Selasa, 04 Oktober 2011

membaca hati

mengeja hati tak seperti mengeja puisi
dalam puisi deret huruf berbirama rapi
    alur suara berirama bunyi
     ubah huruf menjadi mutiara
      ubah bunyi menjadi penuh makna
suara hati tak selalu punya bunyi
   dalam sepi menyimpan banyak misteri
     tanpa suara menyampaikan segala arti
      dibariskan tanpa eja
         dibentangkan tanpa rupa
            dihamparkan dalam keheningan makna

membaca jiwa tak seperti membaca sastra
tak ada kata dari jejeran aksara
   tak ada tinta untuk menuliskannya
      tak ada lembaran untuk menuangkannya
tindak laku mengganti aksara
  gerak langkah mengganti pena
     penerimaan jiwa menjadi lembarannya
tak terbaca dengan mengerjap mata
   tak bermakna jika tanpa mata jiwa
 pada lembaran di alam nyata