aku masih ragu
akan langkah-langkahku
belum terbiasa aku
berjalan tanpamu
aku masih bimbang
dalam tiap timbang
tak pernah aku kepikiran
pergi jiwa sang belahan
aku masih gundah
dalam tentukan arah
meski sering kau berpasrah
tiadamu sirnakan segala arah
aku masih meradang
menerawang alam kenang
mengingat segala kejadian
dalam peluk kebersamaan
aku masih pilu
serasa berhenti sang waktu
yang ada hanya kelu
diam ungkap semua itu
rindu cinta menggumpal
menekan keras beban badan
harap jumpa di padang amal
satukan jiwa dalam kedamaian
Senin, 28 Juni 2010
Sabtu, 26 Juni 2010
Kembara
kembali mendesir ketika angin tak lagi berdesir
kembali mengalir ketika sungai telah menjadi kering
kembali mendetak ketika jantung tak lagi berdetak
aku merambah maya dunia
mencari makna dari tiap peristiwa
menyaring hakikat dari segala fana
agar temukan kekal jiwa
hati yang tinggal setengah
kini melangkah terengah
di tengah kerumun jengah
jiwa yang hanya 'separo'
mencari rela dan ridlo
sukma yang telah melayang
menjejak kaki mencari pijak
agar sempurna peran terbentang
sebelum akhirnya terima ajak
kembali mengalir ketika sungai telah menjadi kering
kembali mendetak ketika jantung tak lagi berdetak
aku merambah maya dunia
mencari makna dari tiap peristiwa
menyaring hakikat dari segala fana
agar temukan kekal jiwa
hati yang tinggal setengah
kini melangkah terengah
di tengah kerumun jengah
jiwa yang hanya 'separo'
mencari rela dan ridlo
sukma yang telah melayang
menjejak kaki mencari pijak
agar sempurna peran terbentang
sebelum akhirnya terima ajak
Janjiku padamu
kan ku kejar mimpimu sampai akhir waktu
kan ku gapai anganmu sampai nafas buntu
kan ku raih citamu hingga tak ada semu
ku sandarkan kepala menerawang
mencari jalan bagi pelaksanaan
ku tundukkan wajah bersujud
memohon kuat laksanakan
ku tegakkan leher lurus ke depan
menantang segala aral melintang
inilah wujud cintaku padamu
inilah gelora rinduku padamu
inilah bukti hatiku untukmu
mari kejar bersama
engkau di sana aku di sini
ayo gapai segala
engkau di sana aku di sini
cepat raih cita
engkau di sana aku di sini
kan ku gapai anganmu sampai nafas buntu
kan ku raih citamu hingga tak ada semu
ku sandarkan kepala menerawang
mencari jalan bagi pelaksanaan
ku tundukkan wajah bersujud
memohon kuat laksanakan
ku tegakkan leher lurus ke depan
menantang segala aral melintang
inilah wujud cintaku padamu
inilah gelora rinduku padamu
inilah bukti hatiku untukmu
mari kejar bersama
engkau di sana aku di sini
ayo gapai segala
engkau di sana aku di sini
cepat raih cita
engkau di sana aku di sini
Jumat, 25 Juni 2010
buah hati
separuh nafas pergi
separuhnya tersenggal di sini
menahan sakit agar tak lari
bertumpu pada harapan akan sang buah hati
separuhnya tersenggal di sini
menahan sakit agar tak lari
bertumpu pada harapan akan sang buah hati
Selasa, 15 Juni 2010
i.n.g.i.n.k.u
ingin ku hanya bergantung pada-Mu
tapi ku masih takut lepaskan akal makhlukku
ingin ku hanya mengadu pada-Mu
tapi lisan masih sering mengeluh pada sesamaku
ingin ku lapang atas segala garis-Mu
tapi pedih pilu masih merisaukanku
ingin ku serahkan seluruh nilai pada-Mu
tapi risauku masih atas segala ucap mulut makhluk-Mu
ingin ku bersandar hanya pada-Mu
tapi khawatirku masih pada hal-hal semu
ingin ku tundukkan wajah hanya di hadap-Mu
tapi khawatir sering menjelma dalam kuasa semu makhluk-Mu
ingin ku kembalikan hatiku hanya pada-Mu
tapi senyum itu masih merupakan anugerah terbesar-Mu
ingin ku tengadahkan tangan hanya ke hadap-Mu
tapi tanganku masih kaku harap uluran makhluk-Mu
ingin ku penuhkan yakinku pada-Mu
tapi ragu getol menyambangiku
ingin ku ...
tapi ...
tapi ku masih takut lepaskan akal makhlukku
ingin ku hanya mengadu pada-Mu
tapi lisan masih sering mengeluh pada sesamaku
ingin ku lapang atas segala garis-Mu
tapi pedih pilu masih merisaukanku
ingin ku serahkan seluruh nilai pada-Mu
tapi risauku masih atas segala ucap mulut makhluk-Mu
ingin ku bersandar hanya pada-Mu
tapi khawatirku masih pada hal-hal semu
ingin ku tundukkan wajah hanya di hadap-Mu
tapi khawatir sering menjelma dalam kuasa semu makhluk-Mu
ingin ku kembalikan hatiku hanya pada-Mu
tapi senyum itu masih merupakan anugerah terbesar-Mu
ingin ku tengadahkan tangan hanya ke hadap-Mu
tapi tanganku masih kaku harap uluran makhluk-Mu
ingin ku penuhkan yakinku pada-Mu
tapi ragu getol menyambangiku
ingin ku ...
tapi ...
Sabtu, 12 Juni 2010
Bersamamu
semua menjadi indah
megah tak pernah pindah
hidup kian bergairah
langkah tegap terarah
kepala tegak pantang menyerah
tak ada kemustahilan dalam angan terlintas
mimpi hanya berakhir pada keterwujudan nyata
ingin pada akhirnya hadir bukan dalam khayal hampa
setiap titik memancar cahaya
gelap hanya mampu di sekitar saja
jalan benderang dalam naungan gelap kebingungan
tangan tak perlu lagi meraba-raba arah tujuan
Bersamamu aku begitu penuh seluruh
mengumpul gelora gairah raih cita
bersamamu aku begitu penuh seluruh
menerjang garang setiap aral melintang
bersamamu aku begitu penuh seluruh
tiada kesiaan dalam langkah dan impian
menuju kesempurnaan wujud dalam nyata
megah tak pernah pindah
hidup kian bergairah
langkah tegap terarah
kepala tegak pantang menyerah
tak ada kemustahilan dalam angan terlintas
mimpi hanya berakhir pada keterwujudan nyata
ingin pada akhirnya hadir bukan dalam khayal hampa
setiap titik memancar cahaya
gelap hanya mampu di sekitar saja
jalan benderang dalam naungan gelap kebingungan
tangan tak perlu lagi meraba-raba arah tujuan
Bersamamu aku begitu penuh seluruh
mengumpul gelora gairah raih cita
bersamamu aku begitu penuh seluruh
menerjang garang setiap aral melintang
bersamamu aku begitu penuh seluruh
tiada kesiaan dalam langkah dan impian
menuju kesempurnaan wujud dalam nyata
Kamis, 10 Juni 2010
jalanku
sendiri semakin menghentak kalbu
sunyi memperlengang perjalanan
pekat memperkelam gelap malam
meski sadar pada akhirnya semua sendiri
tetap saja ku rindu hadir teman sejalan
tetap saja kebersamaan menjentikkan nyala dalam gelap
coba susuri hari dalam pekat perjalanan
raba sisi-sisi jalan singkirkan kerikil tajam
harap cahaya meski sebesar jarum jahitan
biar jelas arah tujuan
pada-Mu kini ku berharap
akan kembali menyala cahya
agar terang muncul di depan gulita
biar titik tujuan tak lagi dalam gamang
pada-Mu kini ku serahkan
dalam gelap tengadahkan tangan
biar muncul bintang penunjuk jalan
sunyi memperlengang perjalanan
pekat memperkelam gelap malam
meski sadar pada akhirnya semua sendiri
tetap saja ku rindu hadir teman sejalan
tetap saja kebersamaan menjentikkan nyala dalam gelap
coba susuri hari dalam pekat perjalanan
raba sisi-sisi jalan singkirkan kerikil tajam
harap cahaya meski sebesar jarum jahitan
biar jelas arah tujuan
pada-Mu kini ku berharap
akan kembali menyala cahya
agar terang muncul di depan gulita
biar titik tujuan tak lagi dalam gamang
pada-Mu kini ku serahkan
dalam gelap tengadahkan tangan
biar muncul bintang penunjuk jalan
Selasa, 08 Juni 2010
mestinya syukur selalu untuk-Mu
mestinya syukur tetap kepersembahkan untuk-Mu
harusnya syukur tak pernah lepas dari hatiku
segala peristiwa adalah nikmat dan anugerah-Mu
sedih gembira
duka ceria
pahit manis
kecewa bahagia
sendiri bersama
tiada ada
rindu cinta
semua adalah karunia
ayat bagi keagungan-Mu
cara mendidik hamba-Mu
menuju tinggi hikmah dan ilmu
mestinya syukur tetap kepersembahkan untuk-Mu
atas tiap pelajaran hidup yang Kau hampar untukku
kebersatuan jiwa
kebersamaan raga
keindahan cinta
kegelisahan rindu
perpisahan raga
kesendirian sepi
harusnya syukur tak pernah lepas dari hatiku
segala peristiwa adalah nikmat dan anugerah-Mu
sedih gembira
duka ceria
pahit manis
kecewa bahagia
sendiri bersama
tiada ada
rindu cinta
semua adalah karunia
ayat bagi keagungan-Mu
cara mendidik hamba-Mu
menuju tinggi hikmah dan ilmu
mestinya syukur tetap kepersembahkan untuk-Mu
atas tiap pelajaran hidup yang Kau hampar untukku
kebersatuan jiwa
kebersamaan raga
keindahan cinta
kegelisahan rindu
perpisahan raga
kesendirian sepi
Senin, 07 Juni 2010
hadirmu
selalu saja dan demikian adanya makna hadirmu bagiku
selalu dan tetap begitu
warna baru
makna baru
pesona baru
tak pernah berulang sgala rasa
selalu mencipta hal-hal tak terduga
gelora
cita
mimpi
angan
gairah
sulam menyulam membentuk kain kehidupan
tiadamu tak pernah ada
dalam hadir yang selalu menjelma
tiadamu berujung maya
dalam abadi kebersamaan jiwa
selalu dan tetap begitu
warna baru
makna baru
pesona baru
tak pernah berulang sgala rasa
selalu mencipta hal-hal tak terduga
gelora
cita
mimpi
angan
gairah
sulam menyulam membentuk kain kehidupan
tiadamu tak pernah ada
dalam hadir yang selalu menjelma
tiadamu berujung maya
dalam abadi kebersamaan jiwa
Minggu, 06 Juni 2010
Cobaan
waktu berjalan mengikis umurku
waktu berputar menggerus kuatku
tak ada berhenti bagi sang waktu
bergerak maju tanpa mampu dihindari
hempasan angin kehidupan lemparkanku
terjatuh dan berkalang tanah
ku mesti bangkit dan kejar sang waktu
bukan renungkan sebab angin lemparkanku
bukan ratapi nyeri di seluruh tubuh
gulungan gelombang hempaskan bahteraku kembali
ke pantai mula
remuk, patah segala tiang penyangga
ku mesti rakit bahtera dan segera arungi lautan jiwa
bukan sesali gelombang yang hempaskan bahtera
bukan tangisi puing-puing yang berserakan
kegersangan kini hinggapi hatiku
meski telaga menyegarkan terpampang di hadapku
kenapa tak segera kau melangkah
kenapa tak segera kau bergerak
kenapa tak segera kau bertindak
kenapa tak segera kau ...
waktu berputar menggerus kuatku
tak ada berhenti bagi sang waktu
bergerak maju tanpa mampu dihindari
hempasan angin kehidupan lemparkanku
terjatuh dan berkalang tanah
ku mesti bangkit dan kejar sang waktu
bukan renungkan sebab angin lemparkanku
bukan ratapi nyeri di seluruh tubuh
gulungan gelombang hempaskan bahteraku kembali
ke pantai mula
remuk, patah segala tiang penyangga
ku mesti rakit bahtera dan segera arungi lautan jiwa
bukan sesali gelombang yang hempaskan bahtera
bukan tangisi puing-puing yang berserakan
kegersangan kini hinggapi hatiku
meski telaga menyegarkan terpampang di hadapku
kenapa tak segera kau melangkah
kenapa tak segera kau bergerak
kenapa tak segera kau bertindak
kenapa tak segera kau ...
Sabtu, 05 Juni 2010
Kalut
nafas pagi kembali menyapaku
desir sejuk menyentuh kulitku
kicau merdu hinggap di telingaku
beragam damai dan etos berbondong
menghampiriku
tetap saja gelisah tak mau pindah
masih saja kerontang di pantai hati
dingin malam tak mampu bekukan bara
resahku
hening malam tak mampu damaikan kacau
pikirku
hangat pagi tak mampu cairkan beku
sendiriku
segalanya kini seakan tinggal hampa
seluruh syaraf seakan lumpuh tiada daya
rasa kehilangan nuansa
sisakan hambar di tiap kunyahnya
desir sejuk menyentuh kulitku
kicau merdu hinggap di telingaku
beragam damai dan etos berbondong
menghampiriku
tetap saja gelisah tak mau pindah
masih saja kerontang di pantai hati
dingin malam tak mampu bekukan bara
resahku
hening malam tak mampu damaikan kacau
pikirku
hangat pagi tak mampu cairkan beku
sendiriku
segalanya kini seakan tinggal hampa
seluruh syaraf seakan lumpuh tiada daya
rasa kehilangan nuansa
sisakan hambar di tiap kunyahnya
Jumat, 04 Juni 2010
Anakku
anakku
tak harus kau menjadi bintang
tuk cemerlangkan dirimu
tak harus kau menjadi macan
tuk kharismakan dirimu
tak harus kau menjadi merak
tuk pesonakan dirimu
tak harus kau menjadi badai
tuk hebatkan dirimu
anakku
cukupkan kau menjadi bumi
di mana segala tetumbuhan muncul darimu
di mana segala kehidupan berjalan di punggungmu
di mana segala busuk kau simpan di perutmu
di mana kesederhanaan menjadi jalanmu
anakku
cukupkan kau menjadi debu
meski digulung topan
meski dilibas gelombang
meski dilarut hujan
akhirnya kembali menyatu menjadi bumi
dalam tunduk dan kepasrahan sejati
anakku
jadilah yang kau mau
lakukan yang kau ingin
kejar yang kau tuju
namun ingatlah
jaga hatimu
jaga jiwamu
jaga dirimu
agar tetap membumi
tak harus kau menjadi bintang
tuk cemerlangkan dirimu
tak harus kau menjadi macan
tuk kharismakan dirimu
tak harus kau menjadi merak
tuk pesonakan dirimu
tak harus kau menjadi badai
tuk hebatkan dirimu
anakku
cukupkan kau menjadi bumi
di mana segala tetumbuhan muncul darimu
di mana segala kehidupan berjalan di punggungmu
di mana segala busuk kau simpan di perutmu
di mana kesederhanaan menjadi jalanmu
anakku
cukupkan kau menjadi debu
meski digulung topan
meski dilibas gelombang
meski dilarut hujan
akhirnya kembali menyatu menjadi bumi
dalam tunduk dan kepasrahan sejati
anakku
jadilah yang kau mau
lakukan yang kau ingin
kejar yang kau tuju
namun ingatlah
jaga hatimu
jaga jiwamu
jaga dirimu
agar tetap membumi
Rabu, 02 Juni 2010
batas rindu
ingin ku seberangi batas waktu
ku lompati aturan ruang
ku terobos sekat-sekat batas
ku tinggalkan kungkung raga
biar lepas jiwa kelana
menjelajah segala dunia
melintasi beragam alam
melayang di antara awan
menuju ketinggian istana jiwa-jiwa tenang
'kan ku kepakkan sayap jiwa
menuju megah istana
di mana kini engkau berada
'kan ku puaskan segala dahaga
menatap lekat pada wajah jiwa
memandang lurus ke mata hati
'kan ku kobarkan gelora cinta
biar lebur kita di dalamnya
biar tak ada lagi aku dan engkau
ku lompati aturan ruang
ku terobos sekat-sekat batas
ku tinggalkan kungkung raga
biar lepas jiwa kelana
menjelajah segala dunia
melintasi beragam alam
melayang di antara awan
menuju ketinggian istana jiwa-jiwa tenang
'kan ku kepakkan sayap jiwa
menuju megah istana
di mana kini engkau berada
'kan ku puaskan segala dahaga
menatap lekat pada wajah jiwa
memandang lurus ke mata hati
'kan ku kobarkan gelora cinta
biar lebur kita di dalamnya
biar tak ada lagi aku dan engkau
Selasa, 01 Juni 2010
Gelap
apa yang ku cari
apa yang ku perlukan
apa yang ku lakukan
apa yang ku temukan
apa yang ku dapatkan
ya Allah...............
tanyaku bukan untuk memprotes
inilah ketaktahuanku
ya Allah................
bagaimana ku harus berpasrah pada-Mu?
apa yang ku perlukan
apa yang ku lakukan
apa yang ku temukan
apa yang ku dapatkan
ya Allah...............
tanyaku bukan untuk memprotes
inilah ketaktahuanku
ya Allah................
bagaimana ku harus berpasrah pada-Mu?
Langganan:
Postingan (Atom)