kematian adalah teman
kekasih abadi kehidupan
beriringan keduanya sertai perjalanan
bahu membahu saling membutuhkan
saat kehidupan tak lagi mampu menanggung beban
kematian segera mengambil alih peran
menampung jiwa-jiwa insan yang tak lagi sanggup
dipangku kehidupan
membebaskan jiwa-jiwa dari kungkungan raga
yang lekang oleh zaman
kematian adalah teman
kekasih setia kehidupan
lalu, jika kau cintai kehidupan
mengapa tak pula kau sayangi kematian
sambutlah ia dengan penuh kerinduan
ketika kehidupan sudah merelakan
Sabtu, 24 November 2012
Kamis, 22 November 2012
untukmu delapan hurufku
aku mengenalmu bahkan sebelum aku kenal diriku
getar halus bergandengan sejak masa belum ku kenal rindu
bertautan rasa tak pernah terasa
hingga masa kita beranjak remaja
ketika pandangan mulai memercik cahaya
ketika kerlingan mulai mencari arahnya
ketika rindu mulai menuntut ketemu
tanpa mesti saling berkata cinta
kita tahu apa yang sedang melanda
hingga tiba saat kita menunda sua
mencari makna di tempat berbeda
mulai aku merindumu di malam-malamku
akan senyum yang tak pernah layu
akan tatap yang tak pernah ragu
akan wajah yang tak pernah sayu
akan tegur yang selalu ku tunggu
dan cinta pun mulai menghendaki kebersatuan
utara dan selatan menagih penggabungan
agar utuh sebuah lingkaran
lingkaran jiwa dari dua jiwa yang disatukan
kesempurnaan sebuah pasangan
cinta kita mulai menerabas batas masa
rindu kita mulai melintas dunia
mengangkasa seberkas cahaya
menuju singgasana paripurna cinta
hilang sudah aku di hadapmu
larut sudah engkau bersamaku
tinggal kita tersisa menyatu
tak lagi ada aku atau pun kamu
garis takdir tak terelakkan
raga kita mesti terpisahkan
demi penuhi garis ketetapan
namun cinta bukanlah badan yang terkungkung
dalam batas zaman
cinta adalah aliran jiwa
sempurna dalam keutuhannya
tak ada tata nalar bekerja di dalamnya
boleh saja dimensi dunia kita berbeda
boleh saja zaman dan masa pisahkan raga
namun, jiwa kita tetap sama
bersatu berpadu dalam cinta
rinduku menggebu sepanjang waktu
menggulung megah tanpa kenal waktu
tak ada malam
tak ada siang
rindu membawaku melintas batas waktu
aku merindumu
dalam lelap dan sadarku
dalam raga dan jiwaku
dalam nalar dan hatiku
aku mencintamu
memadu sukma menjadi satu
getar halus bergandengan sejak masa belum ku kenal rindu
bertautan rasa tak pernah terasa
hingga masa kita beranjak remaja
ketika pandangan mulai memercik cahaya
ketika kerlingan mulai mencari arahnya
ketika rindu mulai menuntut ketemu
tanpa mesti saling berkata cinta
kita tahu apa yang sedang melanda
hingga tiba saat kita menunda sua
mencari makna di tempat berbeda
mulai aku merindumu di malam-malamku
akan senyum yang tak pernah layu
akan tatap yang tak pernah ragu
akan wajah yang tak pernah sayu
akan tegur yang selalu ku tunggu
dan cinta pun mulai menghendaki kebersatuan
utara dan selatan menagih penggabungan
agar utuh sebuah lingkaran
lingkaran jiwa dari dua jiwa yang disatukan
kesempurnaan sebuah pasangan
cinta kita mulai menerabas batas masa
rindu kita mulai melintas dunia
mengangkasa seberkas cahaya
menuju singgasana paripurna cinta
hilang sudah aku di hadapmu
larut sudah engkau bersamaku
tinggal kita tersisa menyatu
tak lagi ada aku atau pun kamu
garis takdir tak terelakkan
raga kita mesti terpisahkan
demi penuhi garis ketetapan
namun cinta bukanlah badan yang terkungkung
dalam batas zaman
cinta adalah aliran jiwa
sempurna dalam keutuhannya
tak ada tata nalar bekerja di dalamnya
boleh saja dimensi dunia kita berbeda
boleh saja zaman dan masa pisahkan raga
namun, jiwa kita tetap sama
bersatu berpadu dalam cinta
rinduku menggebu sepanjang waktu
menggulung megah tanpa kenal waktu
tak ada malam
tak ada siang
rindu membawaku melintas batas waktu
aku merindumu
dalam lelap dan sadarku
dalam raga dan jiwaku
dalam nalar dan hatiku
aku mencintamu
memadu sukma menjadi satu
Senin, 19 November 2012
aku mencintaimu
aku mencintaimu
sungguh mencintaimu
aku mencintai setiap kurangmu
aku mencintai segala lebihmu
aku mencintai semua yang pernah bersentuhan denganmu
aku mencintai seluruh yang pernah bersinggungan denganmu
aku mencintai setiap bagian dari dirimu
aku mencintai setiap pecahan dari dirimu
aku mencintai setiap apa yang engkau cintai
aku mencintai segala yang engkau ingini
aku mencintai segala yang engkau sukai
aku mencintai segala yang engkau lekatkan sebagai keinginan diri
aku mencintaimu
sungguh mencintaimu
tak pernah ku ragu
tak peduli orang berkata apa padaku
aku mencintaimu
sungguh mencintaimu
dalam utuh matahari jiwaku
aku mencintaimu....
sungguh mencintaimu
aku mencintai setiap kurangmu
aku mencintai segala lebihmu
aku mencintai semua yang pernah bersentuhan denganmu
aku mencintai seluruh yang pernah bersinggungan denganmu
aku mencintai setiap bagian dari dirimu
aku mencintai setiap pecahan dari dirimu
aku mencintai setiap apa yang engkau cintai
aku mencintai segala yang engkau ingini
aku mencintai segala yang engkau sukai
aku mencintai segala yang engkau lekatkan sebagai keinginan diri
aku mencintaimu
sungguh mencintaimu
tak pernah ku ragu
tak peduli orang berkata apa padaku
aku mencintaimu
sungguh mencintaimu
dalam utuh matahari jiwaku
aku mencintaimu....
Senin, 12 November 2012
ah.....ya begitulah....
hingga....
di titik di mana aku tak lagi mampu cerita
ketika terlalu banyak hal yang ingin ku ceritakan
hingga....
di titik di mana aku tak lagi mampu menulis apapun
ketika terlalu banyak beban yang ingin kulepaskan
hanya desah panjang tertahan
saat pening tak lagi tertahankan
hanya kata ah.......yang mampu ku tuliskan
ketika sesak menekan dada dan perasaan
lalu...
tertunduk dalam dengan desah panjang
sambil terbisik sebuah harapan
'Ya Allah
kuatkan hati dan pikirku
teguhkan yakin dan jiwaku'
amin...
di titik di mana aku tak lagi mampu cerita
ketika terlalu banyak hal yang ingin ku ceritakan
hingga....
di titik di mana aku tak lagi mampu menulis apapun
ketika terlalu banyak beban yang ingin kulepaskan
hanya desah panjang tertahan
saat pening tak lagi tertahankan
hanya kata ah.......yang mampu ku tuliskan
ketika sesak menekan dada dan perasaan
lalu...
tertunduk dalam dengan desah panjang
sambil terbisik sebuah harapan
'Ya Allah
kuatkan hati dan pikirku
teguhkan yakin dan jiwaku'
amin...
Sabtu, 10 November 2012
Surabaya, 67 Tahun Silam
pagi ini 67 tahun lalu
tepat setelah subuh
para orang tua mengumpulkan pemuda
membakar semangat mereka
untuk merelakan jiwa raga
demi menjunjung nama bangsa
pagi ini 67 tahun tahu
para orang tua mengusap kepala anak-anaknya
menghembuskan doa di ubun-ubun mereka
melepas mereka menuju medan laga
demi membela harga diri bangsa
pagi ini 67 tahun lalu
ribuan pemuda bergelombang
menuju Surabaya
ribuan pemuda bertelanjang dada
membawa apa saja sebagai senjata
merelakan diri sebagai benteng hidup
untuk mempertahankan Surabaya
pagi ini 67 tahun lalu
pemuda bernama Sutomo mengobarkan gelora
semangat para pemuda untuk berkorban demi bangsa
mempertahankan tiap jengkal tanah Surabaya
sebelum kemudian berlari ke tengah arena
di baris paling depan memimpin para pemuda
mempertahankan Surabaya
mempertahankan kemerdekaan bangsa
mempertahankan harga diri bangsa
pagi ini 67 tahun lalu
nyawa tak ada artinya bagi pemuda
semua direlakan demi kebanggaan sebagai bangsa
tak ada ingin untuk dipuja
tak ada ingin untuk dibangga
tak ada ingin untuk segala hasrat dunia
semua demi mempertahankan bangsa
menjaga kedaulatannya
melindungi harga dirinya
Oh...begitulah pemuda 67 tahun silam
lalu bagaimana dengan pemuda sekarang?
Ah...entahlah....
kalian tentu lebih fasih untuk memberi jawaban
tepat setelah subuh
para orang tua mengumpulkan pemuda
membakar semangat mereka
untuk merelakan jiwa raga
demi menjunjung nama bangsa
pagi ini 67 tahun tahu
para orang tua mengusap kepala anak-anaknya
menghembuskan doa di ubun-ubun mereka
melepas mereka menuju medan laga
demi membela harga diri bangsa
pagi ini 67 tahun lalu
ribuan pemuda bergelombang
menuju Surabaya
ribuan pemuda bertelanjang dada
membawa apa saja sebagai senjata
merelakan diri sebagai benteng hidup
untuk mempertahankan Surabaya
pagi ini 67 tahun lalu
pemuda bernama Sutomo mengobarkan gelora
semangat para pemuda untuk berkorban demi bangsa
mempertahankan tiap jengkal tanah Surabaya
sebelum kemudian berlari ke tengah arena
di baris paling depan memimpin para pemuda
mempertahankan Surabaya
mempertahankan kemerdekaan bangsa
mempertahankan harga diri bangsa
pagi ini 67 tahun lalu
nyawa tak ada artinya bagi pemuda
semua direlakan demi kebanggaan sebagai bangsa
tak ada ingin untuk dipuja
tak ada ingin untuk dibangga
tak ada ingin untuk segala hasrat dunia
semua demi mempertahankan bangsa
menjaga kedaulatannya
melindungi harga dirinya
Oh...begitulah pemuda 67 tahun silam
lalu bagaimana dengan pemuda sekarang?
Ah...entahlah....
kalian tentu lebih fasih untuk memberi jawaban
Jumat, 09 November 2012
M.E.R.I.N.D.U
aku merindu
hingga tak ada kata yang mampu
ungkapkannya
aku merindu
hingga tak ada kalimat mampu
jelaskannya
aku merindu
hingga jajaran huruf tak lagi
miliki makna
aku merindu
hingga syair kehilangan keindahannya
aku merindu
dalam hening malam-malamku
aku merindu
menuju asal segala sesuatu
aku merindu
pada cinta yang menghidupkanku
aku merindu
sungguh aku merindu
hingga tak ada kata yang mampu
ungkapkannya
aku merindu
hingga tak ada kalimat mampu
jelaskannya
aku merindu
hingga jajaran huruf tak lagi
miliki makna
aku merindu
hingga syair kehilangan keindahannya
aku merindu
dalam hening malam-malamku
aku merindu
menuju asal segala sesuatu
aku merindu
pada cinta yang menghidupkanku
aku merindu
sungguh aku merindu
Sabtu, 03 November 2012
Mohon Ampuni dan Sayangi....
Rabbi ighfirli
ampunkan aku ya rabb
ampunkan atas segala lalaiku
ketakmampuanku untuk
mensyukuri segala nikmat-Mu
menerima garis-Mu sebagai yang terbaik bagiku
Allahumma irhami
curahkan kasih sayang-Mu padaku ya rabb
agar mampu merela setiap peristiwa hidupku
bahwa tangis,
perih,
duka,
lara
adalah jalan menuju dewasa jiwa
menuju kesejatian manusia
ampunkan aku ya rabb
ampunkan atas segala lalaiku
ketakmampuanku untuk
mensyukuri segala nikmat-Mu
menerima garis-Mu sebagai yang terbaik bagiku
Allahumma irhami
curahkan kasih sayang-Mu padaku ya rabb
agar mampu merela setiap peristiwa hidupku
bahwa tangis,
perih,
duka,
lara
adalah jalan menuju dewasa jiwa
menuju kesejatian manusia
Langganan:
Postingan (Atom)