Selasa, 25 Januari 2011

mestinya...

pada-Mu
mestinya segalanya ku kembalikan
pada-Mu
harusnya semua ku pasrahkan
untuk-Mu
lazimnya setiap ketundukan

namun,
     belum juga ku mampu
     belum juga ku dapat
     belum juga ku ....

hukum rindu

makin lama
    bukan makin hilang
      namun malah makin terkenang

pusaran waktu
    tak melunturkan
      namun malah menguatkan

hujan badai
    bukan menghayutkan
       namun semakin mengokohkan

kelam cobaan
    bukan menggelapkan
        bahkan semakin menggemilangkan

semakin ditekan
    semakin muncul ke permukaan
semakin dilupakan
    semakin gemerlap dalam ingatan

Senin, 24 Januari 2011

lagi mendung bung...

ada marah
     dalam gundah
membakar jiwa
      kehilangan arah
membeku rasa
      sirna asa

di sisa waktu temaran senja
pijar membakar masih di jiwa
sisakan pedih dalam gulita
di selimut malam tanpa cahaya

titik ketak berdayaan

inilah titik di mana
mesti ku tundukkan sombongku
inilah titik di mana
harus ku hancurkan angkuhku
inilah titik di mana
segala puja mesti kembali pada-Mu

dalam rintih pedih
 makin nyata fana' ku
dalam perih
   makin jelas ketiadaan dayaku

ampunkan aku atas segala ketakpantasanku
mestinya ku berserah pada-Mu
   bukan malah membesarkan egoku
harusnya ku berpasrah pada-Mu
    bukan malah membijakkan diriku

yakinku kini penuh rongga
      keropos seperti tulang tua
ikhasku kini masih sebatas kata
     sejuta 'gerundel' menghambur jiwa

pada-Mu ku mohon ampun
meng-istighfar-kan segenap badanku
pada-Mu ku mohon perkenan
terima tetap-Mu sebagai nikmat-Mu

mohonku pada-Mu (do'a)

ya Allah...
      penuhi hatiku keyakinan
              akan kuasa-Mu
      penuhi jiwaku keikhlasan
              akan tetap-Mu
      penuhi relungku kesabaran
              berada di jalan-Mu

dalam rintih kadang yakinku goyah
dalam pedih kadang ikhlasku musnah
dalam sedih kadang sabarku punah

ku ingin mengadu hanya pada-Mu
meski sering terpaling
ku harap tunduk sepenuh seluruh
  namun sering ternoda raguku

ya Allah...
      aliri darahku tauhid sejati-Mu
  biar segala fana' terusir dari pujaku

Minggu, 23 Januari 2011

ingin hati

sulitnya bersandar
      hanya pada-Mu
susahnya berserah
      hanya pada-Mu
sukarnya menunduk sepenuh
      cuma pada-Mu

masih saja beragam ragu
      menyerbu
banyak nian bimbang
      menyerang
ketundukan masih
    sebatas ucapan
kepasrahan masih
    dalam bentuk keinginan

mohon ampunku pada-Mu
atas ragu yang masih melingkupku
mohon perkenan-Mu
   akan yakin membimbingku
        menuju pada-Mu
        hanya pada-Mu
  pada-Mu

Jumat, 21 Januari 2011

dan wujud adalah niscaya

Separoh nafas tersisa
susuri lrelung-relung jiwa
separoh jiwa tertinggal
bertahan menemani sukma
separoh sukma pergi
tinggalkan hati dalam sunyi

semua tinggal sepato
namun cita tak boleh jadi separo
    angan impian mesti tetap utuh
         mewujud untuk nyata

    meski tinggal separo
    langkah mesti tetap tegap
         kepala mesti tetap tegak
            mata mesti tetap tajam

meski tinggal separo
semangat tak boleh hanya separo
         biar sepi dalam diri
      memancar gemerlap wujud hati

Kamis, 20 Januari 2011

Semoga jawab segera tiba

kembali retak cermin hati
memendam perih tak terperi
menjalar nyeri di ujung hari
saat sepi membunuh diri
   kala sunyi berteman sendiri

kadang ingin ku akhiri
biar kisah berawal kembali
kadang ingin ku berhenti
biar waktu menjawab pasti

yakinku belumlah pasti
pada Ia yang Maha Sejati
hingga gamang menyentuh hati
ragukan langkah-langkah yang mesti

coba ku menghamba diri
serahkan segala pada yang Hakiki
meski masih sering terjadi
menetap pagi
     goyah di sore hari

Rabu, 19 Januari 2011

jerit

mengawal jiwa sepi
mengelana dalam sunyi
aral melintang tanpa henti

menjaga hati yang lagi ragu
tergoda akan segala semu
di sepanjang perjalanan waktu

merawat sukma yang kini hampa
menatap jalan tanpa makna
melangkah ringkih sirna asa

dalam sepi kadang terpikir peri
 akan tiada makna diri
   akan habis gairah sejati
 pada hati yang telah pergi

dalam kalbu sering meratap sendu
akan waktu yang tak segera berlalu
merajam kalbu dirundung rindu
   pada belahan yang tak lagi menyatu

tinggal sandar pada sisa asa
akan rahmat Sang Kuasa
coba tahan segala rasa
simpan untuk penghujung masa

Jumat, 14 Januari 2011

Cita-cita

merambah dunia penuh maya
ramai senyap senyum hambar
 tinggal cinta menunggu di ujung sana
membawa asa akan makna

menukar dunia dengan asa
pertaruhkan segala untuk nyata
   sebagai jawab atas tanya jiwa
   untuk bukti kesetiaan sukma
     pada angan terpatri di dada

Selasa, 11 Januari 2011

mohonku pada-Mu

ya Allah....
perkenankaan ku selalu menunduk
                       di hadap-Mu

hanya pada-Mu
    keluhku
       tangisku
          mohonku
                sandarku
          asaku
      wujudku
   sempurnaku

Selasa, 04 Januari 2011

untukmu aku bertahan

karna mencintamu
    garis hidupku
karna merindumu
   titah peranku
karna dirimu
   anugrah terbaik untukku

kupertahankan hidup
demi keberlangsungan cita
kusisakan nafas
untuk mewujudkan angan
kukuatkan semangat
untuk melihat nyata harapan

karna mencintamu
   garis hidupku
ku serahkan semua
    pada-Nya
Ia yang merencanakan semua
   Ia yang menetapkan segala
      Ia yang menyempurnakan tiap
      ciptaan-Nya

Minggu, 02 Januari 2011

Do'a

ya Allah...
mohonku pada-Mu
    merdekakan jiwaku dalam ketundukan
          pada-Mu
    bebaskan hatiku dalam kepasrahan
          pada-Mu
    terangi gelap malamku dengan cahaya
          asma-Mu
   bersihkan lumpur nodaku dengan totalitas
          penghambaan pada-Mu

ya Allah...
coba ku tuk bersimpuh
   sujudkan kening hitam legam
     berharap cahaya memancar
     di sela-sela sajadah usang

ya Allah...
ampunkan segala angkuh
         semua sombong
  dari setiap  hasrat yang tak pernah
                      patuh

ya Allah....
perkenankan bagiku sempurna
dalam pasrah
   dalam tunduk
      dalam serah

amin... 

Sabtu, 01 Januari 2011

isteriku

telah berlalu sang waktu
bagiku tuk bersamamu
telah lewat saatku
tuk berbagi denganmu

tapi rindu ...
    tak mungkin ku pindah darimu
  cinta...
    tetap membara bagimu
  gairah...
    tak pernah salah arah

kini...
bersamamu dalam naungan kalbu
 hasrat gairahmu mengalir di nadiku

rindu...
menyatu dalam nafasku
   segarkan rongga paru-paruku

cinta...
memadu dalam darahku
   memompa jantungku
   mengalir seluruh tubuhku
    hidupkan fungsi organku

bersama kita
    dalam semestaku