Segalanya dari-Mu
anugerah terbaik untukku
resah gelisah adalah anugerah terbaik-Mu
cara-Mu mendewasakanku
segala rasa yang masuk dalam hatiku
juga pemberian terbaik-Mu
cara-Mu melembutkan jiwaku
sedihku anugerah
tangisku anugerah
senangku anugerah
tawaku anugerah
segalanya anugerah
agar aku tetap dalam kemanusiaan dan kehambaanku
pada-Mu
kesendirianku nikmat
kegelisahan jiwaku nikmat
kesepian sukmaku nikmat
jalan dari-Mu agar aku selalu mengingat-Mu
Segalanya pemberian terbaik-Mu
anugerah terbesar bagiku
lalu....
mengapa tak selalu aku bersyukur pada-Mu
atas segala keluarbiasaan dalam perjalananku
Semua adalah titik-titik di jalan panjangku
menuju-Mu
cara-Mu menunjukiku arah kembali pada-Mu
lalu....
mengapa aku mesti meratapi jalan khususku
mengapa bukan bersyukur saja yang ku lakukan
atas segala anugerah menuju kesejatianku....
Segalanya adalah anugerah
segalanya adalah nikmah
maka syukur mesti melandasi ibadah
syukur mesti tak hanya di atas sajadah...
Rabu, 31 Oktober 2012
Kamis, 25 Oktober 2012
kala kembang jeruk mulai mekar
wangi bunga jeruk depan rumah
menebar wangi menembus dinding kayu
ku hirup dalam-dalam
mata terpejam
berjalan susuri lorong waktu
menuju saat kau belai daun
dengan senyum harapan akan kembang
berakhir pada buah siap dimakan
badan tergetar
lintasi ruang lintas alam
menuju waktu itu
saat kau katakan padaku
engkau segalanya bagiku
keringat bercucuran
tembus hijab antar zaman
menuju saat kau ceritakan padaku
bahwa tanaman juga butuh kasih sayang
masih saja mata terpejam
badan tergetar
keringat bercucuran
masih saja ku hidup dalam-dalam
aroma kembang jeruk di halaman depan
menebar wangi menembus dinding kayu
ku hirup dalam-dalam
mata terpejam
berjalan susuri lorong waktu
menuju saat kau belai daun
dengan senyum harapan akan kembang
berakhir pada buah siap dimakan
badan tergetar
lintasi ruang lintas alam
menuju waktu itu
saat kau katakan padaku
engkau segalanya bagiku
keringat bercucuran
tembus hijab antar zaman
menuju saat kau ceritakan padaku
bahwa tanaman juga butuh kasih sayang
masih saja mata terpejam
badan tergetar
keringat bercucuran
masih saja ku hidup dalam-dalam
aroma kembang jeruk di halaman depan
Rabu, 24 Oktober 2012
Engkau bagiku
engkau tetaplah ratu
bertahta di singgasana hati
bersemayam di istana jiwa
engkau tetaplah rindu
titik di mana aku menuju
ujung dari mengembaraanku
engkau tetaplah cinta
pencair kebekuan jiwa
pembakar semangat cita
engkau tetaplah kasih
peluk hangat dingin sukma
sirna gundah ganti suka
engkau tetaplah puisi
rangkaian kata indah
untaian kalimat megah
engkau tetaplah segala
bagiku sebagai anugerah Sang Segala Maha
bertahta di singgasana hati
bersemayam di istana jiwa
engkau tetaplah rindu
titik di mana aku menuju
ujung dari mengembaraanku
engkau tetaplah cinta
pencair kebekuan jiwa
pembakar semangat cita
engkau tetaplah kasih
peluk hangat dingin sukma
sirna gundah ganti suka
engkau tetaplah puisi
rangkaian kata indah
untaian kalimat megah
engkau tetaplah segala
bagiku sebagai anugerah Sang Segala Maha
Minggu, 21 Oktober 2012
sebuah do'a baginya
ku serahkan gundahku pada-Mu
ku kembalikan harapku pada-Mu
Engkau yang membolak-balikkan hati
Engkau yang menggerakkan jiwa
Engkau yang mencondongkan sukma
Engkau yang menitipkan rasa
Engkau yang Maha Memelihara
Jagalah hatinya tetap menunduk-Mu
Jagalah jiwanya tetap mengarah pada-Mu
Jagalah sukmanya pada cinta-Mu
Jagalah rasa mengabdi pada-Mu
Peliharalah segalanya tetap di garis-Mu
Balikkan hati ke arah takdir terbaiknya
Arahkan jiwa ke jalan kesempurnaannya
Condongkan sukma pada muasalnya
Titipkan rasa pada penerima amanatnya
Abadikan semua dalam garis kehendak-Mu
Do'aku pagi ini....
harapkan kabul sebagai jawab-Mu
amin...
ku kembalikan harapku pada-Mu
Engkau yang membolak-balikkan hati
Engkau yang menggerakkan jiwa
Engkau yang mencondongkan sukma
Engkau yang menitipkan rasa
Engkau yang Maha Memelihara
Jagalah hatinya tetap menunduk-Mu
Jagalah jiwanya tetap mengarah pada-Mu
Jagalah sukmanya pada cinta-Mu
Jagalah rasa mengabdi pada-Mu
Peliharalah segalanya tetap di garis-Mu
Balikkan hati ke arah takdir terbaiknya
Arahkan jiwa ke jalan kesempurnaannya
Condongkan sukma pada muasalnya
Titipkan rasa pada penerima amanatnya
Abadikan semua dalam garis kehendak-Mu
Do'aku pagi ini....
harapkan kabul sebagai jawab-Mu
amin...
Sabtu, 20 Oktober 2012
Coba evaluasi
ayat-ayat-Mu masih terdengar merdu
dari corong-corong langgar dan masjid kampung
oleh para abdi dalam balut sederhana jiwa
kesederhanaan yang memungkinkan mereka
mendawamkan daras ayat-ayat-Mu
Di kamarku aku tetap saja tak mampu
mendaras ayat-ayat tertulis-Mu
apalagi ayat-ayat terhampar-Mu
Terpuruk aku akan kebimbangan atas garis-Mu
apa yang kuanggap yakin mulai ku ragu
terbelit ingin untuk pastikan sesuatu
meski ku tahu itu bukanlah hakku
Lantunan ayat-ayat dari langgar dan masjid
kembalikanku pada nyata
akan pentingnya renungi makna
bukan sekedar baca
akan hidup yang mesti jelas arahnya
tertera dalam firman-firman terbaca
dari corong-corong langgar dan masjid kampung
oleh para abdi dalam balut sederhana jiwa
kesederhanaan yang memungkinkan mereka
mendawamkan daras ayat-ayat-Mu
Di kamarku aku tetap saja tak mampu
mendaras ayat-ayat tertulis-Mu
apalagi ayat-ayat terhampar-Mu
Terpuruk aku akan kebimbangan atas garis-Mu
apa yang kuanggap yakin mulai ku ragu
terbelit ingin untuk pastikan sesuatu
meski ku tahu itu bukanlah hakku
Lantunan ayat-ayat dari langgar dan masjid
kembalikanku pada nyata
akan pentingnya renungi makna
bukan sekedar baca
akan hidup yang mesti jelas arahnya
tertera dalam firman-firman terbaca
Rabu, 17 Oktober 2012
Jelang Senja
pada-Mu kembali aku mengadu
akan resah, gelisah, dan bimbangku
akan berat yang seakan pundakku tak mampu
Semua berawal dari-Mu
maka Engkaulah yang akan mengakhirinya
semua tumbuh karena-Mu
maka Engkaulah yang akan merawatnya
semua muncul atas ijin-Mu
maka Engkaulah yang akan menyelesaikannya
harapku hanya
agar inginku sejalan dengan kehendak-Mu
agar mimpiku berada dalam garis takdir-Mu
agar do'aku jalan bagi pemenuhan peranku
akan resah, gelisah, dan bimbangku
akan berat yang seakan pundakku tak mampu
Semua berawal dari-Mu
maka Engkaulah yang akan mengakhirinya
semua tumbuh karena-Mu
maka Engkaulah yang akan merawatnya
semua muncul atas ijin-Mu
maka Engkaulah yang akan menyelesaikannya
harapku hanya
agar inginku sejalan dengan kehendak-Mu
agar mimpiku berada dalam garis takdir-Mu
agar do'aku jalan bagi pemenuhan peranku
Jumat, 12 Oktober 2012
Puisi GILA lagi
I
yakinku akan hadirmu
begitu pasti
meski sakit tak terhindarkan
saat menanti
yakinku akan hadirmu
begitu pasti
meski sakit tak terhindarkan
saat menanti
II
angkasaku menggelegak
merindu bumimu
gelegar guntur, sambaran petir adalah bukti
hampir tertahankan lagi
hujan mesti diturunkan
hadirlah bumi
karena airku ingin menyegarkanmu
bersiaplah bumi
terima terima tetes-tetes cinta
yang akan menumbuhkan benih-benih kasih
yang tersimpan di rahimmu....
gelegar guntur, sambaran petir adalah bukti
hadirlah bumi
bersiaplah bumi
yang akan menumbuhkan benih-benih kasih
yang tersimpan di rahimmu....
Rabu, 10 Oktober 2012
Puisi GILA
bergetar semestaku
menahan alir gelegak gelora
runtuh sudah tiang-tiang penyangga
menerjang menggulung gelombang birahi
panas mendidih membakar ubun-ubun
nyalakan jalang liar mata
lumpuhkan akal nalar pikirku
menghitam kelam alam sekelilingku
mati-matian ku jaga cahya hati
pontang-panting ku tahankan api jiwa
dalam badai tak semakin menggila
dalam gelombang yang semakin membabi buta
Kalau saja tak ada cahaya
mungkin t'lah masuk ku dalam gelombang gelora
lalu hancurkan apa saja
padamkan cahya-cahya yang tak dijaga dengan semestinya
Untung saja masih ada api jiwa
hingga jalan di hadapku masih tampak arahnya
masih selamat dari terperosok dalam jurang menganga
menahan alir gelegak gelora
runtuh sudah tiang-tiang penyangga
menerjang menggulung gelombang birahi
panas mendidih membakar ubun-ubun
nyalakan jalang liar mata
lumpuhkan akal nalar pikirku
menghitam kelam alam sekelilingku
mati-matian ku jaga cahya hati
pontang-panting ku tahankan api jiwa
dalam badai tak semakin menggila
dalam gelombang yang semakin membabi buta
Kalau saja tak ada cahaya
mungkin t'lah masuk ku dalam gelombang gelora
lalu hancurkan apa saja
padamkan cahya-cahya yang tak dijaga dengan semestinya
Untung saja masih ada api jiwa
hingga jalan di hadapku masih tampak arahnya
masih selamat dari terperosok dalam jurang menganga
Senin, 08 Oktober 2012
doa kami
wahai Pemilik hati
Penanam sukma
Penebar rasa
genggam hati kami di tanganMu
kendalikan sukma kami dari arasyMu
ratakan rasa kami di jalan takdirMu
lalu...
tumbuhkan tulus dalam diri kami
ikhlas dalam jiwa kami
untuk jalani garis kami
Penanam sukma
Penebar rasa
genggam hati kami di tanganMu
kendalikan sukma kami dari arasyMu
ratakan rasa kami di jalan takdirMu
lalu...
tumbuhkan tulus dalam diri kami
ikhlas dalam jiwa kami
untuk jalani garis kami
nikmati perjalanan kami
syukuri keberadaan kami
amin....
syukuri keberadaan kami
amin....
Sabtu, 06 Oktober 2012
padamu, karenamu, bersamamu
pada sejuk pagi
ku titipkan asa yang tak lagi mau menanti
bersama kicau murai
ku sampaikan gelora yang semakin terburai
pada desir bayu
ku sisipkan hati yang lagi merindu
pada gemericik
ku lantunkan bisik
akan jiwa yang mulai begidik
padamu bermula
karenamu alasan segala asa
bersamamu ingin ku akhiri segala
ku titipkan asa yang tak lagi mau menanti
bersama kicau murai
ku sampaikan gelora yang semakin terburai
pada desir bayu
ku sisipkan hati yang lagi merindu
pada gemericik
ku lantunkan bisik
akan jiwa yang mulai begidik
padamu bermula
karenamu alasan segala asa
bersamamu ingin ku akhiri segala
Senin, 01 Oktober 2012
semoga masih berguna
kembali hirup udara pagi
segar masuki ruang paru
menyebar ke sekujut tubuh lewat nadi
sebagai tanda dimulai hari baru
meski nyeri masih tersisa di jiwa
meski luka masih menganga di sukma
meski peristiwa tlah lama dilibas masa
dalam denyut tinggal raga
dalam detak tanpa jiwa
serahkan semua kepada-Nya
biar Ia yang tentukan segalanya
biar Ia yang arahkan mau kemana
inginku telah lama pergi
bersamamu dalam abadi
mimpiku juga telah sirna
temanimu tinggalkan alam fana
langkahku kini langkah boneka
terserah bagaimana Sang Dalang memainkannya
segar masuki ruang paru
menyebar ke sekujut tubuh lewat nadi
sebagai tanda dimulai hari baru
meski nyeri masih tersisa di jiwa
meski luka masih menganga di sukma
meski peristiwa tlah lama dilibas masa
dalam denyut tinggal raga
dalam detak tanpa jiwa
serahkan semua kepada-Nya
biar Ia yang tentukan segalanya
biar Ia yang arahkan mau kemana
inginku telah lama pergi
bersamamu dalam abadi
mimpiku juga telah sirna
temanimu tinggalkan alam fana
langkahku kini langkah boneka
terserah bagaimana Sang Dalang memainkannya
Langganan:
Postingan (Atom)