Jumat, 29 April 2011

puisiku

kian ku sadari
berlimpah cintamu padaku
berruah sayangmu padaku

makin ku rasai
tak pernah kau tinggalkan aku
tak pernah kau biarkan aku

kian ku yakini
menyatu jiwa tak terbatas waktu
memadu cinta tak terkungkung raga


selalu kau hadir untukku
    di saat ku ragu dalam langkahku
   di kala ku bimbang dalam yakinku
   di waktu ku benar-benar membutuhkanmu

makin tak mungkin ku ingkari
kaulah anugerah terindah bagiku
    di antara nikmat terbesar dalam hidupku

dan kembali ku tundukkan kepala
  bersimbah di atas sajadah kita
   pada Ia yang Maha Segala
   yang tlah perkenankan abadi dalam jiwa

Rabu, 27 April 2011

Harapan

sujudku pada-Mu
ku harap benar-benar menyatu
dalam niat
     hasrat
       tabiat

dzikirku pada-Mu
ku harap benar-benar memadu
dalam getar raga
                    jiwa

asma-Mu di bibirku
ku harap benar-benar gemetar
dalam ucap lisan
     dan getar hati

istighfarku pada-Mu
ku harap benar-benar penyerahan
  taubat lahir
    dan batin

linangan air mata dalam tundukku
ku harap benar-benar wujud
kerelaan akan takdir
      dan garis-Mu

jalan menuju harapan

meretas jalan menuju harapan
membuka rimba menuju asa
dahului fajar melangkah ke depan
setelah tunduk di hadap Tuhan

      diiring sinar terang harapan
      disinar mentari pagi menghangatkan
      dihembus sejuk sepoi kesegaran

tinggalkan saja di belakang
segala beban di ujung malam
tak usah bawa segala risauan
taruh saja di dipan pembaringan

Jumat, 22 April 2011

aku cemburu

masih saja aku cemburu padamu
kadang malah sangat cemburu
   pada siapa saja yang pernah menyapamu
   pada siapa saja yang pernah singgah di hatimu
   pada siapa saja yang pernah hiasi relungmu

Selasa, 19 April 2011

Bara dalam Sekam

memendam bara dalam sekam
membakar pelan menterlenakan
tak padam dengan siraman
selama sekam masih dalam undukan

memendam bara dalam sekam
hancurkan segala perlahan-lahan
karna tak tampak dari luaran

memendam bara dalam sekam
tanpa asap membumbung ditampakkan
tiba-tiba semua hangus tak tersisakan

memendam bara dalam sekam
buat kehancuran dari dalam

memendam bara dalam sekam
jangan buang air untuk menyiram
sebab bara tak akan padam

padamkan bara dalam sekam
dengan meratakan gundukan
lalu pisahkan bara dari sekam
dan silahkan padamkan bara dengan air siraman

Kamis, 14 April 2011

malam

jelajahi malam
telusuri gemintang
tunjuk satu sebagai harapan

temani malam
rasakan desir keheningan
tajamkan rasa dan pikiran
tentukan langkah pagi menjelang

hamparkan kain panjang
sujud benamkan wajah
urai khilaf dan kesalahan
di hadap Ia sang Maha Benar

Jumat, 08 April 2011

isteriku

ku lihat engkau
   tak pernah akan tua
   tetap muda selama-lamanya

wajahmu sama saat pertama kali
    ku merindumu
senyummu tak beda kala pertama
    ku mencintamu
kulitmu sehalus saat pertama
    ku menyentuhmu

ku rasa engkau
   tak kan pernah jadi tua
    bahkan akan semakin muda

gundah sendu
   kini sirna dari wajahmu
sedih sayu
   kini hilang dari tatapmu
geram gusar
    kini lepas dari tuturmu

tinggal cemerlang cahaya muka
      tinggal gemerlap sinar mata
           tinggal lembut tutur kata
      tinggal hangat dekap cinta

ku rasa engkau
   tidak akan pernah tua
   bahkan akan semakin muda

dalam abadi
    seperti dalam kalam-Nya

Terima Kasih

untukmu sepenuh seluruh
rela temani perjalanan sepi
hadir kala hampa mengunci

untukmu sepenuh seluruh
bersama jiwa iringi langkah
tak ada pikir akan berpisah

untukmu sepenuh seluruh
isi malam-malamku
hiasi mimpi-mimpiku

untukmu sepenuh seluruh
denyut jantung
  rindu menggantung

untukmu sepenuh seluruh
getar hati
semangat diri

untukmu sepenuh seluruh
terima kasih tlah temani
             hingga kini

Persembahan di Harimu

beberapa mekar di atas pusara
beberapa tergeletak di atas pusara

tinggal kembang beronce harapan
persembahan untukmu
tak ada lagi rencana merayakan bersama
tak ada lagi agenda acara yang direncana

hanya do'a yang ku tebar
di atas pusara
di selembar sajadah yang dihampar

      semoga nikmat senantiasa dicurahkan
      dalam pembaringan menuju kebangkitan
      semoga sejahtera selalu dilimpahkan
      sebagai awal balasan besar saat yang dijanjikan

Kamis, 07 April 2011

antara Takut dan Harap

kadang ragu 
      selimuti langkahku 
sering bimbang 
      merasuk pikiran 
akan akhir dari garis tujuan 
akan makna atas kejadian 
akan kuat untuk bertahan 

         sepi sunyi sepanjang jalan 
         gentayangan hantu keputus asaan 
         tubuh rapuh gigil gemeratan 
         terjebak kelam pusaran kekhawatiran 

cahaya redup lentera di tangan 
                             hampir padam 
           di tengah bagai kegelisahan 

ucap harap 
    tercekat di kerongkongan 
akan hadir purnama sebelum 
                         lentera padam

rindu Kaustar

dahaga bukan sembarang dahaga 
haus bukan sembarang haus 
    seribu sumber air tak dapat menghapusnya 
    sejuta rasa minuman tak mampu hilangkannya 
hanya satu telaga  
    dan bukan yang lainnya 
hanya satu tetes 
    cukup puaskannya 

kaustarku 
     telaga khusus bagi jiwa 
            bagi hati yang terhubung janji 

mohon perkenan-Mu
   wahai Pemilik Segala
bertemu kaustar
                 telaga jiwa
  tuk teguk tetes penghilang dahaga 
          biar kokoh rapuh sukma 
          biar tegak pandang mata 
              tatap bentang asa 
              jalankan peran 
                    hingga sempurna

Sabtu, 02 April 2011

mulailah...

menjadi malu pada diri
           tersipu saat ditagih janji
bukan oleh orang lain
tapi oleh diri sendiri

seribu janji terucap pada diri
seribu niat dicanangkan ke hati
bukan untuk orang lain
melainkan untuk diri sendiri

menjadi malu sendiri
saat ingkar disadari

cukup satu untuk mulai
tak perlu pikir waktu
tak usah pusingkan masa

cukup penuhi satu untuk mulai
paksa saja
  tak usah gerah
meski tetap saja sangat susah

menjadi malu pada diri sendiri
bisa-bisanya bohongi hati

Do'a

mohonku padamu ya Rabb...
perkenankan padaku
   memandang orang lain
     hanya penuh dengan kebaikan
                            dan kelebihan
  dan memandang diri sendiri
      hanya penuh dengan kesalahan
                            dan kekurangan

amin