Senin, 15 Agustus 2011

tentang perut, dada, dan kepala

betapa keangkuhan mampu menghitamkan segala putih
sungguh nafsu akan kemuliaan mampu menghalalkan segala haram
betapa kemunafikan tak pernah ragu berganti wajah dan topeng
sungguh keinginan perut semakin meliar dan tak peduli aturan
kebanggaan diri
   kemuliaan diri
       keangkuhan dan kesombongan diri
merasa terbaik di antara semua
   merasa paling benar di antara semua
      merasa paling berarti di antara semua

sungguh keinginan perut harus dikendalikan
tak boleh liar seperti anak menginginkan jajan
bukahkah perut di bawah jantung?
lalu kenapa ketika 'nglunjak' tak kau 'pentung'?

sungguh kesombongan telah membutakan mata
akan keagungan makna setiap yang tercipta
pemujaan nalar tanpa meminta pertimbangan rasa
    kecerdasan pikir bergerak menjadi berhala
       pemutus paling hebat untuk setiap peristiwa
meski benar kepala berada di atas dada
namun kepala harus ditundukkan senantiasa
agar mencapai nilai yang jauh lebih berharga