Kau mengaku
mencintai kanjeng Nabi
Merasa paling
membela jalan kanjeng Nabi
Namun pada
saat yang sama…
Kanjeng Nabi
lebih suka merangku, engkau sangat senang memukul
Kanjeng Nabi
lebih sering memberi rahmat, engkau malah gemar melaknat
Kanjeng Nabi
sangat ingin mendamaikan, engkau bersemangat memicu pertikaian
Kanjeng Nabi
lebih memilih meluruskan, engkau lebih sering menyesatkan
Kanjeng Nabi
lebih gemar mengajari, engkau gemar menghakimi
Kanjeng Nabi
senantiasa berwajah senyuman, engkau bangga dengan wajah kemarahan
Kau merasa
penjaga kemurnian sunnah kanjeng Nabi
Namun,
seringkali kau gemar memaki
acapkali kau senang mencaci
Bagaimana
engkau bisa mencintai kanjeng Nabi
jika pada saat yang sama, perilakumu
bertentangan dengan uswah kanjeng Nabi
Bagaimana
kau katakan engkau penjaga sunnah kanjeng Nabi
ketika pada saat yang sama, tingkahmu
seringkali tak terpuji
Bagimu
seakan hanya ada kebencian bagi yang berbeda pemahaman
Seakan hanya
ada kemarahan bagi yang kau anggap menjadi penghalang keinginan
Ah…, semoga
kita benar-benar mampu mencintai kanjeng Nabi
meneladani tindak tanduk yang lahir
dari keluhuran budi
berusaha menebar berkah dan bukan
amarah
berusaha membimbing dan bukan
membanting
berusaha selalu tersenyum dan bukan berwajah
manyun
Shalawat
salam bagimu Nabi
Semoga kami
senantiasa mampu meneladani