Minggu, 03 Juni 2018

Ramadlan, sebuah renungan setengah perjalanan

Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
kesucian masih jauh dari harapan
masih fasih lidah ini untuk mencaci
masih trampil mulut ini untuk mencibir
masih berkobar jiwa ini untuk merendahkan

Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
mestinya telah penuh jiwa dengan rasa cinta
mestinya telah berlimpah kasih sayang setiap insan
mestinya memaafkan kesalahan telah menjadi kebiasaan

Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
bagaimana mengharap hadir keselamatan
jika setiap saat masih kita suarakan kebencian
bagaimana memimpikan kemenangan
jika setiap waktu masih kita sebarkan perpecahan
bagaimana merasa menuju ketakwaan
jika setiap hari masih kita lakukan kemaksiatan

Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
kemanusiaan belum lagi ditemukan
berhala-berhala keangkuhan masih bergentayangan
tonggak-tonggak kesombongan masih menancap begitu dalam
ego akan kebenaran masih begitu membutakan

Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
semoga masih ada jalan
untuk menuju sejati kemanusiaan
semoga masih ada waktu dan kesempatan
bagi jiwa untuk menuju tempat peraduan
semoga masih ada perkenan
bagi pengkabulan doa dan harapan

Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
semoga kami tidak termasuk yang mendapat kerugian

Amin