membunuh 'aku' adalah jalan
jalan untuk melarutkan keangkuhan
membunuh 'aku' adalah cara
cara untuk tetap merasa tanpa daya
di hadapan Sang Maha
membunuh 'aku' adalah langkah
langkah menuju penerimaan
untuk ikhlas pada setiap ketetapan
membunuh 'aku' adalah niscaya
bagi siapa saja yang hendak bercengkerama
dengan garis-garis dari Sang Segala
membunuh 'aku' adalah titik mula
untuk membahagia dalam tiap lekuk
ketetapan Sang Pemilik Bahagia
membunuh 'aku' adalah sarana
menuju bahagia senantiasa
sebagai hamba di hadap Sang Pencipta
Senin, 07 Oktober 2019
Minggu, 05 Mei 2019
Selamat Datang Ramadhan
Semoga telah terbersihkan diri
Semoga telah tersucikan hati
Hingga lapang dada untuk mengaku salah
Hingga lega jiwa untuk meminta maaf
Hingga lega hati saat memberi maaf
Demi menyambut kehadiran tamu agung,
sang diraja bulan, Ramadhan
Semoga dipantaskan kita ikut dalam jamuan Ramadhan
Semoga dilayakkan kita menikmati sajian Ramadhan
Semoga dimudahkan kita menyentuh hidang teristimewa Ramadhan,
mengecap nikmat malam lailatul qadr
Semoga diperkenankan kita meninggalkan jamuan dengan penuh kehormatan,
bersama mereka yang dianugerahi halawatul iman
مرحبا يارمضان
Semoga telah tersucikan hati
Hingga lapang dada untuk mengaku salah
Hingga lega jiwa untuk meminta maaf
Hingga lega hati saat memberi maaf
Demi menyambut kehadiran tamu agung,
sang diraja bulan, Ramadhan
Semoga dipantaskan kita ikut dalam jamuan Ramadhan
Semoga dilayakkan kita menikmati sajian Ramadhan
Semoga dimudahkan kita menyentuh hidang teristimewa Ramadhan,
mengecap nikmat malam lailatul qadr
Semoga diperkenankan kita meninggalkan jamuan dengan penuh kehormatan,
bersama mereka yang dianugerahi halawatul iman
مرحبا يارمضان
Selasa, 23 April 2019
ah...
saat do'a-do'a dipanjat
yang meluncur bukan pujian malah cacian
saat do'a-do'a dipanjat
yang meluncur bukan harapan namun kutukan
hilanglah kekhusukan
sirnalah kepasrahan
muncullah kesombongan
bangkitlah keangkuhan
bukankah do'a dipanjatkan untuk menunjukkan sebuah ketundukan?
bukankah do'a dilantunkan untuk menggantungkan harapan atas kebaikan?
bukankah do'a disampaikan untuk menunjukkan kekerdilan di hadapan keagungan?
bukankah do'a adalah bukti ketidaklayakan kita untuk merasa paling benar dan menundukkan kesombongan?
ah...
yang meluncur bukan pujian malah cacian
saat do'a-do'a dipanjat
yang meluncur bukan harapan namun kutukan
hilanglah kekhusukan
sirnalah kepasrahan
muncullah kesombongan
bangkitlah keangkuhan
bukankah do'a dipanjatkan untuk menunjukkan sebuah ketundukan?
bukankah do'a dilantunkan untuk menggantungkan harapan atas kebaikan?
bukankah do'a disampaikan untuk menunjukkan kekerdilan di hadapan keagungan?
bukankah do'a adalah bukti ketidaklayakan kita untuk merasa paling benar dan menundukkan kesombongan?
ah...
Sabtu, 09 Maret 2019
Tidak bisakah lagi?
telah lupakah kita akan adab dan tata krama
hingga mudah sumpah serapah
bahkan kepada mereka yang jauh lebih sepuh dan dalam
telah lupakah kita akan kesantunan
hingga cacian seakan mengalir begitu saja dari mulut kita
bahkan kepada mereka yang lebih luas wawasan dan pemahaman
telah lupakan kita akan sikap satria
hingga membunuh karakter seseorang seakan bukan cela
bahkan kepada mereka yang berhak atas kehormatan dan pengghormatan kita
telah lupakah kita akan kerendah hatian jiwa
hingga merasa berhak untuk mencaci dan mencela
bahkan dengan sikap pongah seakan kebenaran hanya milik kita belaka
telah lupakah kita bahwa di atas ilmu adalah adab dan tata krama
hingga dengan bangga kita merendahkan orang lain karena kelemahan dan kekurangannya
bukannya menutup aib saudara dan memberi nasehat untuk menutup kekurangannya
tidak bisakah lagi kita mengingatkan dan meluruskan sesama tanpa keinginan untuk mencaci dan mencela
tidak bisakah lagi kita menasehati tanpa menyakiti
tidak bisakah lagi kita meluruskan tanpa mematahkan
tidak bisakah lagi kita memperlihatkan kebaikan tanpa mengungkap keburukan
tidak bisakah lagi....
hingga mudah sumpah serapah
bahkan kepada mereka yang jauh lebih sepuh dan dalam
telah lupakah kita akan kesantunan
hingga cacian seakan mengalir begitu saja dari mulut kita
bahkan kepada mereka yang lebih luas wawasan dan pemahaman
telah lupakan kita akan sikap satria
hingga membunuh karakter seseorang seakan bukan cela
bahkan kepada mereka yang berhak atas kehormatan dan pengghormatan kita
telah lupakah kita akan kerendah hatian jiwa
hingga merasa berhak untuk mencaci dan mencela
bahkan dengan sikap pongah seakan kebenaran hanya milik kita belaka
telah lupakah kita bahwa di atas ilmu adalah adab dan tata krama
hingga dengan bangga kita merendahkan orang lain karena kelemahan dan kekurangannya
bukannya menutup aib saudara dan memberi nasehat untuk menutup kekurangannya
tidak bisakah lagi kita mengingatkan dan meluruskan sesama tanpa keinginan untuk mencaci dan mencela
tidak bisakah lagi kita menasehati tanpa menyakiti
tidak bisakah lagi kita meluruskan tanpa mematahkan
tidak bisakah lagi kita memperlihatkan kebaikan tanpa mengungkap keburukan
tidak bisakah lagi....
Selasa, 12 Februari 2019
Takbir; sebuah persaksian
Allahu Akbar
Maha besar Engkau ya Allah
hingga tak mampu ku bayangkan kebesaran-Mu
hingga tak mampu ku hayalkan keagungan-Mu
hingga tak mampu ku perkirakan kebesaran-Mu
Allahu Akbar
Maha besar Engkau ya Allah
hingga tak mampu ku ukur kekerdilanku
hingga tak mampu ku perkirakan kecilku
hingga tak bisa ku banyakkan kecilku
Allahu Akbar
Maha besar Engkau ya Allah
bagaimana ku bisa menghayalkan keagungan-Mu
ketika kekerdilanku begitu kecil hingga aku
tak mampu menghayalkan ukuran dan bentuknya
Allahu Akbar
Maha besar Engkau ya Allah
kebesaranMu tanpa batas
keagunganMu tanpa banding
Allahu Akbar
Maha besar Engkau ya Allah
begitu kecil diri kami hingga tak mungkin
memperbandingkan diri kami dengan apapun
apalagi denganMu
Allahu Akbar
walillahilhamd
Maha besar Engkau
dan hanya bagiMu segala puji
Maha besar Engkau ya Allah
hingga tak mampu ku bayangkan kebesaran-Mu
hingga tak mampu ku hayalkan keagungan-Mu
hingga tak mampu ku perkirakan kebesaran-Mu
Allahu Akbar
Maha besar Engkau ya Allah
hingga tak mampu ku ukur kekerdilanku
hingga tak mampu ku perkirakan kecilku
hingga tak bisa ku banyakkan kecilku
Allahu Akbar
Maha besar Engkau ya Allah
bagaimana ku bisa menghayalkan keagungan-Mu
ketika kekerdilanku begitu kecil hingga aku
tak mampu menghayalkan ukuran dan bentuknya
Allahu Akbar
Maha besar Engkau ya Allah
kebesaranMu tanpa batas
keagunganMu tanpa banding
Allahu Akbar
Maha besar Engkau ya Allah
begitu kecil diri kami hingga tak mungkin
memperbandingkan diri kami dengan apapun
apalagi denganMu
Allahu Akbar
walillahilhamd
Maha besar Engkau
dan hanya bagiMu segala puji
Senin, 14 Januari 2019
Puasa, mestinya...
Puasa adalah menahan diri
menahan diri bukan sekedar dari makan, minum, dan birah
Puasa adalah menahan diri
menahan diri dari lidah yang penuh caci
menahan diri dari telinga yang mendengar iri dengki
menahan diri dari melihat yang bukan hak diri
menahan diri dari hati yang penuh ambisi
Puasa adalah menahan diri
menahan diri bukan sekedar dari kebutuhan badani
Puasa adalah menahan diri
menahan diri dari keinginan untuk dipuji
menahan diri dari kemarahan akibat dicaci
menahan diri dari mengunggulkan diri sendiri
menahan diri dari merendahkan orang yang dibenci
Puasa adalah menahan diri
bukan sekedar pamer gengsi
Jangan bilang puasa
saat mulutmu nyinyir berbusa
jangan bilang puasa
kala telingamu masih suka mendengar dusta
jangan bilang puasa
ketika matamu tetap liar menikmati segala yang tak ada haknya
jangan bilang puasa
bila hatimu masih ingin dipuja
menahan diri bukan sekedar dari makan, minum, dan birah
Puasa adalah menahan diri
menahan diri dari lidah yang penuh caci
menahan diri dari telinga yang mendengar iri dengki
menahan diri dari melihat yang bukan hak diri
menahan diri dari hati yang penuh ambisi
Puasa adalah menahan diri
menahan diri bukan sekedar dari kebutuhan badani
Puasa adalah menahan diri
menahan diri dari keinginan untuk dipuji
menahan diri dari kemarahan akibat dicaci
menahan diri dari mengunggulkan diri sendiri
menahan diri dari merendahkan orang yang dibenci
Puasa adalah menahan diri
bukan sekedar pamer gengsi
Jangan bilang puasa
saat mulutmu nyinyir berbusa
jangan bilang puasa
kala telingamu masih suka mendengar dusta
jangan bilang puasa
ketika matamu tetap liar menikmati segala yang tak ada haknya
jangan bilang puasa
bila hatimu masih ingin dipuja
Langganan:
Postingan (Atom)