waktu berjalan terseok-seok
merintih
tertatih
detik dan menit
kehilangan gairah
melangkah ragu dan setengah-setengah
poros semesta tersumbat as nya
berderik-derik dalam putaran terpaksa
dua puluh empat jam dalam penantian lama
menunggu kembali hadir sang makna
siang dan malam kehilangan pesona
biarkan muram hias parasnya
mendung itu belum juga sirna
kabut itu belum juga reda
kalut itu masih menggelayut manja