Ramadlan telah di ujung senja
dan Syawal telah sedia untuk segera menggantikannya
Sudahkah kita penuh cinta
berlimpahkah jiwa dengan kemampuan untuk memaafkan
apakah telah tertebar keselamatan dari setiap tindak langkah
Ramadlan telah di ujung senja
Matahari Syawal telah bersiap untuk menggantikannya
tunaikah perjalanan jiwa
menjadi manusia, khalifah dan hamba
Ramadlan telah di ujung senja
bertanyalah kita pada jiwa kita
seberapa berlimpah cinta kasih kita
seberapa mudah untuk memberi maaf kepada sesama
seberapa besar keselamatan akibat tingkah amal kita
Ramadlan telah di ujung senja
ketika Syawal bersiap untuk menerbitkan mataharinya
tak ada terlambat untuk memulainya
melangkah pelan tapaki jalan cinta
mengisi jiwa dengan kasih menyemesta
agar tak rugi saat Ramadlan tinggalkan kita
agar lebih baik saat Ramadlan kembali bersua
Ramadlan telah di ujung senja
semoga masih diberi kesempatan kita
untuk ikut merasakan keberkahannya
Ramadlan telah di ujung senja
jangan biarkan berlalu begitu saja
Selasa, 12 Juni 2018
Minggu, 03 Juni 2018
Ramadlan, sebuah renungan setengah perjalanan
Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
kesucian masih jauh dari harapan
masih fasih lidah ini untuk mencaci
masih trampil mulut ini untuk mencibir
masih berkobar jiwa ini untuk merendahkan
Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
mestinya telah penuh jiwa dengan rasa cinta
mestinya telah berlimpah kasih sayang setiap insan
mestinya memaafkan kesalahan telah menjadi kebiasaan
Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
bagaimana mengharap hadir keselamatan
jika setiap saat masih kita suarakan kebencian
bagaimana memimpikan kemenangan
jika setiap waktu masih kita sebarkan perpecahan
bagaimana merasa menuju ketakwaan
jika setiap hari masih kita lakukan kemaksiatan
Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
kemanusiaan belum lagi ditemukan
berhala-berhala keangkuhan masih bergentayangan
tonggak-tonggak kesombongan masih menancap begitu dalam
ego akan kebenaran masih begitu membutakan
Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
semoga masih ada jalan
untuk menuju sejati kemanusiaan
semoga masih ada waktu dan kesempatan
bagi jiwa untuk menuju tempat peraduan
semoga masih ada perkenan
bagi pengkabulan doa dan harapan
Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
semoga kami tidak termasuk yang mendapat kerugian
Amin
kesucian masih jauh dari harapan
masih fasih lidah ini untuk mencaci
masih trampil mulut ini untuk mencibir
masih berkobar jiwa ini untuk merendahkan
Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
mestinya telah penuh jiwa dengan rasa cinta
mestinya telah berlimpah kasih sayang setiap insan
mestinya memaafkan kesalahan telah menjadi kebiasaan
Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
bagaimana mengharap hadir keselamatan
jika setiap saat masih kita suarakan kebencian
bagaimana memimpikan kemenangan
jika setiap waktu masih kita sebarkan perpecahan
bagaimana merasa menuju ketakwaan
jika setiap hari masih kita lakukan kemaksiatan
Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
kemanusiaan belum lagi ditemukan
berhala-berhala keangkuhan masih bergentayangan
tonggak-tonggak kesombongan masih menancap begitu dalam
ego akan kebenaran masih begitu membutakan
Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
semoga masih ada jalan
untuk menuju sejati kemanusiaan
semoga masih ada waktu dan kesempatan
bagi jiwa untuk menuju tempat peraduan
semoga masih ada perkenan
bagi pengkabulan doa dan harapan
Ramadlan telah lebih dari separo perjalanan
semoga kami tidak termasuk yang mendapat kerugian
Amin
Langganan:
Postingan (Atom)