Selasa, 27 April 2010

Dan sesudah kesukaran, pasti ada kemudahan

pantaimu belum tampak
gelombang masih menghadang
badai belum juga reda
lalu,
    mengapa kau ingin tenggelamkan kapal?

rumahmu masih jauh
bukit gunung masih di depan
sungai lembah masih membentang
lalu,
     mengapa kau ingin hentikan langkah?

sarangmu masih di seberang
awan hujan bukan halangan
angin topan jadikan loncatan
lalu,
      mengapa kau ingin tanggalkan sayap?

derita dan rintangan
    hambatan dan tantangan
       musibah dan cobaan
hanya merupakan awal

pedih
    perih
        sedih
            rintih
adalah niscaya sebelum kemenangan

duka
    lara
        sengsara
adalah niscaya bagi keberhasilan

"Dan sesudah setiap kesukaran
       muncullah kemudahan"
demikian yang dijanjikan dalam firman

Kutitip rinduku

ku titipkan rinduku padamu
dalam batas ketiadaan waktu

kutitipkan rinduku padamu
semakin dalam seiring berjalannya waktu

kutitipkan rinduku padamu
dalam hening keabadian malam

kutitipkan rinduku padamu
dalam terang matahari jiwa

kutitipkan rinduku padamu
dalam sejuk angin surgawi

kutitipkan rinduku padamu
dalam belai kasih abadi

kutitipkan rinduku padamu
dalam nyanyian merdu bidadari

kutitipkan rinduku padamu
dalam selutuh sepenuh cinta

kutitipkan rinduku padamu
sepanjang perjalanan waktu

kutitipkan rinduku padamu
wahai engkau kekasih hatiku

kutitipkan rinduku padamu
wahai jiwa pengisi jiwaku

kutitipkan rinduku padamu
wahai puisi gairah hidupku

kutitipkan rinduku padamu
sampai tiba waktu bertemu