Kamis, 29 Maret 2012

harapan dan kenyataan

bergelimang cahaya di atas sana
penuh dengan kemegahan jiwa
tak ada sengsara
tak ada derita
hanya bahagia
cuma gembira
menyatu bersama asalnya
melebur dalam jiwa semesta

berkubang lumpur berkalang noda
di sini aku kini masih berada
wajah-wajah kelam tanpa cahaya
kulit-kulit kusam berwarna kelam
jiwa-jiwa merana
terpenjara dalam jerat dosa

tertatih aku menuju telaga
perih sudah telapak menapak
hanya do'a yang masih menghidupka asa
......

getar dan hampa

mendengar lantun ayat-ayat disuarakan
dari bibir-bibir mungil di surau pinggiran
indah tak terperikan
   bersama bening suara penuh keikhlasan

mendengar lantun ayat-ayat keagungan
dari bibir-bibir mungil di pergantian jaman
menetes sejuk embun kehambaan
menembus relung hasrat pengabdian
menunduk angkuh nafsu kesombongan

ku coba kembali mengulang lantunan
ku ambil kitab ku buka dan ku baca
ternyata suaraku tak semerdu bibir-bibir mungil itu
ternyata getarku tak mampu menembus dinding kalbu
entahlah...
   meski senyum menyelimuti malamku
     getar lantunanku tak mampu menggetar sukma
entahlah....
   ataukah mungkin ikhlas tak ku punya?
   apakah karena ku tak mampu tunduk dengan sempurna?