubuhq terasa sakit....terasa lelah.....
aku mulai berhenti...dan melihat apa yang sudah terjadi.......
semuanya telihat sangat jelas....tapi...masih saja ku tak bisa menerima apa yang sudah terjadi dihidupku ini.....
masih saja tak mau kusadari bahwa kau benar-benar telah pergi......
masih saja tak bisa ku terima kalau kau tak lagi disini......
masih saja tak bisa kumengerti mengapa DIA membawamu pergi......
aku tak mau lagi berada disini.......dan saat inilah aku harus berlari.......berlari....d an terus berlari....tanpa tujuan pasti...tanpa arti....tanpa mimpi.....
apa yang tersembunyi di dunia ini....dan apa yang aku cari.....
walau begitu...aku masih mencoba untuk selalu berjalan....melewati jalan-jalan yang tak pernah kuperhitungkan...
menyusuri lembah yang tak pernah ku jamah.....
menelusuri jalan yang berliku....
aku masih selalu mencoba berdiri...walau ku tak tahu lagi apa arti hidup ini...tanpa hati....tanpa mimpi.....
aku masih selalu mencoba berlari.....saat semua orang mulai berhenti....aku tak tahu apa yang ku cari...karena yang ku tahu...hanya berlari.....berlari....dan
saat aku mulai berhenti...aku baru menyadari.....seluruh tubuhq terasa sakit....terasa lelah.....
aku mulai berhenti...dan melihat apa yang sudah terjadi.......
semuanya telihat sangat jelas....tapi...masih saja ku tak bisa menerima apa yang sudah terjadi dihidupku ini.....
masih saja tak mau kusadari bahwa kau benar-benar telah pergi......
masih saja tak bisa ku terima kalau kau tak lagi disini......
masih saja tak bisa kumengerti mengapa DIA membawamu pergi......
aku tak mau lagi berada disini.......dan saat inilah aku harus berlari.......berlari....d
Selasa, 13 April 2010
Engkau....
tak kan ku lupa senyummu
tawamu
candamu
manjamu
masih jelas kuingat murammu
sedihmu
resahmu
marahmu
tetap ku yakin cintamu
kasihmu
sayangmu
lembutmu
kan ku perjuangkan anganmu
mimpimu
asamu
citamu
tawamu
candamu
manjamu
masih jelas kuingat murammu
sedihmu
resahmu
marahmu
tetap ku yakin cintamu
kasihmu
sayangmu
lembutmu
kan ku perjuangkan anganmu
mimpimu
asamu
citamu
Semoga linangku jadi cahaya
tinggal air mata
persembahanku untukmu hari ini
tak ada lagi kata
tak ada lagi puja
tak ada lagi canda
tak ada lagi kejutan-kejutan istimewa
tinggal air mata
persembahanku untukmu hari ini
dalam isak
tanpa suara
dalam tangis
tanpa jeda
tinggal air mata
persembahanku untukmu hari ini
semoga menjadi do'a
semoga menjadi cahaya
semoga mengantarkan gemerlap pada jiwa
tinggal air mata
persembahanku untukmu hari ini
semoga linangku tak jadi gelap bagi jalanmu
semoga linangku menjadi cahaya
terang gemilang di megahmu
persembahanku untukmu hari ini
tak ada lagi kata
tak ada lagi puja
tak ada lagi canda
tak ada lagi kejutan-kejutan istimewa
tinggal air mata
persembahanku untukmu hari ini
dalam isak
tanpa suara
dalam tangis
tanpa jeda
tinggal air mata
persembahanku untukmu hari ini
semoga menjadi do'a
semoga menjadi cahaya
semoga mengantarkan gemerlap pada jiwa
tinggal air mata
persembahanku untukmu hari ini
semoga linangku tak jadi gelap bagi jalanmu
semoga linangku menjadi cahaya
terang gemilang di megahmu
dari Jun untukmu
Selamat Ulang Tahun Ratuku
Selamat ulang tahun ratuku,
Haruskah ku nyalakan lilin berbentuk angka 32
Ataukah ku letakkan saja 32 dupa di antara dua nisan putihmu?
Selamat ulang tahun ratuku,
Haruskah ku letakkan kue tart
Ataukah ku taburkan saja kembang setaman di atas ‘pesareanmu’?
Selamat ulang tahun ratuku,
Haruskah ku nyanyikan lagu ‘Happy birthday to you’
Ataukah ku lantunkan saja tahlil dan surat yasin untuk ruhmu?
Selamat ulang tahun ratuku,
Telah ku pilih sebuah gaun anggun nan cantik warna biru laut kesukaanmu
Dan telah ku serahkan gaun itu kepada malaikat penjaga pintu gerbang istanamu
Dan ku sampaikan padanya bahwa gaun biru itu adalah hadiah ulang tahunmu dariku.
Dan tahukah kau apa yang dikabarkan malaikat itu kepadaku, ratuku?
Bahwa warna biru laut bukan lagi kesukaanmu, ratuku.
Bahwa istanamu hanya didekorasi dengan satu warna, putih.
Bahwa fashion stylemu sudah berubah.
Bahwa kau, ratuku, tak lagi menyukai gaun-gaun indah rancangan designer manapun.
Bahwa baju kebesaranmu saat ini, ratuku, adalah beberapa lapis kain kafan putih,
tanpa renda dan tanpa aksesoris apapun.
Selamat ulang tahun ratuku,
Telah ku bungkus sebuah hadiah kecil
dengan kertas kado dan hiasan pita mungil
Dan kutitipkan bungkusan kecil itu kepada malaikat yang lain
Dan tahukah kau apa kata malaikat itu padaku, ratuku?
Bahwa kau tak sudi lagi menerima hadiah-hadiah murahan macam hadiahku
Bahwa bungkusan berpitaku tak berguna apa-apa bagimu, ratuku.
Kemudian ku tanyakan pada malaikat itu
“Hadiah apa yang masih bisa diterima ratuku?”
Dan malaikat itu menyebut dua kata aneh yang asing di telingaku “Shadaqah Jariyah”
Selamat ulang tahun ratuku
Telah ku masuki beratus toko
Dan ku tanyai pelayan-pelayan di sana
“Nona, apakah anda menjual sebuah barang bermerk Shadaqah Jariyah?”
Dan tahukah kau, ratuku, mereka hanya menggelengkan kepala dan tertawa
Selamat ulang tahun ratuku
Penat benar kakiku berjalan mencari hadiah ulang tahunmu tahun ini
Selamat ulang tahun ratuku
Aku tak tahan lagi
Aku menyerah
Dan berhenti di depan sebuah gerbang sekolah.
Sekolah miskin dengan SPP yang murah.
Seorang guru tua menghampiriku dan menanyakan halku
Guru tua itu, ratuku, lelaki sederhana tapi bersahaja
Persis seperti ayah kebangganmu, yang juga ayah kebangganku.
Lelaki sederhana itu, ratuku, tak menertawakan ceritaku
Sama persis bukan dengan ayah kita yang tak pernah menertawakan kebodohanku?
Lelaki itu, ratuku, hanya bertanya padaku
“Adakah harta dari ratumu itu yang sekarang ada padamu?”
Lelaki itu, ratuku, tahu dimana mencari hadiah ulang tahunmu tahun ini
Maafkan aku, ratuku.
Ku serahkan cincin di jariku, cincin pertunanganmu yang kau tinggalkan untukku.
Kata lelaki itu, ratuku, akan diberikannya cincin itu kepada sekolah miskin ini.
Dan kata lelaki itu, ratuku, itulah hadiah yang bisa kau terima, ratuku.
Lelaki itu, ratuku, aku bertemu dengannya 3 hari yang lalu.
Selamat ulang tahun ratuku.
Sudahkah kau terima hadiah ulang tahun dariku?
Hadiah yang ku beli dengan menyerahkan cincin pertunanganmu
kepada sekolah miskin milik lelaki sederhana nan bersahaja itu?
Selamat ulang tahun ratuku.
Meski cacing-cacing tanah menggerogoti daging-dagingmu,
Kau tetaplah ratuku, ratu segala pesona bagiku.
Selamat ulang tahun ratuku
Tak kan ku ucapkan “semoga panjang umur” untukmu
Karena aku tahu kau kekal dalam keabadianmu kini.
Selamat ulang tahun ratuku, ratu segala pesona.
Senin, 12 April 2010
Perahu Kehidupan
coba tegakkan kembali layar patah
rangkai kecil rapuh sebagai pengikat
dalam badai gelombang yang tak kunjung surut
tetap bertahan walau selaksa bimbang tergenggam
coba kayuh kembali perahu limbung
daun kering sebagai kayuhnya
dalam ganas topan kehidupan
tetap berjuang dalam asa tersisa
sungguh tiada kemustahilan berlaku di dunia
selalu ada celah bagi suatu perkara
meski kecilnya tak tampak oleh mata
ada Ia di atas sana
memandang kita dengan mata rahmah-Nya
menilai batas perjuangan kita
menakar keikhlasan atas tiap tetap-Nya
mustahil akal kita
mungkin bagi-Nya
buntu jalan kita
mestinya bawa pada penyerahan diri pada-Nya
rangkai kecil rapuh sebagai pengikat
dalam badai gelombang yang tak kunjung surut
tetap bertahan walau selaksa bimbang tergenggam
coba kayuh kembali perahu limbung
daun kering sebagai kayuhnya
dalam ganas topan kehidupan
tetap berjuang dalam asa tersisa
sungguh tiada kemustahilan berlaku di dunia
selalu ada celah bagi suatu perkara
meski kecilnya tak tampak oleh mata
ada Ia di atas sana
memandang kita dengan mata rahmah-Nya
menilai batas perjuangan kita
menakar keikhlasan atas tiap tetap-Nya
mustahil akal kita
mungkin bagi-Nya
buntu jalan kita
mestinya bawa pada penyerahan diri pada-Nya
Minggu, 11 April 2010
Inginku...
ingin kupercepat lajunya
ingin kutambah kecepatan putarannya
perjalanan waktu
ingin kulompati detik, menit, jam dan harinya
biar cepat kutemui cinta
biar segera terpuaskan rindu
Rumi tetaplah benar dalam ungkapnya
cinta adalah tepukan dua tangan dari dua hati yang bertemu
tepukan yang hanya berbunyi sekali sepanjang perjalanan hidup
rindu adalah sebuah keniscayaan bagi cinta
hanya terpuaskan dahaga dalam sua
tak peduli cara yang dipilihnya
ingin kutambah kecepatan putarannya
perjalanan waktu
ingin kulompati detik, menit, jam dan harinya
biar cepat kutemui cinta
biar segera terpuaskan rindu
Rumi tetaplah benar dalam ungkapnya
cinta adalah tepukan dua tangan dari dua hati yang bertemu
tepukan yang hanya berbunyi sekali sepanjang perjalanan hidup
rindu adalah sebuah keniscayaan bagi cinta
hanya terpuaskan dahaga dalam sua
tak peduli cara yang dipilihnya
Karena Cinta....
Cintalah alasan semesta ada
Cintalah alasan manusia dicipta
Cintalah kenapa nabi rasul diutus ke dunia
Cintalah sebab risalah mesti diturunkan kepada manusia
Tanpa cinta, tiada keberadaan alam semesta
tanpa cinta, tiada keberlangsungan segala makhluk
tanpa cinta, hanya kehampaan yang akan terhampar
Tanpa cinta tak akan ada rindu
tanpa rindu tak akan ada gairah
tanpa gairah tak akan ada kehidupan
tanpa kehidupan semua hanyalah kehampaan
Cintalah alasan manusia dicipta
Cintalah kenapa nabi rasul diutus ke dunia
Cintalah sebab risalah mesti diturunkan kepada manusia
Tanpa cinta, tiada keberadaan alam semesta
tanpa cinta, tiada keberlangsungan segala makhluk
tanpa cinta, hanya kehampaan yang akan terhampar
Tanpa cinta tak akan ada rindu
tanpa rindu tak akan ada gairah
tanpa gairah tak akan ada kehidupan
tanpa kehidupan semua hanyalah kehampaan
Makna Cinta
Cinta.....
menjadi dangkal saat diurai dengan kata
menjadi samar saat diterang dalam definisi
menjadi sempit saat dituang dalam tinta
Cinta.....
sejuta pengertian dan penjelasan tentangnya
tak pernah mampu ungkap makna
tujuh lautan tinta dan belantara pena
tak kan cukup urai dalam dan luasnya
selaksa kata hikmah hanya setitik dari
lautan keindahannya
Cinta......
semakin agung dan megah dalam diamnya
dalam dan syahdu ketika dinikmati rasa
Cinta......
tak perlu bantuan kata untuk menjelaskannya
tak butuh sebatang pena untuk urai agungnya
Cinta.....
biarkan ia menjelaskan dirinya
biarkan ia bicara tentang agungnya
biarkan ia ungkap dengan caranya
Cinta......
pasrahkan saja jiwa padanya
agar bahagia menjadi akhirnya
menjadi dangkal saat diurai dengan kata
menjadi samar saat diterang dalam definisi
menjadi sempit saat dituang dalam tinta
Cinta.....
sejuta pengertian dan penjelasan tentangnya
tak pernah mampu ungkap makna
tujuh lautan tinta dan belantara pena
tak kan cukup urai dalam dan luasnya
selaksa kata hikmah hanya setitik dari
lautan keindahannya
Cinta......
semakin agung dan megah dalam diamnya
dalam dan syahdu ketika dinikmati rasa
Cinta......
tak perlu bantuan kata untuk menjelaskannya
tak butuh sebatang pena untuk urai agungnya
Cinta.....
biarkan ia menjelaskan dirinya
biarkan ia bicara tentang agungnya
biarkan ia ungkap dengan caranya
Cinta......
pasrahkan saja jiwa padanya
agar bahagia menjadi akhirnya
Sabtu, 10 April 2010
Cinta, bagiku...
bagaimana dapat ku ganti hati
jika bagi insan hanya dianugrahi satu hati
mungkinkah cinta berpindah
ketika tetap cinta di satu rumah
cinta hanya punya satu anak panah
sekali meluncur tak dapat diulur
sekali menancap tak dapat digugat
cinta adalah anugrah
alasan keberadaan semesta
jaminan keberlangsungan dunia
cinta adalah cipratan keagungan keilahian
abadi dalam keberadaan
sirnakan kefanaan
cinta adalah keutuhan
tidak mungkin sempurna dalam serpihan
tak bisa disebar dalam bagian
jika bagi insan hanya dianugrahi satu hati
mungkinkah cinta berpindah
ketika tetap cinta di satu rumah
cinta hanya punya satu anak panah
sekali meluncur tak dapat diulur
sekali menancap tak dapat digugat
cinta adalah anugrah
alasan keberadaan semesta
jaminan keberlangsungan dunia
cinta adalah cipratan keagungan keilahian
abadi dalam keberadaan
sirnakan kefanaan
cinta adalah keutuhan
tidak mungkin sempurna dalam serpihan
tak bisa disebar dalam bagian
Malu aku
malu aku pada malam
hening belum mampu ku manfaatkan
sunyi belum dapat ku gunakan
masuki alam yang lebih dalam
malu aku pada alam
hamparan hikmah belum juga ku cernakan
pelajaran hidup belum juga ku paham
bagi pendewasaan perjalanan
malu aku pada diri
masih saja ku tenggelam dalam sunyi
merasa kuat namun tak pernah tahu diri
tetang terkurung dalam terali
malu aku pada Sang Maha
masih saja lalai akan tetapNya
syukur masih sebatas kata
hening belum mampu ku manfaatkan
sunyi belum dapat ku gunakan
masuki alam yang lebih dalam
malu aku pada alam
hamparan hikmah belum juga ku cernakan
pelajaran hidup belum juga ku paham
bagi pendewasaan perjalanan
malu aku pada diri
masih saja ku tenggelam dalam sunyi
merasa kuat namun tak pernah tahu diri
tetang terkurung dalam terali
malu aku pada Sang Maha
masih saja lalai akan tetapNya
syukur masih sebatas kata
Rabu, 07 April 2010
kembali tentangmu
engkau berkah bagiku
pasti kau tahu
engkau anugerah untukku
itu pun kau mengerti
adamu segala bagiku
pembangkit tidurku
penghias mimpiku
pewujud anganku
tiadamu tetaplah ketiadaanku
gundang sunyi sepi menyatu
hampa lengang tanpa makna
hadirmu dalam segala wujudmu
kembalikan segala angan dan mimpiku
bangkitkan hasrat semangat
alasan atas tetapnya nafas disisakan
dalam abadimu
temani perjalananku
iringi langkah-langkahku
awasi tindak tandukku
dan untuk hati yang ku letakkan di hatimu
biarlah ia tetap di sana
dalam nyaman dekap lembutmu
pasti kau tahu
engkau anugerah untukku
itu pun kau mengerti
adamu segala bagiku
pembangkit tidurku
penghias mimpiku
pewujud anganku
tiadamu tetaplah ketiadaanku
gundang sunyi sepi menyatu
hampa lengang tanpa makna
hadirmu dalam segala wujudmu
kembalikan segala angan dan mimpiku
bangkitkan hasrat semangat
alasan atas tetapnya nafas disisakan
dalam abadimu
temani perjalananku
iringi langkah-langkahku
awasi tindak tandukku
dan untuk hati yang ku letakkan di hatimu
biarlah ia tetap di sana
dalam nyaman dekap lembutmu
Jelang Harimu
besok adalah harimu
hari ketika senyum mengembang di bibirmu
peringatan sejarah keberadaanmu
besok adalah harimu
senyum ku kembang sebagai selamat untukmu
terima kasih atas segala curahmu
besok adalah harimu
mestinya ku kecup keningmu
sebagai ungkap selamat atas hadirmu
besok adalah harimu
hari yang tak sempat kau alami dalam 32 mu
besok adalah harimu
ku tundukkan wajah mengenang segala baikmu
ku tengadahkan tangan memohon sgala baik bagimu
besok adalah harimu
semoga sejahtera senantiasa terlimpah untukmu
hari ketika senyum mengembang di bibirmu
peringatan sejarah keberadaanmu
besok adalah harimu
senyum ku kembang sebagai selamat untukmu
terima kasih atas segala curahmu
besok adalah harimu
mestinya ku kecup keningmu
sebagai ungkap selamat atas hadirmu
besok adalah harimu
hari yang tak sempat kau alami dalam 32 mu
besok adalah harimu
ku tundukkan wajah mengenang segala baikmu
ku tengadahkan tangan memohon sgala baik bagimu
besok adalah harimu
semoga sejahtera senantiasa terlimpah untukmu
Selasa, 06 April 2010
Duniaku
waktu berjalan terseok-seok
merintih
tertatih
detik dan menit
kehilangan gairah
melangkah ragu dan setengah-setengah
poros semesta tersumbat as nya
berderik-derik dalam putaran terpaksa
dua puluh empat jam dalam penantian lama
menunggu kembali hadir sang makna
siang dan malam kehilangan pesona
biarkan muram hias parasnya
mendung itu belum juga sirna
kabut itu belum juga reda
kalut itu masih menggelayut manja
merintih
tertatih
detik dan menit
kehilangan gairah
melangkah ragu dan setengah-setengah
poros semesta tersumbat as nya
berderik-derik dalam putaran terpaksa
dua puluh empat jam dalam penantian lama
menunggu kembali hadir sang makna
siang dan malam kehilangan pesona
biarkan muram hias parasnya
mendung itu belum juga sirna
kabut itu belum juga reda
kalut itu masih menggelayut manja
Minggu, 04 April 2010
malam ini
mencoba mendekati garis
meniti liku dan terjal jalan
bersetia pada peran sebagai karunia
onak duri bukanlah rintangan
malah menjadi teman sepanjang jalan
luka dan perih bukanlah derita
namun bahagia setelah sampai di sana
menggiring ingin pada tunduk
mengawal hasrat pada taat
mengajak syahwat pada tobat
meniti liku dan terjal jalan
bersetia pada peran sebagai karunia
onak duri bukanlah rintangan
malah menjadi teman sepanjang jalan
luka dan perih bukanlah derita
namun bahagia setelah sampai di sana
menggiring ingin pada tunduk
mengawal hasrat pada taat
mengajak syahwat pada tobat
Langganan:
Postingan (Atom)