kembali hampa
melangkah seakan tanpa makna
seakan tak lagi berjiwa
aku bukanlah apa-apa
bahkan bukan pula sebutir debu di hamparan semesta
segala yang ada di diriku adalah pinjaman
sebuah anugerah yang tak pernah ku minta
lalu mengapa terlalu sering aku merasa
memiliki hak atas segala
kembali hampa
kosong tanpa apa-apa
seperti tercerabut akar dari ranah jiwa
meski ku sadar semua bukan aku yang punya
rasa kehilangan tetap saja menggores luka
kembali hampa
meski sadar bahwa semua adalah anugerah yang dititipkan-Nya
namun saat Ia mengambilnya
tetap saja ada rasa tak terima
kembali hampa
ah, aku hanya mampu berdoa dan berdoa
semoga jiwa tak pernah menyimpang dari garisnya
semoga jiwa tetap berada di garis yang telah ditetapkan-Nya
kembali hampa
semoga tak pernah diri menjadi terlupa
semoga Ia senantiasa memperkenan ridla dalam tiap langkah jiwa
amin
Senin, 23 Desember 2013
Jumat, 13 Desember 2013
pada-Mu aku memohon perkenan
kembali terhuyung di antara langkah yang patah
kembali tak tegak kaki berpijak
aku menunduk menekuk tengkuk
seakan hilang segala arah
pada-Mu ku coba benar-benar berserah
kembalikan segala sebagai yang terindah
pada-Mu ku coba benar-benar menjadi rela
atas segala tetap yang ada
sempoyongan seperti mabuk
mungkin aku lagi mabuk keangkuhan
kanan kiri ku sepak tanpa sadar
mungkin aku lagi terlena dalam perasaan tenar
separoh jiwaku meronda
menggapai-gapai mencoba meraih penyempurnanya
aku menggelepar dalam pedih keterpisahan jiwa
hanya pada-Mu ku coba adukan semua
kembali terhuyung di atas kaki-kaki lunglai
menghadang ganas topan badai
hanya berserah jalan bagi damai
kembalikan diri pada Sang Maha Sejati
dalam rapuh langkahku
dalam gontai jalanku
dalam lunglai tenagaku
melangkah adalah wajibku
mohon perkenan-Mu tuk sempurnakan takdirku
amin...
kembali tak tegak kaki berpijak
aku menunduk menekuk tengkuk
seakan hilang segala arah
pada-Mu ku coba benar-benar berserah
kembalikan segala sebagai yang terindah
pada-Mu ku coba benar-benar menjadi rela
atas segala tetap yang ada
sempoyongan seperti mabuk
mungkin aku lagi mabuk keangkuhan
kanan kiri ku sepak tanpa sadar
mungkin aku lagi terlena dalam perasaan tenar
separoh jiwaku meronda
menggapai-gapai mencoba meraih penyempurnanya
aku menggelepar dalam pedih keterpisahan jiwa
hanya pada-Mu ku coba adukan semua
kembali terhuyung di atas kaki-kaki lunglai
menghadang ganas topan badai
hanya berserah jalan bagi damai
kembalikan diri pada Sang Maha Sejati
dalam rapuh langkahku
dalam gontai jalanku
dalam lunglai tenagaku
melangkah adalah wajibku
mohon perkenan-Mu tuk sempurnakan takdirku
amin...
Langganan:
Postingan (Atom)