Minggu, 20 Februari 2011

Anakku

setengah windu
empat warsa
empat puluh delapan candra

di hadapnya
sinar mata jadi bercahaya
raut muka selalu ceria
angan dan asa menampakkan wujudnya
semangat juang bergelora

karenanya
pedih pilu tak terasa
lelah letih sirna begitu saja
muram durja tak punya kuasa

untuknya
ku kerahkan segenap tenaga
ku penuhkan tebaran cinta
ku tahankan nafas tersisa
ku kobarkan api jiwa

Takdir-Nya, selalu terbaik bagi semua

tiada angin berhembus
  kecuali atas kehendak-Nya
tiada air gemericik
  tanpa aliran kehendak-Nya

pun daun berguguran
  ranting kecil terhempas dari batang
    bunga kembang bermekaran
semua berjalan dalam pengetahuan-Nya
segala tlah diatur sesuai ukurannya
setiap hal berlangsung dalam kondisi terbaiknya

jangan pernah tanyakan segala yang tak mampu
akal terima
karna akal niscaya terbatasnya
ikuti saja aliran takdir-Nya
dan engkau pun akan bercahaya
  terang hati
    cerdas akal
      damai jiwa
        berujung bahagia

Jumat, 18 Februari 2011

luka dan asa

kembali menggores tinta pena
torehkan kembali segala luka
         perih
               destapa
ukir kembali seluruh asa
                   angan
                       mimpi dan
                         harapan

dari luka
    tumbuh kesabaran
dari perih
   muncul ketabahan
dari nestapa
   lahir syukur nikmat kebahagiaan

pada asa
   bangkit kekuatan
pada angan
   lahir semangat juang
pada mimpi
   kekuatan untuk melangkah dan bertahan
pada harapan
   menggebu do'a akan keterwujudan

pada-Mu kini ku serahkan
                 ku sandarkan
                     ku gantungkan
amin

Kamis, 10 Februari 2011

nasihatku kawan

bermata elang
bersayap garuda
sekokoh tekad
     hati membaja

di antara semak
    dalam belukar
kelinci harapan
    sembunyi dalam nyaman
hanya tajam elang
melihat putih di antara kelam
  menukik tajam
       penuh kejelian
sambar harapan
    meski tampak bagai kemustahilan

terbang tinggi
  tuju bintang anganan
tak mungkin kepak merpati
                ataupun nuri
perlu bentang megah
   kokoh menerjang badai
     kalahkan angin
         tembus awan
karna bintang impian
  bukan di pucuk rerumputan
karna bintang keberhasilan
   jauh di atas puncak pegunungan

hanya tekad tak pernah surut
hanya semangat tak pernah redup
hanya yakin tanpa bimbang
hanya langkah tanpa henti
hanya usaha tak pernah kendur
hanya gerak tanpa mundur
   
      genggang di hatimu
      letakkan tepat di hadapmu

lalu,
rasakan ketajaman mata elangmu
   nikmati kegagahan kepak garudamu
      rasakan ketebalan tekadmu
   

Sabtu, 05 Februari 2011

A S A

ku harap terang
   di depan mata
biar jelas
    ke arah mana

ku ingin bening
    aliri hati
agar jernih
    isi diri

angan cita
   tampaklah segera
gantikan kelam
   sampah-sampah jiwa

tunduh pasrah
    segenap jiwa
setelah genap
    kerahkan usaha

Kamis, 03 Februari 2011

tinggal rasa tanpa kata

hilang kata
tak ada huruf tuk dirangkai

tinggal rasa
tak terwakili dalam bahasa

lepas
  terurai
sirna sudah benang pengikatnya

degub tak dapat lagi bicara
nafas tak lagi mampu keluar suara

hanya rasa
  tak terperi
    tak terwakili