Sabtu, 05 Juni 2010

Kalut

nafas pagi kembali menyapaku
desir sejuk menyentuh kulitku
kicau merdu hinggap di telingaku
beragam damai dan etos berbondong
                        menghampiriku

tetap saja gelisah tak mau pindah
masih saja kerontang di pantai hati

dingin malam tak mampu bekukan bara
                       resahku
hening malam tak mampu damaikan kacau
                       pikirku
hangat pagi tak mampu cairkan beku
                       sendiriku

segalanya kini seakan tinggal hampa
seluruh syaraf seakan lumpuh tiada daya
rasa kehilangan nuansa
   sisakan hambar di tiap kunyahnya