Minggu, 14 Agustus 2011

Harapan di tengah Perjalanan


Sudah sepertiga ramadlan berjalan
Namun belum juga ku rasakan
    segala nikmat yang dijanjikan

Rahmah barakah pada malam-malam awal
Berlalu tanpa torehkan kesejukan
Terlalu banyak bara yang masih berkobar
     menyala, membakar seluruh kesadaran

Tebaran rahmah yang harusnya
  telah menebar
      memancar dari dalam diri tiap orang beriman
Hingga kini belum dapat terwujudkan

Tiap kata masih keluar dengan penuh
Tekanan
  meluncur deras dalam kemarahan
Tiap tindakan yang mestinya penuh kedamaian
  malah hanya menawarkan
      pertengkaran dan kesombongan

Beragam bara tak sisakan ruang
Bagi sejuk
          nyaman
              dan kedamaian

Benar-benar segala haus dan lapar
Masih menjadi perilaku badan
Menahan diri dari minum dan makan
Masih sebatas pekerjaan penghilang kewajiban

Nilai keagungan yang mestinya
Meresap,
      menebar,
           menggerakkan
Yang ada di belakang badan
Masih terhalang oleh jelaga hitam
     noda dan kesalahan

Apa yang ku kira sebagai air suci keikhlasan
Ternyata tak lebih dari comberan kesombongan
Apa yang ku anggap sebagai siraman sejuk ketundukan
Ternyata tak lebih dari guyuran panas keangkuhan

Oh.......
   tak mudah dan tak akan pernah menjadi mudah


Oh.....
   dalam tangis yang kadang sesenggukan
Masih tersimpan rapat satu harapan
Semoga aku masih diberi kesempatan
Menikmati segala kenikmatan dan limpahan
   kesejukan
           meski di akhir perjalanan.
Amin.