wangi bunga jeruk depan rumah
menebar wangi menembus dinding kayu
ku hirup dalam-dalam
mata terpejam
berjalan susuri lorong waktu
menuju saat kau belai daun
dengan senyum harapan akan kembang
berakhir pada buah siap dimakan
badan tergetar
lintasi ruang lintas alam
menuju waktu itu
saat kau katakan padaku
engkau segalanya bagiku
keringat bercucuran
tembus hijab antar zaman
menuju saat kau ceritakan padaku
bahwa tanaman juga butuh kasih sayang
masih saja mata terpejam
badan tergetar
keringat bercucuran
masih saja ku hidup dalam-dalam
aroma kembang jeruk di halaman depan