kembali hampa
melangkah seakan tanpa makna
seakan tak lagi berjiwa
aku bukanlah apa-apa
bahkan bukan pula sebutir debu di hamparan semesta
segala yang ada di diriku adalah pinjaman
sebuah anugerah yang tak pernah ku minta
lalu mengapa terlalu sering aku merasa
memiliki hak atas segala
kembali hampa
kosong tanpa apa-apa
seperti tercerabut akar dari ranah jiwa
meski ku sadar semua bukan aku yang punya
rasa kehilangan tetap saja menggores luka
kembali hampa
meski sadar bahwa semua adalah anugerah yang dititipkan-Nya
namun saat Ia mengambilnya
tetap saja ada rasa tak terima
kembali hampa
ah, aku hanya mampu berdoa dan berdoa
semoga jiwa tak pernah menyimpang dari garisnya
semoga jiwa tetap berada di garis yang telah ditetapkan-Nya
kembali hampa
semoga tak pernah diri menjadi terlupa
semoga Ia senantiasa memperkenan ridla dalam tiap langkah jiwa
amin
Senin, 23 Desember 2013
Jumat, 13 Desember 2013
pada-Mu aku memohon perkenan
kembali terhuyung di antara langkah yang patah
kembali tak tegak kaki berpijak
aku menunduk menekuk tengkuk
seakan hilang segala arah
pada-Mu ku coba benar-benar berserah
kembalikan segala sebagai yang terindah
pada-Mu ku coba benar-benar menjadi rela
atas segala tetap yang ada
sempoyongan seperti mabuk
mungkin aku lagi mabuk keangkuhan
kanan kiri ku sepak tanpa sadar
mungkin aku lagi terlena dalam perasaan tenar
separoh jiwaku meronda
menggapai-gapai mencoba meraih penyempurnanya
aku menggelepar dalam pedih keterpisahan jiwa
hanya pada-Mu ku coba adukan semua
kembali terhuyung di atas kaki-kaki lunglai
menghadang ganas topan badai
hanya berserah jalan bagi damai
kembalikan diri pada Sang Maha Sejati
dalam rapuh langkahku
dalam gontai jalanku
dalam lunglai tenagaku
melangkah adalah wajibku
mohon perkenan-Mu tuk sempurnakan takdirku
amin...
kembali tak tegak kaki berpijak
aku menunduk menekuk tengkuk
seakan hilang segala arah
pada-Mu ku coba benar-benar berserah
kembalikan segala sebagai yang terindah
pada-Mu ku coba benar-benar menjadi rela
atas segala tetap yang ada
sempoyongan seperti mabuk
mungkin aku lagi mabuk keangkuhan
kanan kiri ku sepak tanpa sadar
mungkin aku lagi terlena dalam perasaan tenar
separoh jiwaku meronda
menggapai-gapai mencoba meraih penyempurnanya
aku menggelepar dalam pedih keterpisahan jiwa
hanya pada-Mu ku coba adukan semua
kembali terhuyung di atas kaki-kaki lunglai
menghadang ganas topan badai
hanya berserah jalan bagi damai
kembalikan diri pada Sang Maha Sejati
dalam rapuh langkahku
dalam gontai jalanku
dalam lunglai tenagaku
melangkah adalah wajibku
mohon perkenan-Mu tuk sempurnakan takdirku
amin...
Selasa, 19 November 2013
di ujung malam
bersama desir
aku mendesis melafalkan untaian doa kepada-Mu
dalam sunyi
aku mendaras ketakberdayaanku pada-Mu
di ujung malam
mencoba aku bersimpuh
di atas sajadah yang telah lusuh
mencoba mengurai segala yang dapat ku urai
mencoba menghitung segala yang dapat aku hitung
mencoba mengadu kepada-Mu
aku mendesis melafalkan untaian doa kepada-Mu
dalam sunyi
aku mendaras ketakberdayaanku pada-Mu
di ujung malam
mencoba aku bersimpuh
di atas sajadah yang telah lusuh
mencoba mengurai segala yang dapat ku urai
mencoba menghitung segala yang dapat aku hitung
mencoba mengadu kepada-Mu
Jumat, 25 Oktober 2013
do'a malam ini
menguntai doa di malam-malam sunyi
bersama desir menyanyi sepi
memanjat langit ke bawah arsy
dalam tunduk permohonan meluncur
dalam sujud tasbih mengucur
mohon perkenan pada Mu Sang Segala Maha
mohon perkenan agar diperkenankan
tapaki jalan dengan penuh rela
susuri tetap dengan lega di dada
pada Mu aku mengadu
pada Mu aku mengharap
pada Mu aku memohon
pada Mu semoga Engkau kabulkan
bersama desir menyanyi sepi
memanjat langit ke bawah arsy
dalam tunduk permohonan meluncur
dalam sujud tasbih mengucur
mohon perkenan pada Mu Sang Segala Maha
mohon perkenan agar diperkenankan
tapaki jalan dengan penuh rela
susuri tetap dengan lega di dada
pada Mu aku mengadu
pada Mu aku mengharap
pada Mu aku memohon
pada Mu semoga Engkau kabulkan
Jumat, 04 Oktober 2013
sebuah doa
aku bermohon harap pada-Mu
Tuhan sekalian alam
aku bermohon perkenan-Mu
Pemilik seluruh ciptaan
mohon perkenan
agar mampu jalani seluruh peran
mohon perkenan
agar rela jalani seluruh tetap
mohon perkenan
agar tak terjebak dalam keakuan
mohon perkenan-Mu
amin
Tuhan sekalian alam
aku bermohon perkenan-Mu
Pemilik seluruh ciptaan
mohon perkenan
agar mampu jalani seluruh peran
mohon perkenan
agar rela jalani seluruh tetap
mohon perkenan
agar tak terjebak dalam keakuan
mohon perkenan-Mu
amin
Jumat, 13 September 2013
kembali....merindu rindu...
aku sepi dalam sunyi
aku hampa dalam sirna
suaraku hilang tanpa bunyi
teriakku meregang dalam diam
angin tak lagi membawa suara
desah tak lagi mengawal kata
tangis sudah tanpa air mata
rinduku
menjalar di setiap titik tubuhku
menyebar bersama darah dalam nadiku
bekukan setiap lava dan lahar di pusat relungku
rinduku
kuasai alam pikirku
duduki singgasana jiwaku
taklukkan seluruh angan mimpiku
cintaku
selalu terangi jiwaku
membawa suluh dalam gelap gilaku
aku sepi dalam sunyi
sirna dalam hampa
.....
aku hampa dalam sirna
suaraku hilang tanpa bunyi
teriakku meregang dalam diam
angin tak lagi membawa suara
desah tak lagi mengawal kata
tangis sudah tanpa air mata
rinduku
menjalar di setiap titik tubuhku
menyebar bersama darah dalam nadiku
bekukan setiap lava dan lahar di pusat relungku
rinduku
kuasai alam pikirku
duduki singgasana jiwaku
taklukkan seluruh angan mimpiku
cintaku
selalu terangi jiwaku
membawa suluh dalam gelap gilaku
aku sepi dalam sunyi
sirna dalam hampa
.....
Kamis, 12 September 2013
rindu padamu, kekasihku
merindumu di hari-hariku
menarik jiwaku menuju jiwamu
mengalir rindu di sekujur tubuhku
bersama nadi di sungai darahku
merindumu sepanjang waktuku
mensunyikan sukmaku
membekukan jiwaku
inilah saat-saat ku rasakan
seluruh detakku menyebutmu
setiap tarik nafasku memanggilmu
denyut nadiku teriakkan namamu
nalar pikirku penuh terisi segala tentangmu
sinar mataku jalang melihat setiap kenangan
di setiap sudut ruangku
dengung telingaku sayup mendengar merdu suaramu
inilah waktu aku kembali
menembus waktu menuju masa bersamamu
menapak tilas setiap jejak perjalanan bersamamu
merunut sejarah kehidupan bersamamu
merindumu di hari-hariku
menarikku dalam sepi, sunyi hatiku
membuat relungku kembali hampa tanpa hadirmu
ah... semoga nanti kita lekas bertemu
dalam naung waktu dan tempat yang memungkinkan kita
untuk bertemu
merindumu kekasihku
tetap saja anugerah yang selalu menggetar jiwaku
merindumu isteriku
tetap saja kenikmatan yang menggugat hasrat sukmaku
merindumu....
....selalu...
hanya itu yang aku tahu...
menarik jiwaku menuju jiwamu
mengalir rindu di sekujur tubuhku
bersama nadi di sungai darahku
merindumu sepanjang waktuku
mensunyikan sukmaku
membekukan jiwaku
inilah saat-saat ku rasakan
seluruh detakku menyebutmu
setiap tarik nafasku memanggilmu
denyut nadiku teriakkan namamu
nalar pikirku penuh terisi segala tentangmu
sinar mataku jalang melihat setiap kenangan
di setiap sudut ruangku
dengung telingaku sayup mendengar merdu suaramu
inilah waktu aku kembali
menembus waktu menuju masa bersamamu
menapak tilas setiap jejak perjalanan bersamamu
merunut sejarah kehidupan bersamamu
merindumu di hari-hariku
menarikku dalam sepi, sunyi hatiku
membuat relungku kembali hampa tanpa hadirmu
ah... semoga nanti kita lekas bertemu
dalam naung waktu dan tempat yang memungkinkan kita
untuk bertemu
merindumu kekasihku
tetap saja anugerah yang selalu menggetar jiwaku
merindumu isteriku
tetap saja kenikmatan yang menggugat hasrat sukmaku
merindumu....
....selalu...
hanya itu yang aku tahu...
Selasa, 03 September 2013
puisi rindu untuk puisiku
aku merindumu sepanjang waktuku
mengalir dalam alir darahku
berhembus bersama nafasku
bergerak bersama langkah kakiku
merengkuh dalam tiap gerak tanganku
aku merindumu dalam seluruh waktuku
menuju sua yang tak pernah tahu kapan jua
aku menyebutmu dalam tiap kata yang keluar dari jiwa
bersama detak yang mendenyut di jantungku
dalam denyut yang mengalir di nadiku
aku menyebutmu sepanjang waktu
dalam sadar dan tidurku
aku merindumu dalam selurung ruang waktu
melintas batas alam, melampauinya daya nalar
merasuk jiwa abaikan keterbatasan raga
aku merindumu sepanjang sisa nafasku
sebagai syukur atas anugerah cinta kasihmu
dari Ia Sang Segala Tahu
aku menyebutmu bahkan dalam ruku sujudku
bersama Asma dan salam sang Rasul penutup waktu
aku menyebutmu dalam untaian doa harapku
iringi puja pada Sang Pemilik Waktu
setelah salawat pada sang kekasih Tuhanku
aku merindumu
menunggu suamu
menanti turun wujudmu
dalam bentuk apapun yang diperkenankan Sang Penguasa Rindu
aku merindumu belahan jiwaku
separuh sukmaku
setengah nafasku
aku melihatmu dalam tiap percik jiwa yang kau tebar di sekitarku
dalam hembus semilir kirimkan wangimu
dalam tiap desah yang tiba-tiba menyambangiku
aku merindumu
sepenuh
seluruh
seutuh
Allah, Tuhan Penggenggam Segala yang tersimpan di kalbu
mohon perkenan-Mu
aku sungguh mohon perkenan-Mu
perkenankan wujud kembali dalam nyataku
perkenankan rindu abadi menghias relungku
perkenankan aku mampu ridlo atas segala tetap-Mu (amin)
mengalir dalam alir darahku
berhembus bersama nafasku
bergerak bersama langkah kakiku
merengkuh dalam tiap gerak tanganku
aku merindumu dalam seluruh waktuku
menuju sua yang tak pernah tahu kapan jua
aku menyebutmu dalam tiap kata yang keluar dari jiwa
bersama detak yang mendenyut di jantungku
dalam denyut yang mengalir di nadiku
aku menyebutmu sepanjang waktu
dalam sadar dan tidurku
aku merindumu dalam selurung ruang waktu
melintas batas alam, melampauinya daya nalar
merasuk jiwa abaikan keterbatasan raga
aku merindumu sepanjang sisa nafasku
sebagai syukur atas anugerah cinta kasihmu
dari Ia Sang Segala Tahu
aku menyebutmu bahkan dalam ruku sujudku
bersama Asma dan salam sang Rasul penutup waktu
aku menyebutmu dalam untaian doa harapku
iringi puja pada Sang Pemilik Waktu
setelah salawat pada sang kekasih Tuhanku
aku merindumu
menunggu suamu
menanti turun wujudmu
dalam bentuk apapun yang diperkenankan Sang Penguasa Rindu
aku merindumu belahan jiwaku
separuh sukmaku
setengah nafasku
aku melihatmu dalam tiap percik jiwa yang kau tebar di sekitarku
dalam hembus semilir kirimkan wangimu
dalam tiap desah yang tiba-tiba menyambangiku
aku merindumu
sepenuh
seluruh
seutuh
Allah, Tuhan Penggenggam Segala yang tersimpan di kalbu
mohon perkenan-Mu
aku sungguh mohon perkenan-Mu
perkenankan wujud kembali dalam nyataku
perkenankan rindu abadi menghias relungku
perkenankan aku mampu ridlo atas segala tetap-Mu (amin)
Sabtu, 31 Agustus 2013
aku, engkau, dan Tuhan
aku tak tahu apakah mencintamu atau memujamu
segala tentangmu menggetar hati dan jiwaku
dalam tarik nafasku mengalir nama dan getarmu
indah mengguncang sadar maupun bawah sadarku
aku tak tahu apakah merindumu atau menggilamu
seakan harus ada dirimu dalam tiap gerakku
tak ada yang lain yang boleh menyebutmu
penyebutan namamu kecuali dariku hanya akan memedihkan hatiku
menyayat sukmaku dalam rindu yang menggebu
aku tak tahu apakah mencintamu atau memujamu
selaksa puja tak pernah cukup mewakili gelombang yang menghantam relungku
sejuta puji tak pernah mampu mengungkap apa yang menghias sukmaku
aku tak tahu apakah mencintamu atau memujamu
Tuhan, inikah anugerah yang bisa memperdayaku?
inikah nikmat yang bisa menyeretku menuju adzab?
inikah keindahan yang bisa menjerumuskanku dalam kenistaan?
Tuhan, aku yakin segala dari-Mu adalah yang terbaik untukku
maka aku memohon pada-Mu
memohon perkenan-Mu
agar setiap nikmat-Mu mampu ku syukuri
agar setiap anugerah-Mu mampu ku nikmati
agar keindahan dari-Mu tak pernah menterlenakanku
Tuhan, aku memohon pada-Mu
sungguh-sungguh memohon pada-Mu
mohon perkenan-Mu
segala tentangmu menggetar hati dan jiwaku
dalam tarik nafasku mengalir nama dan getarmu
indah mengguncang sadar maupun bawah sadarku
aku tak tahu apakah merindumu atau menggilamu
seakan harus ada dirimu dalam tiap gerakku
tak ada yang lain yang boleh menyebutmu
penyebutan namamu kecuali dariku hanya akan memedihkan hatiku
menyayat sukmaku dalam rindu yang menggebu
aku tak tahu apakah mencintamu atau memujamu
selaksa puja tak pernah cukup mewakili gelombang yang menghantam relungku
sejuta puji tak pernah mampu mengungkap apa yang menghias sukmaku
aku tak tahu apakah mencintamu atau memujamu
Tuhan, inikah anugerah yang bisa memperdayaku?
inikah nikmat yang bisa menyeretku menuju adzab?
inikah keindahan yang bisa menjerumuskanku dalam kenistaan?
Tuhan, aku yakin segala dari-Mu adalah yang terbaik untukku
maka aku memohon pada-Mu
memohon perkenan-Mu
agar setiap nikmat-Mu mampu ku syukuri
agar setiap anugerah-Mu mampu ku nikmati
agar keindahan dari-Mu tak pernah menterlenakanku
Tuhan, aku memohon pada-Mu
sungguh-sungguh memohon pada-Mu
mohon perkenan-Mu
Minggu, 18 Agustus 2013
merindu sangat akan hadir-Mu di jiwaku
sangat ingin aku merasakan hadir-Mu
hadir yang benar-benar merasuk di kalbu
hadir yang benar-benar mengalir dalam darahku
hadir yang menggetarkan seluruh badanku
hadir yang menundukkanku di atas sajadah lusuhku
sangat ingin aku menikmati hadir-Mu
dalam desah
dalam tingkah
dalam pasrah
sangat ingin aku meyakini hadir-Mu
menarikku dalam tunduk sepenuh seluruh
membawaku dalam larut mabuk asma-Mu
melepaskan sukma dari kungkungan ragaku
sangat ingin aku menghayati hadir-Mu
dalam tiap keluar masuk alir nafasku
dalam tiap denyut detak jantung nadiku
dalam tiap gerak lemah keras tanganku
dalam tiap langkah ayun kakiku
dalam tiap bayang cahaya yang menembus mataku
dalam tiap getar suara yang menembus gendangku
sangat ingin aku tenggelam dalam hadir-Mu
biar sirna seluruh ingin selain-Mu
biar musnah setiap harap selain-Mu
biar tiada cita kecuali kepada-Mu
biar cinta melimpah ruah di jiwaku
sangat ingin aku merasakan hadir-Mu
hadir yang benar-benar merasuk di kalbu
hadir yang benar-benar mengalir dalam darahku
hadir yang menggetarkan seluruh badanku
hadir yang menundukkanku di atas sajadah lusuhku
sangat ingin aku menikmati hadir-Mu
dalam desah
dalam tingkah
dalam pasrah
sangat ingin aku meyakini hadir-Mu
menarikku dalam tunduk sepenuh seluruh
membawaku dalam larut mabuk asma-Mu
melepaskan sukma dari kungkungan ragaku
sangat ingin aku menghayati hadir-Mu
dalam tiap keluar masuk alir nafasku
dalam tiap denyut detak jantung nadiku
dalam tiap gerak lemah keras tanganku
dalam tiap langkah ayun kakiku
dalam tiap bayang cahaya yang menembus mataku
dalam tiap getar suara yang menembus gendangku
sangat ingin aku tenggelam dalam hadir-Mu
biar sirna seluruh ingin selain-Mu
biar musnah setiap harap selain-Mu
biar tiada cita kecuali kepada-Mu
biar cinta melimpah ruah di jiwaku
sangat ingin aku merasakan hadir-Mu
Kamis, 08 Agustus 2013
Idul Fitri, kembali pada kesejatian diri
takbir berkumandang
semesta menyambutnya dengan takbir yang lebih membahana dari seluruh pengeras suara
langit pun membuka tirainya
membuka pintu bagi pinta para hamba
inilah Idul Fitri
pesta kemenangan bagi jiwa-jiwa yang diridloi Tuhannya
pesta dengan hamparan karpet berbentuk takbir
meja megah berupa tahlil
makanan lezat berbentuk ampunan
minuman segar berupa kesejukan kasih sayang
inilah Idul Fitri
saat kering sirna dari jiwa
kala noda tak lagi menghinggap sukma
ketika marah berganti ramah
saat benci berubah cinta
kala dendam menjadi ampunan
ketika perseteruan beralih perdamaian
inilah Idul Fitri
bagi jiwa-jiwa yang rela membagi surga
bagi sukma-sukma yang sekuat tenaga menutup neraka bagi saudaranya
inilah Idul Fitri
bagi jiwa-jiwa yang kembali kepada fitrahnya
menebar kasih dan cinta kepada sekitarnya
membawa damai sukma bagi teman maupun musuhnya
bagi diri yang melangkah menuju sejati
semesta menyambutnya dengan takbir yang lebih membahana dari seluruh pengeras suara
langit pun membuka tirainya
membuka pintu bagi pinta para hamba
inilah Idul Fitri
pesta kemenangan bagi jiwa-jiwa yang diridloi Tuhannya
pesta dengan hamparan karpet berbentuk takbir
meja megah berupa tahlil
makanan lezat berbentuk ampunan
minuman segar berupa kesejukan kasih sayang
inilah Idul Fitri
saat kering sirna dari jiwa
kala noda tak lagi menghinggap sukma
ketika marah berganti ramah
saat benci berubah cinta
kala dendam menjadi ampunan
ketika perseteruan beralih perdamaian
inilah Idul Fitri
bagi jiwa-jiwa yang rela membagi surga
bagi sukma-sukma yang sekuat tenaga menutup neraka bagi saudaranya
inilah Idul Fitri
bagi jiwa-jiwa yang kembali kepada fitrahnya
menebar kasih dan cinta kepada sekitarnya
membawa damai sukma bagi teman maupun musuhnya
bagi diri yang melangkah menuju sejati
Selasa, 30 Juli 2013
tanyaku kali ini (setelah Ramadlan tinggal tersisa sepertiga
bagaimana ku mengaku begitu merindu-Mu
sedang mendekati-Mu saja aku ragu-ragu
bagaimana ku merasa begitu merindu-Mu
sedang malam-malamku masih saja berhias mimpi-mimpi semu
bagaimana ku ikrarkan sepenuh cinta untuk-Mu
sedang ragaku masih sangat mendamba nafsu
bagaimana ku persembahkan keindahan malam dalam cinta pada-Mu
sedang keinginan nafsuku masih begitu menggebu
bagaimana ku tunjukkan fana dalam cinta-Mu
sedang dunia masih begitu menggangguku
bagaimana ku katakan aku merindu dan mencinta-Mu
sedang hasrat masih ku gelorakan untuk mengejar dunia nafsu
bagaimana ........
Sabtu, 20 Juli 2013
kembali ku berdo'a
Ya Allah…
Mencoba aku untuk tidak mengeluhkan apapun
Meski dada hampir meledak menahan tekana
Meski nalar hampir hilang mempertahankan kewarasan
Mencoba aku untuk hanya bersandar pada-Mu
Saat lumpuh segala mampu yang Engkau pinjamkan padaku
Saat akal kehilangan seluruh kecerdasan
Saat kebodohan dan kedaifan mulai menguasai jiwa dan badan
Mencoba aku untuk menahan semua dalam segumpal darah di
dadaku
Mencoba untuk tidak mengatakan apapun kepada siapapun
Meski kepada ia yang aku yakini menyimpan separo jiwaku
Ya Allah….rabb semesta raya
Sungguh dalam ketiadaan jalan kurasakan betapa benar-benar
tak berdaya
Aku ku menjadi tak lagi mampu berkata apa-apa
Lumpuh selumpuh-lumpuhnya
Megap-megap mencari udara agar tetap bertahan dalam jiwa
Sungguh dalam kebuntuan segala kemungkinan nalar
Aku ku mulai mengutuk ketidak berdayaanku
Tanpa mampu berbuat apapun selain mengutuk dan merajuk
Ya Allah…ilah bagi setiap ruh yang tersebar di kolong
semesta
Dalam ketiadaan jalan aku mencoba merangkak pulang
Menuju sejati yang mungkin lama ku tinggalkan
Biar tercabik segala kebutuhan
Biar bernanah darah segala hasrat dan keinginan
Ya Allah….penggenggam seluruh jiwa di semesta raya
Perkenankan ku kembali mengetuk pintu-Mu
Bersuci di telaga kemurnian jiwa
Biar luntur seluruh noda dan lumpur hitam hawa
Biar terbakar seluruh lapisan keinginan dunia
Biar legam kulit ragaku terbakar air pensucian-Mu
Minggu, 07 Juli 2013
M E R I N D U
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, Dzat yang Maha Rahman dan Maha
Rahim.
Aku merindu ya Allah
Merindu isteriku dengan segenap jiwaku
Sebagai syukur atas nikmat yang Engkau curahkan padaku
Aku merindu ya Rabb…
Merindu kekasihku di setiap tarik nafasku
Dalam abadi yang Engkau perkenankan bagiku
Aku merindu yang tak bisa ku ceritakan pada siapapun selain
pada-Mu
Denyut menekan yang seakan hendak pecahkan dada
Hasrat menyebar melalui aliran nadi
Aku merindu separuh jiwaku
Jiwa yang Engkau tetapkan sebagai
penyempurna jiwaku
Separo nyawa yang Engkau tanamkan
di raga berbeda
Aku merindu wahai Pemilik Rahmah
dan Cinta
Senantiasa terlalu lama ku rasa
jarak antar sua
Mohon pada-Mu, mohon perkenan-Mu
Satukan kami dalam sua
Satukan kami dalam jumpa
Satukan kami dalam kebersamaan
jiwa
Jumat, 05 Juli 2013
kenangan itu
di sini aku menantimu
di ujung jalan perempatan
berpaling ku ke kanan
muasal engkau melangkah
tak ada lambai
tak ada sapa
hanya berjalan
melintas begitu saja
hanya mata yang bicara
sungging malu sambil berpaling muka
dan...
beribu bunga tiba-tiba tertata di jiwa
menebar wangi ke seluruh raga
aku berjalan ikuti langkahmu
menuju masjid di senja penutup waktu
demi menghadap Pemilik Semesta
pelankan langkah sebelum tangga
tak ada paling tak ada kata
ku naiki tangga menuju ruang utama
melirik sebentar wajahmu yang menghadap utara
hanya sekilas namun penuhi hati dengan ratna
harum mewangi sebelum menghadap-Nya
di ujung jalan perempatan
berpaling ku ke kanan
muasal engkau melangkah
tak ada lambai
tak ada sapa
hanya berjalan
melintas begitu saja
hanya mata yang bicara
sungging malu sambil berpaling muka
dan...
beribu bunga tiba-tiba tertata di jiwa
menebar wangi ke seluruh raga
aku berjalan ikuti langkahmu
menuju masjid di senja penutup waktu
demi menghadap Pemilik Semesta
pelankan langkah sebelum tangga
tak ada paling tak ada kata
ku naiki tangga menuju ruang utama
melirik sebentar wajahmu yang menghadap utara
hanya sekilas namun penuhi hati dengan ratna
harum mewangi sebelum menghadap-Nya
Selasa, 02 Juli 2013
di pagi hari
di sini aku berdiri
menanti matahari pagi
mengharap hangat pancari beku diri
di sini aku berdiri
nikmati tiap hembus yang menyapa kulit ari
rasakan belai angin yang menggigilkan sisa tadi malam
di sini aku berdiri
menatap pagi setengah hari
kala kicau tak lagi semeriah masa itu
di sini aku berdiri
dengar gemericik di ujung kaki
meliuk sungai pucak pasi
di sini aku berdiri
menggandeng hati yang tak lagi bernyali
menanti matahari pagi
mengharap hangat pancari beku diri
di sini aku berdiri
nikmati tiap hembus yang menyapa kulit ari
rasakan belai angin yang menggigilkan sisa tadi malam
di sini aku berdiri
menatap pagi setengah hari
kala kicau tak lagi semeriah masa itu
di sini aku berdiri
dengar gemericik di ujung kaki
meliuk sungai pucak pasi
di sini aku berdiri
menggandeng hati yang tak lagi bernyali
Selasa, 11 Juni 2013
cinta dan rindu
tenggelam ku dalam sunyi rindu
di dasar samudera cinta ku duduk termangu
tak lagi perlu aku akan nafas udara
saat cinta melimpah ruah dalam samudera
terpapar aku dalam cahaya cinta
di pantai kasih tersentuh ombak samudera
dalam diam sejuta kata memapar makna
bersama hembus menjangkau penjuru dunia
tergoda aku untuk bertanya mengapa
meski ku tahu tak ada hak untuk bertanya
mencoba pahami segala yang ada
sebagai anugerah dari Sang Segala Maha
di dasar samudera cinta ku duduk termangu
tak lagi perlu aku akan nafas udara
saat cinta melimpah ruah dalam samudera
terpapar aku dalam cahaya cinta
di pantai kasih tersentuh ombak samudera
dalam diam sejuta kata memapar makna
bersama hembus menjangkau penjuru dunia
tergoda aku untuk bertanya mengapa
meski ku tahu tak ada hak untuk bertanya
mencoba pahami segala yang ada
sebagai anugerah dari Sang Segala Maha
Jumat, 07 Juni 2013
Maha Suci
Maha Suci Engkau
Dzat yang menanamkan cinta dalam sanubari tiap hamba
Maha Suci Engkau
Dzat yang memilihkan satu jiwa untuk jiwa lainnya
Maha Suci Engkau
Dzat yang mengikat satu sukma untuk sukma lainnya
Maha Suci Engkau
Dzat yang melekatkan dua jiwa dalam satu cinta
Maha Suci Engkau
Dzat yang menghilangkan sekat dua sukma dalam satu rasa
Maha Suci Engkau
Dzat yang mengabadikan rindu bagi dua pecinta untuk menyatu jiwa
Maha Suci Engkau
Dzat yang menitipkan keindahan rasa pada ikhlas sukma
Maha Suci Engkau
Dzat yang meng-indah-kan segalanya yang biasa menjadi luar biasa
Maha Suci Engkau
wahai Pemilik nafas kasih
Maha Suci Engkau
wahai Penggenggam detak cinta
Maha Suci Engkau
dalam seluruh agung dan sempurna-Mu
Dzat yang menanamkan cinta dalam sanubari tiap hamba
Maha Suci Engkau
Dzat yang memilihkan satu jiwa untuk jiwa lainnya
Maha Suci Engkau
Dzat yang mengikat satu sukma untuk sukma lainnya
Maha Suci Engkau
Dzat yang melekatkan dua jiwa dalam satu cinta
Maha Suci Engkau
Dzat yang menghilangkan sekat dua sukma dalam satu rasa
Maha Suci Engkau
Dzat yang mengabadikan rindu bagi dua pecinta untuk menyatu jiwa
Maha Suci Engkau
Dzat yang menitipkan keindahan rasa pada ikhlas sukma
Maha Suci Engkau
Dzat yang meng-indah-kan segalanya yang biasa menjadi luar biasa
Maha Suci Engkau
wahai Pemilik nafas kasih
Maha Suci Engkau
wahai Penggenggam detak cinta
Maha Suci Engkau
dalam seluruh agung dan sempurna-Mu
Jumat, 10 Mei 2013
Negeriku bertanya padamu
lalu
bagaimana engkau mengatakan bahwa hatimu penuh cinta dan kasih sayang
ketika orang-orang disekitarmu hanya merasakan kebencian memancar dari
tiap tindakan...
lalu bagaimana engkau berkata hatimu penuh dengan kelembutan jika wajahnya selalu menunjukkan kekerasan dan kegarangan...
lalu bagaimana engkau mengakui hanya menghendaki kedamaian ketika kedua tanganmu menghentakkan senapan dan parang...
lalu bagaimana engkau bilang engkau menerima perbedaan saat kau selalu menyelesaikan berbedaan dengan menyalahkan dan melakukan penghujatan...
lalu bagaimana engkau merasa kehadiranmu membawa kesejukan jika kehadiranmu menyebabkan jiwa-jiwa tenang terbakar dalam api dendam dan kemarahan...
lalu bagaimana engkau hendak menyentuh jiwa-jiwa jika kebenaran hanya menjadi milikmu seorang....
lalu bagaimana engkau berkata hatimu penuh dengan kelembutan jika wajahnya selalu menunjukkan kekerasan dan kegarangan...
lalu bagaimana engkau mengakui hanya menghendaki kedamaian ketika kedua tanganmu menghentakkan senapan dan parang...
lalu bagaimana engkau bilang engkau menerima perbedaan saat kau selalu menyelesaikan berbedaan dengan menyalahkan dan melakukan penghujatan...
lalu bagaimana engkau merasa kehadiranmu membawa kesejukan jika kehadiranmu menyebabkan jiwa-jiwa tenang terbakar dalam api dendam dan kemarahan...
lalu bagaimana engkau hendak menyentuh jiwa-jiwa jika kebenaran hanya menjadi milikmu seorang....
Minggu, 28 April 2013
bergetar dalam rindu
bergetar jemariku
bergetar tanganku
bergetar bibirku
bergetar suaraku
bergetar langkahku
bergetar tubuhku
bergetar jantungku
bergetar hatiku
bergetar jiwaku
bergetar setiap titik di ragaku
bergetar setiap titik di jiwaku
bergetar lahir dan batinkubergetar segala yang ada dalam diriku
bergetar semuanya...
dalam rindu
padamu...
hanya padamu....
bergetar tanganku
bergetar bibirku
bergetar suaraku
bergetar langkahku
bergetar tubuhku
bergetar jantungku
bergetar hatiku
bergetar jiwaku
bergetar setiap titik di ragaku
bergetar setiap titik di jiwaku
bergetar lahir dan batinkubergetar segala yang ada dalam diriku
bergetar semuanya...
dalam rindu
padamu...
hanya padamu....
engkau bagiku...
lalu....
bagaimana mampu ku nikmati segala keindahan
tanpa engkau di depanku
engkaulah cahaya
sinar keindahan yang mencerahkan mataku
mengajariku akan seluruh keindahan pandangan
lalu....
bagaimana aku mampu mencerna seluruh wangi aroma
tanpa engkau di sisiku
engkaulah wangi
aroma yang menghidupkan indera penciumanku
mengajariku akan nikmat seluruh wangi bunga dan ratna
lalu...
bagaimana aku dapat mengucap syair sajakku
jika engkau tak lagi temaniku
engkaulah kata yang meluncur dari lisanku
tanpamu
hanya bisa yang mendesis dari lisankku
lalu...
bagaimana aku bisa pergi dan menjauh darimu
engkaulah aroma nafasku
mendetak jantung hidupku
tanpamu ketiadaan nafasku
lalu....
bagaimana aku hidup saat nafasku berhenti
lalu...
bagaimana aku mampu memisahkan hatiku dari hatimu
saat hati kita telah menyatu
engkau adalah aku
aku adalah kamu
lalu....
cinta kita adalah satu
utuh dan penuh
sempurna tanpa cela
putih tanpa noda
bagaimana mampu ku nikmati segala keindahan
tanpa engkau di depanku
engkaulah cahaya
sinar keindahan yang mencerahkan mataku
mengajariku akan seluruh keindahan pandangan
lalu....
bagaimana aku mampu mencerna seluruh wangi aroma
tanpa engkau di sisiku
engkaulah wangi
aroma yang menghidupkan indera penciumanku
mengajariku akan nikmat seluruh wangi bunga dan ratna
lalu...
bagaimana aku dapat mengucap syair sajakku
jika engkau tak lagi temaniku
engkaulah kata yang meluncur dari lisanku
tanpamu
hanya bisa yang mendesis dari lisankku
lalu...
bagaimana aku bisa pergi dan menjauh darimu
engkaulah aroma nafasku
mendetak jantung hidupku
tanpamu ketiadaan nafasku
lalu....
bagaimana aku hidup saat nafasku berhenti
lalu...
bagaimana aku mampu memisahkan hatiku dari hatimu
saat hati kita telah menyatu
engkau adalah aku
aku adalah kamu
lalu....
cinta kita adalah satu
utuh dan penuh
sempurna tanpa cela
putih tanpa noda
mohonku ya Rabb...
Allah, segala dari-Mu dan akan kembali pada-Mu
Allah, Engkaulah penetap segala
Allah, Engkau yang memperkenankan segala kejadian
Allah, Engkau kepada-Mu kembali seluruh doa dan harapan
Allah, atas ijin-Mu jantung berdetak di dada
Allah, perkenan-Mu lah yang memungkinkan setiap jiwa mampu merasa
Allah, Engkau awal dan akhir setiap peristiwa
Allah, mohon dengar dan kabulkan doa dan harapan
dariku, debu yang tak pernah tahu ke mana akan terlempar
dariku, belalang yang tak pernah tahu ke mana angin takdir-Mu menghempasnya
mohonku ya Rabb...
abadikan cinta di hatiku
jadikan cintaku padanya sebagai jalan menuju cinta-Mu
kekalkan rindu di jiwaku
perkenankan gelisah rinduku padanya menjadi awal bagi rinduku pada-Mu
mohonku ya Rabb...
perkenankan kuat melapisi rapuh jiwaku
biar gelombang badai gelisah tak runtuhkan imanku
perkenankan ridlo menutup ketidak ikhlasanku
biar mengalir lapang dalam tiap tarik nafasku
Allah, Engkaulah penetap segala
Allah, Engkau yang memperkenankan segala kejadian
Allah, Engkau kepada-Mu kembali seluruh doa dan harapan
Allah, atas ijin-Mu jantung berdetak di dada
Allah, perkenan-Mu lah yang memungkinkan setiap jiwa mampu merasa
Allah, Engkau awal dan akhir setiap peristiwa
Allah, mohon dengar dan kabulkan doa dan harapan
dariku, debu yang tak pernah tahu ke mana akan terlempar
dariku, belalang yang tak pernah tahu ke mana angin takdir-Mu menghempasnya
mohonku ya Rabb...
abadikan cinta di hatiku
jadikan cintaku padanya sebagai jalan menuju cinta-Mu
kekalkan rindu di jiwaku
perkenankan gelisah rinduku padanya menjadi awal bagi rinduku pada-Mu
mohonku ya Rabb...
perkenankan kuat melapisi rapuh jiwaku
biar gelombang badai gelisah tak runtuhkan imanku
perkenankan ridlo menutup ketidak ikhlasanku
biar mengalir lapang dalam tiap tarik nafasku
Jumat, 12 April 2013
menggigil dalam rindu
menggigil aku dalam rindu
padamu
membeku darahku karna rindu
padamu
tinggal dingin
hanya beku
menjalari tiap ruas tulangku
menggumpal darahku
membutir salju-salju rindu
padamu
langit kelam tertutup awan
pucatkan rembulan
menggigil tubuhku
terhembus angin-angin beku
dalam rindu
padamu
membuncah di ubun
merayap di seluruh syaraf berujung di jantung
menggigil dingin
membeku
di seluruh tubuhku
karna merindu
padamu
entah sampai kapan akan membeku
mensalju
dingin menjalari raga dan jiwaku
merindu
padamu...
padamu
membeku darahku karna rindu
padamu
tinggal dingin
hanya beku
menjalari tiap ruas tulangku
menggumpal darahku
membutir salju-salju rindu
padamu
langit kelam tertutup awan
pucatkan rembulan
menggigil tubuhku
terhembus angin-angin beku
dalam rindu
padamu
membuncah di ubun
merayap di seluruh syaraf berujung di jantung
menggigil dingin
membeku
di seluruh tubuhku
karna merindu
padamu
entah sampai kapan akan membeku
mensalju
dingin menjalari raga dan jiwaku
merindu
padamu...
Sabtu, 09 Maret 2013
mari kembali menari dan bernyanyi...
malam ini aku ingin kembali menari bersamamu
meliuk bersama ombak kehidupan
mendesir ikuti arus angin badai topan
malam ini aku ingin kembali bernyanyi bersamamu
lagukan segala indah dalam hening sunyi
mendayu segala syair bahasa hati
malam ini aku ingin kembali pejamkan mataku
undang hadirmu dalam segala sempurnamu
duduk di depan rumah memadu rindu
sirnakan segala huruf, kata, dan kalimat bermutu
biarkan mata kita bicara dan beradu
dalam Fatihah ku sebut namamu
ulurkan tangan untuk kembali menari kalbu
bersama berputar nikmati indahnya rindu
dengan iringan seruling Daud yang mendayu
getarkan denyut-denyut kita yang semakin menyatu
melantun Yaa Siin resapkan makna di jiwa
pengiring dendang nyanyian kita
seperti syair-syair para pecinta
satukan dua menyatu bersama
malam ini aku ingin kembali menari bersamamu
meliuk melentur ikuti irama kehidupan
selusuri relung-relung keabadian dalam kefanaan
bersamamu malam ini aku ingin keluar dari ragaku
melihat tempat entah kapan akan kita huni
sejenak kembali sekedar menggandengmu
kembali rasakan lembut kulitmu
kembali hirup wangi aromamu
kembali tatap teduh matamu
malam ini aku ingin kembali menari bersamamu
ikuti irama Fatihah,
Yasin,
Ikhlas,
Mu'awwidzatain,
tasbih,
tahlil,
tahmid,
dan shalawat sang nabi
malam ini aku ingin kembali menari bersamamu
sambil senandungkan kembali setiap jengkal kisah kita
malam ini aku ingin kembali menari bersamamu...
ulurkan tanganmu kan ku sambut dengan segenap rindu...
meliuk bersama ombak kehidupan
mendesir ikuti arus angin badai topan
malam ini aku ingin kembali bernyanyi bersamamu
lagukan segala indah dalam hening sunyi
mendayu segala syair bahasa hati
malam ini aku ingin kembali pejamkan mataku
undang hadirmu dalam segala sempurnamu
duduk di depan rumah memadu rindu
sirnakan segala huruf, kata, dan kalimat bermutu
biarkan mata kita bicara dan beradu
dalam Fatihah ku sebut namamu
ulurkan tangan untuk kembali menari kalbu
bersama berputar nikmati indahnya rindu
dengan iringan seruling Daud yang mendayu
getarkan denyut-denyut kita yang semakin menyatu
melantun Yaa Siin resapkan makna di jiwa
pengiring dendang nyanyian kita
seperti syair-syair para pecinta
satukan dua menyatu bersama
malam ini aku ingin kembali menari bersamamu
meliuk melentur ikuti irama kehidupan
selusuri relung-relung keabadian dalam kefanaan
bersamamu malam ini aku ingin keluar dari ragaku
melihat tempat entah kapan akan kita huni
sejenak kembali sekedar menggandengmu
kembali rasakan lembut kulitmu
kembali hirup wangi aromamu
kembali tatap teduh matamu
malam ini aku ingin kembali menari bersamamu
ikuti irama Fatihah,
Yasin,
Ikhlas,
Mu'awwidzatain,
tasbih,
tahlil,
tahmid,
dan shalawat sang nabi
malam ini aku ingin kembali menari bersamamu
sambil senandungkan kembali setiap jengkal kisah kita
malam ini aku ingin kembali menari bersamamu...
ulurkan tanganmu kan ku sambut dengan segenap rindu...
Kamis, 07 Maret 2013
harapku malam ini...
malam ini kembali ku ucap harapku
akan hadir segala keindahan pengisi hati
saat air mengalir dalam kesegaran alami
saat angin berhembus dalam desir menari
saat daun bergerak ikuti kata nurani
saat segala bernyawa bertasbih bersama semesta
malam ini kembali ku rangkai doaku
semoga kembali segala lembut di relung jiwa
semoga hadir cahaya gemerlang penerang bilik sukma
semoga bertemu dua jiwa kembali dalam satu raga bernama cinta
malam ini....
sungguh malam ini....
benar-benar di malam ini....
sungguh aku sangat menghendaki....
semoga inilah malam penuh kemuliaan dan keutamaan
the night of greatness and glory
dalunipun kamulyan lan kautaman
lailah asy-syarifah al-'ulya...
akan hadir segala keindahan pengisi hati
saat air mengalir dalam kesegaran alami
saat angin berhembus dalam desir menari
saat daun bergerak ikuti kata nurani
saat segala bernyawa bertasbih bersama semesta
malam ini kembali ku rangkai doaku
semoga kembali segala lembut di relung jiwa
semoga hadir cahaya gemerlang penerang bilik sukma
semoga bertemu dua jiwa kembali dalam satu raga bernama cinta
malam ini....
sungguh malam ini....
benar-benar di malam ini....
sungguh aku sangat menghendaki....
semoga inilah malam penuh kemuliaan dan keutamaan
the night of greatness and glory
dalunipun kamulyan lan kautaman
lailah asy-syarifah al-'ulya...
Jumat, 01 Maret 2013
semoga sempurna peran yang ku jalankan (sebuah do'a)
tak tahu lagi kapan terakhir kali kakiku menyentuh bumi
tak tahu lagi kapan terakhir kali kunikmati harmoni
mengembara aku di dunia tanpa pijakan
terombang-ambing dalam badai tanpa kepribadian
nalar melayang-layang tanpa tali yang mengikatnya
tali jiwa masih saja mengikuti keutuhannya
menyertaimu menembus ruang zaman
sudah lupa kapan terakhir kali kaki menyentuh bumi
berjalan di atas terjal bebatuan
melangkah menembus semak belantara hutan kehidupan
sudah lupa aku kapan terakhir kali akal dikendalikan benang jiwa
melayang mengangkasa melihat semesta
tanpa perlu terlepas dari pijakannya
ah..entahlah....
kadang ingin ku pilih saja kehampaan
tanpa jiwa
tanpa keinginan
tanpa hasrat
tanpa kejaran
kadang ingin ku pilih saja ke-fana-an
tanpa kehendak
tanpa harap
tanpa cita
ah..entahlah...
masih ada amanah yang mesti ku pertanggung jawabkan
di hadapan seluruh bagian jiwa dan badan
di hadapan keutuhan jiwa yang telah disempurnakan
di hadapan nafas yang dipasrahkan sebagai amanat bagiku
di hadapan Ia yang menanamkan ruh di badan
di hadapan segala kreatifitas yang tertanam dalam sukma
ah..entahlah...
aku hanya berjalan
dengan menyimpan satu harapan
semoga sempurna peran yang ditetapkan
semoga sempurna peran dalam kebaikan
semoga sempurna peran dalam kemanfaatan
amin...
tak tahu lagi kapan terakhir kali kunikmati harmoni
mengembara aku di dunia tanpa pijakan
terombang-ambing dalam badai tanpa kepribadian
nalar melayang-layang tanpa tali yang mengikatnya
tali jiwa masih saja mengikuti keutuhannya
menyertaimu menembus ruang zaman
sudah lupa kapan terakhir kali kaki menyentuh bumi
berjalan di atas terjal bebatuan
melangkah menembus semak belantara hutan kehidupan
sudah lupa aku kapan terakhir kali akal dikendalikan benang jiwa
melayang mengangkasa melihat semesta
tanpa perlu terlepas dari pijakannya
ah..entahlah....
kadang ingin ku pilih saja kehampaan
tanpa jiwa
tanpa keinginan
tanpa hasrat
tanpa kejaran
kadang ingin ku pilih saja ke-fana-an
tanpa kehendak
tanpa harap
tanpa cita
ah..entahlah...
masih ada amanah yang mesti ku pertanggung jawabkan
di hadapan seluruh bagian jiwa dan badan
di hadapan keutuhan jiwa yang telah disempurnakan
di hadapan nafas yang dipasrahkan sebagai amanat bagiku
di hadapan Ia yang menanamkan ruh di badan
di hadapan segala kreatifitas yang tertanam dalam sukma
ah..entahlah...
aku hanya berjalan
dengan menyimpan satu harapan
semoga sempurna peran yang ditetapkan
semoga sempurna peran dalam kebaikan
semoga sempurna peran dalam kemanfaatan
amin...
Rabu, 27 Februari 2013
setelah kita menjadi satu
aku setengah
dan engkau setengah
lalu kita bertemu dan menjadi satu
dan...
kala engkau tak lagi bersamaku
akupun tak lagi setengah
aku kini tiada, sirna bersamamu...
Selasa, 26 Februari 2013
b i m b a n g
aku berdiri di antara percaya dan ingkarku
aku berdiri di antara yakin dan kafirku
aku berdiri di antara tunduk dan pemberontakanku
aku berdiri di antara pasrah dan ketak terimaanku
aku berdiri di antara ikhlas dan ketak relaanku
aku berdiri di antara amanat dan khianatku
aku berdiri di antara ibadah dan maksiatku
aku berdiri di antara lembut dan kekasaranku
aku berdiri di antara hati dan nafsuku
aku berdiri di antara malaikat dan setanku
aku berdiri di antara damai dan gelisahku
aku berdiri di antara cita dan keputus asaanku
aku berdiri di antara qonaah dan tama'ku
aku berdiri di antara kemanfaatan dan ambisiku
aku berdiri di antara menyusul dan menantimu
aku berdiri di persimpangan antara hidup dan matiku
aku berdiri di antara yakin dan kafirku
aku berdiri di antara tunduk dan pemberontakanku
aku berdiri di antara pasrah dan ketak terimaanku
aku berdiri di antara ikhlas dan ketak relaanku
aku berdiri di antara amanat dan khianatku
aku berdiri di antara ibadah dan maksiatku
aku berdiri di antara lembut dan kekasaranku
aku berdiri di antara hati dan nafsuku
aku berdiri di antara malaikat dan setanku
aku berdiri di antara damai dan gelisahku
aku berdiri di antara cita dan keputus asaanku
aku berdiri di antara qonaah dan tama'ku
aku berdiri di antara kemanfaatan dan ambisiku
aku berdiri di antara menyusul dan menantimu
aku berdiri di persimpangan antara hidup dan matiku
Jumat, 22 Februari 2013
kita manusia
kita adalah manusia
makhluk yang dicipta langsung oleh Tangan Sang Kuasa
kita adalah manusia
makhluk yang dipancari cahaya Ilahiyah dalam ruhnya
kita adalah manusia
kesempurnaan ciptaan dalam sebuah raga
kita adalah manusia
wadah di mana percikan kehendak Tuhan mampu menjelma
kita adalah manusia
gambaran 'kecil' kuasa Tuhan pada makhluk-Nya
kita adalah manusia
lumpur yang kadang lupa akan asal usulnya
kita adalah manusia
kelam yang senang berpura sebagai terang
kita adalah manusia
makhluk yang sering merasa sebanding dengan Tuhannya
kita adalah manusia
wadah di mana perlawanan dan kepatuhan berada
kita adalah manusia
tempat di mana keangkuhan kadang bertemu momentumnya
kita adalah manusia
tempat kadangkala cahaya memancar hitam kelam dan bukan putih benderang
kita adalah manusia
tempat pertempuran antara setan nafsu dan malaikat jiwa
kita adalah manusia
'tuhan' kecil bagi alam semesta
kita adalah manusia
....
makhluk yang dicipta langsung oleh Tangan Sang Kuasa
kita adalah manusia
makhluk yang dipancari cahaya Ilahiyah dalam ruhnya
kita adalah manusia
kesempurnaan ciptaan dalam sebuah raga
kita adalah manusia
wadah di mana percikan kehendak Tuhan mampu menjelma
kita adalah manusia
gambaran 'kecil' kuasa Tuhan pada makhluk-Nya
kita adalah manusia
lumpur yang kadang lupa akan asal usulnya
kita adalah manusia
kelam yang senang berpura sebagai terang
kita adalah manusia
makhluk yang sering merasa sebanding dengan Tuhannya
kita adalah manusia
wadah di mana perlawanan dan kepatuhan berada
kita adalah manusia
tempat di mana keangkuhan kadang bertemu momentumnya
kita adalah manusia
tempat kadangkala cahaya memancar hitam kelam dan bukan putih benderang
kita adalah manusia
tempat pertempuran antara setan nafsu dan malaikat jiwa
kita adalah manusia
'tuhan' kecil bagi alam semesta
kita adalah manusia
....
Kamis, 21 Februari 2013
Ghirroh...
kadang anganku melambung setinggi gunung
lalu terjerembab kembali ke bawah gurun
sejuta harap selaksa ingin
silih berganti mengisi hati
saling berebut untuk menjadi aji
kadang mimpiku melejit ke angkasa rasa
lalu terpental ke lembah tak ber-asa
seribu kehendak sejuta cita
selang seling menembus rasa
kejar mengejar menuju wujud nyata
kadang anganku melambung setinggi gunung
lalu terjerambah kembali ke bawah gurun
kadang mimpiku melejit ke angkasa rasa
lalu terpental ke lembah tak ber-asa
silih berganti
selang seling
saling berebut
kejar mengejar
naik ke puncak
meluncur ke dasar
panas bergelora
lalu...
dingin membeku salju
kadang anganku melambung setinggi gunung
lalu terjerambah kembali ke bawah gurun
kadang mimpiku melejit ke angkasa rasa
lalu terpental ke lembah tak ber-asa
lalu terjerembab kembali ke bawah gurun
sejuta harap selaksa ingin
silih berganti mengisi hati
saling berebut untuk menjadi aji
kadang mimpiku melejit ke angkasa rasa
lalu terpental ke lembah tak ber-asa
seribu kehendak sejuta cita
selang seling menembus rasa
kejar mengejar menuju wujud nyata
kadang anganku melambung setinggi gunung
lalu terjerambah kembali ke bawah gurun
kadang mimpiku melejit ke angkasa rasa
lalu terpental ke lembah tak ber-asa
silih berganti
selang seling
saling berebut
kejar mengejar
naik ke puncak
meluncur ke dasar
panas bergelora
lalu...
dingin membeku salju
kadang anganku melambung setinggi gunung
lalu terjerambah kembali ke bawah gurun
kadang mimpiku melejit ke angkasa rasa
lalu terpental ke lembah tak ber-asa
Jumat, 08 Februari 2013
Perempuan Perkasa Jawa
Ada Shima dalam sejarah Jawa
Ratu adil sepanjang masa
Ada Ken Dedes sang ratu jelita
Ibu raja-raja besar nusantara
Ada Gayatri sebagai penerusnya
Konseptor utama Majapahit pemersatu Nusantara
Ada Tribuana yang menjadi tangan panjangnya
Siapkan Hayam Wuruk penuhi titah kelahirannya
Ada Ratu Kalinyamat di Jepara
Panglima perempuan penguasa samudera
Ada Kartini di awal abad kebangkitan nusantara
Pembuka kesadaran emansipasi wanita
Ah….dan masih banyak lagi perempuan-perempuan luar biasa
Bertebaran di sekitar kita…
Ratu adil sepanjang masa
Ada Ken Dedes sang ratu jelita
Ibu raja-raja besar nusantara
Ada Gayatri sebagai penerusnya
Konseptor utama Majapahit pemersatu Nusantara
Ada Tribuana yang menjadi tangan panjangnya
Siapkan Hayam Wuruk penuhi titah kelahirannya
Ada Ratu Kalinyamat di Jepara
Panglima perempuan penguasa samudera
Ada Kartini di awal abad kebangkitan nusantara
Pembuka kesadaran emansipasi wanita
Ah….dan masih banyak lagi perempuan-perempuan luar biasa
Bertebaran di sekitar kita…
Sudahlah...
Ah…tak tahulah
Ku coba untuk jalani saja
Tak perlu banyak gunakan akal
Apalagi mencoba akal-akalan
Ah…tak tahulah
Kadang jenuh ku dengan keinginan
bosan ku dengan harapan
Biar sirna saja
hilang menguap bersama embun pagi
Ah…tak tahulah
Kadang ingin ku hilangkan saja tujuan
Hidup cukup jalani tanpa menuntut kompensasi
Nikmati seluruh peristiwa yang telah digariskan-Nya
Biarkan kaki melangkah mengikuti arah
Bukan arah kita
Bukan tujuan kita
Biar semua Ia saja yang memilihkannya…
Ku coba untuk jalani saja
Tak perlu banyak gunakan akal
Apalagi mencoba akal-akalan
Ah…tak tahulah
Kadang jenuh ku dengan keinginan
bosan ku dengan harapan
Biar sirna saja
hilang menguap bersama embun pagi
Ah…tak tahulah
Kadang ingin ku hilangkan saja tujuan
Hidup cukup jalani tanpa menuntut kompensasi
Nikmati seluruh peristiwa yang telah digariskan-Nya
Biarkan kaki melangkah mengikuti arah
Bukan arah kita
Bukan tujuan kita
Biar semua Ia saja yang memilihkannya…
Minggu, 03 Februari 2013
ah, sudahlah...
berhenti detak di ujung hari
berganti gelap selubungi diri
nafas tersenggal tak selalu mati
kadang hati yang berpeluk sunyi
di hening malam berteman kelam
kala rembulan tak lagi berdandan
di temaram lampu yang hampir padam
duduk bersimpuh mengurai remuk redam
cinta tetaplah cahaya
walau gelap selalu mengelilinginya
rindu adalah bara
meski salju selalu menyiramnya
biar saja...
tak apa-apa...
terserahlah...
aku tak lagi ingin berkilah....
berganti gelap selubungi diri
nafas tersenggal tak selalu mati
kadang hati yang berpeluk sunyi
di hening malam berteman kelam
kala rembulan tak lagi berdandan
di temaram lampu yang hampir padam
duduk bersimpuh mengurai remuk redam
cinta tetaplah cahaya
walau gelap selalu mengelilinginya
rindu adalah bara
meski salju selalu menyiramnya
biar saja...
tak apa-apa...
terserahlah...
aku tak lagi ingin berkilah....
Senin, 21 Januari 2013
Maulid
Robbi khalaq thaha min-nur
Engkau cipta Thaha dari cahaya
untuk menjadi cahaya bagi semesta jiwa
penerang jalan menuju sejati jiwa
Robbi khalaq thaha min-nur
Engkau cipta Muhammad dari cahaya
maka memancarlah cahya dari tiap pori
raga
lembut, indah sirna gelap gulita
menembus relung menyapa pijar jiwa tiap
manusia
Robbi khalaq thaha min-nur
Engkau limpahkan sepenuh seluruh kasih
pada sang kekasih
hingga bassam memancar bukan hanya dari
senyuman
dan juga wajah dan seluruh tubuh
menyapa lembut setiap jiwa
menyambut hangat setiap sukma
mengusap penuh kasih setiap diri yang
letih
Robbi khalaq thaha min-nur
Engkau titahkan cahaya dalam raga
kesempurnaan di antara terpilih hamba
Muhammad
Ahmad
Thaha
Jumat, 18 Januari 2013
l a n a
bukannya aku tak punya keinginan lagi
bukannya aku tak ingin mengejar mimpi lagi
bukannya aku tak hendak mewujud angan lagi
namun...
semua larut kini dalam satu nama
LANA
bukannya aku tak ingin mengejar mimpi lagi
bukannya aku tak hendak mewujud angan lagi
namun...
semua larut kini dalam satu nama
LANA
Kamis, 17 Januari 2013
jalanku
hanya cinta yang tak pernah mati
mendampingi hingga kini
hanya rindu yang selalu menggebu
memandu sepanjang waktu
jalanku bukan jalan pembuktian
bukan jalan untuk kepastian
jalanku jalan pemenuhan
menuju akhir sempurna peran
jalanku jalan penerimaan
melapangkan sesak atas tiap kejadian
sempurna adalah impian
paripurna adalah kemestian
mendampingi hingga kini
hanya rindu yang selalu menggebu
memandu sepanjang waktu
jalanku bukan jalan pembuktian
bukan jalan untuk kepastian
jalanku jalan pemenuhan
menuju akhir sempurna peran
jalanku jalan penerimaan
melapangkan sesak atas tiap kejadian
sempurna adalah impian
paripurna adalah kemestian
Senin, 07 Januari 2013
tersenyumlah....
tersenyumlah kembali
tak perlu lebar-lebar
cukup tarik saja bibirmu
ke kanan dan ke kiri 1 senti saja
cukup buka sedikit bibirmu
ke atas dan ke bawah setengah senti saja
perlihatkan sedikit putih gigimu
tak perlu suara
tersenyumlah kembali
cerahkan kembali muka
binarkan kembali mata
dan segalanya menjadi lebih terbuka
dan segalanya menjadi lebih bermakna
dan segalanya menjadi lebih bercahaya
dan segalanya menjadi lebih melega
tersenyumlah kembali
hidupkan kembali sukmamu
bangkitkan kembali jiwamu
kobarkan kembali gairahmu...
tak perlu lebar-lebar
cukup tarik saja bibirmu
ke kanan dan ke kiri 1 senti saja
cukup buka sedikit bibirmu
ke atas dan ke bawah setengah senti saja
perlihatkan sedikit putih gigimu
tak perlu suara
tersenyumlah kembali
cerahkan kembali muka
binarkan kembali mata
dan segalanya menjadi lebih terbuka
dan segalanya menjadi lebih bermakna
dan segalanya menjadi lebih bercahaya
dan segalanya menjadi lebih melega
tersenyumlah kembali
hidupkan kembali sukmamu
bangkitkan kembali jiwamu
kobarkan kembali gairahmu...
Minggu, 06 Januari 2013
tentang sakit dan luka
bagaimanapun juga sakit adalah sakit
tak bisa dihilangkan dengan senyuman
mungkin saja tawa keras membahana
mungkin saja senyum ditebar ke
mana-mana
mungkin saja wajah bersinar ceria
namun sakit tetaplah sakit
nyeri yang tak hilang meski dihijab
segala bahagia
bagaimanapun juga luka adalah luka
tak akan sembuh hanya dengan ditutup
tawa
tak akan hilang jika hanya dilapis
wajah ceria
tak akan sirna nyeri dengan berpura tak
rasakannya
bagaimanapun juga sakit adalah sakit
rasakan saja nyerinya
bagaimanapun juga luka adalah luka
nikmati saja nyerinya
kesembuhan dan pengobatan bukanlah
seketika
namun jalan panjang sehingga kita
bersahabat dengan sakit dan luka
kesembuhan dan pengobatan adalah
niscaya
ketika kita telah mampu bercengkrama
dengan sakit dan luka
jangan pernah sandarkan kesembuhanmu
pada masa
karna kadang masa malah semakin
memerihkan luka
Jumat, 04 Januari 2013
pada-Mu
Mengeluhku pada-Mu
hanya pada-Mu
tak lagi ingin ku keluhkan hidupku
selain pada-Mu
tak lagi ingin ku ceritakan bebanku
kecuali pada-Mu
mengeluhku pada-Mu
hanya pada-Mu
Engkaulah segala
Engkaulah semua
Engkaulah seluruh
Engkaulah sepenuh
mengeluhku pada-Mu
hanya pada-Mu
tak ingin lagi ku berbagi
hanya pada-Mu
Pemilik hati dan jiwaku
Penggenggam ruh dan sukmaku
mengeluhku pada-Mu
hanya pada-Mu
Langganan:
Postingan (Atom)