Kamis, 30 November 2017

Semoga kami senantiasa mampu meneladani

Kau mengaku mencintai kanjeng Nabi
Merasa paling membela jalan kanjeng Nabi
Namun pada saat yang sama…
Kanjeng Nabi lebih suka merangku, engkau sangat senang memukul
Kanjeng Nabi lebih sering memberi rahmat, engkau malah gemar melaknat
Kanjeng Nabi sangat ingin mendamaikan, engkau bersemangat memicu pertikaian
Kanjeng Nabi lebih memilih meluruskan, engkau lebih sering menyesatkan
Kanjeng Nabi lebih gemar mengajari, engkau gemar menghakimi
Kanjeng Nabi senantiasa berwajah senyuman, engkau bangga dengan wajah kemarahan

Kau merasa penjaga kemurnian sunnah kanjeng Nabi
Namun, seringkali kau gemar memaki
acapkali kau senang mencaci

Bagaimana engkau bisa mencintai kanjeng Nabi
jika pada saat yang sama, perilakumu bertentangan dengan uswah kanjeng Nabi
Bagaimana kau katakan engkau penjaga sunnah kanjeng Nabi
ketika pada saat yang sama, tingkahmu seringkali tak terpuji

Bagimu seakan hanya ada kebencian bagi yang berbeda pemahaman
Seakan hanya ada kemarahan bagi yang kau anggap menjadi penghalang keinginan

Ah…, semoga kita benar-benar mampu mencintai kanjeng Nabi
meneladani tindak tanduk yang lahir dari keluhuran budi
berusaha menebar berkah dan bukan amarah
berusaha membimbing dan bukan membanting
berusaha selalu tersenyum dan bukan berwajah manyun

Shalawat salam bagimu Nabi
Semoga kami senantiasa mampu meneladani