tetap berkelip
meski hening tlah lama menemani
tetap tak terpejam
meski raga seakan telah mengejang
lelah seluruh badan
namun tak juga mau terrehatkan
sepi menyelinap di antara desir hening
senyap turun dari sela gugusan bintang
masih ku telentang menatap awan
yang coba ku sirnakan dengan sinar rembulan
kabut malam ini bukan hanya dingin
namun juga nyeri menusuk relung terdalam
masih saja ku telentang menatap awan
yang tetap saja mengambang dalam kelam
ku panggil rembulan
tak juga kunjung datang
haruskan ku teriak pada matahari
padahal ini masih malam hari
coba bangkitkan malam
dengan do'a-do'a usir kegelisahan
bariskan huruf menjadi kata-kata tertahan
di antara isak yang menyesak dada
dalam gemetar ucap kata
semoga langit mampu bergetar
dan pantulkan getaran hingga arsy terbesar
Minggu, 03 Oktober 2010
Syukur
syukron ya Rabb...
atas segala rasa yang Engkau
tanam di hatiku
atas semua denyut yang mengiringi langkahku
syukron ya Rabb....
masih Engkau perkenankan rasa ini
bersemayam di hati
masih Engkau ijinkan ku nikmati
getar yang meng-indah-kan kalbu
ku nikmati segala rasa yang Kau hadirkan di hatiku
ku resapi semua denyut yang Kau perkenankan di jiwaku
syukron ya Rabb...
atas segala kemurahan-Mu padaku
meski terlalu sering aku 'ragu' pada-Mu
atas segala rasa yang Engkau
tanam di hatiku
atas semua denyut yang mengiringi langkahku
syukron ya Rabb....
masih Engkau perkenankan rasa ini
bersemayam di hati
masih Engkau ijinkan ku nikmati
getar yang meng-indah-kan kalbu
ku nikmati segala rasa yang Kau hadirkan di hatiku
ku resapi semua denyut yang Kau perkenankan di jiwaku
syukron ya Rabb...
atas segala kemurahan-Mu padaku
meski terlalu sering aku 'ragu' pada-Mu
Langganan:
Postingan (Atom)