seribu kali kuyakinkan diri bahwa aku tak sendiri
seribu kali pula kesunyian menyelinap dalam relung hati
selaksa kata kurangkai untuk tenangkan jiwa
selaksa badai kegelisahan hempaskan seluruh kata
berjuta rayu mendayu membujuk sukma
berjuta sanggahan segera menindihnya
ku mencoba untuk menipu
tapi tak pernah mampu
keindahan yang ku pamerkan
tak berdaya hadapi kehampaan yang terhamparkan
kepasrahan yang ku tawarkan
masih saja ditolak dan disingkirkan
ah... sudahlah
biarkan saja
ah....biarlah
serahkan saja
ah...terserah
terima saja
ah...entahlah
usaha saja
Selasa, 06 September 2011
cermin hati
dengarkan hatimu
ikuti nuranimu
patuhi gerak jiwamu
kau tahu cermin hatimu tak lagi berkilau cemerlang
kau tahu ia tak lagi mampu pantulkan cahaya dengan sempurna
terlalu banyak noda melekat di atasnya
terlalu tebal debu menutup kilapnya
terlalu lekat kerak menempel di tiap titiknya
betapa cahaya tak mampu membias sempurna
titik-titik hitam menodai pantulan sinarnya
betapa bersih sulit ditemukan di permukaannya
noda hitam dan debu bertebaran tak sisakan ruang
ikhlas susah nian lepas dari pamrih
tulus sulit benar tanpa harap balas
perbuatan berujung pada ingin atas pujian
langkah berjalan terjebak dalam keangkuhan
basuh hatimu dengan segar air wudlu
biar segar menyirap panas batinmu
ambil dari telaga-telaga jiwa
gosok permukaan cerminmu sekuat tenaga
alirkan ikhlas dalam gerakmu
gunakan tulus sebagai pembersihmu
tak perlu takut akan sakit
tak usah ragu akan perih
karna nyeri hanya berujung pada kemilau cahaya
kara pedih hanya berakhir pada suci jiwa
biar berdarah-darah
biar bernanah-nanah
gunakan istighfar tuk kuatkan dirimu
gunakan tasbih tuk pertahankan kehambaanmu
gunakan takbir tuk tundukkan egomu
ikuti nuranimu
patuhi gerak jiwamu
kau tahu cermin hatimu tak lagi berkilau cemerlang
kau tahu ia tak lagi mampu pantulkan cahaya dengan sempurna
terlalu banyak noda melekat di atasnya
terlalu tebal debu menutup kilapnya
terlalu lekat kerak menempel di tiap titiknya
betapa cahaya tak mampu membias sempurna
titik-titik hitam menodai pantulan sinarnya
betapa bersih sulit ditemukan di permukaannya
noda hitam dan debu bertebaran tak sisakan ruang
ikhlas susah nian lepas dari pamrih
tulus sulit benar tanpa harap balas
perbuatan berujung pada ingin atas pujian
langkah berjalan terjebak dalam keangkuhan
basuh hatimu dengan segar air wudlu
biar segar menyirap panas batinmu
ambil dari telaga-telaga jiwa
gosok permukaan cerminmu sekuat tenaga
alirkan ikhlas dalam gerakmu
gunakan tulus sebagai pembersihmu
tak perlu takut akan sakit
tak usah ragu akan perih
karna nyeri hanya berujung pada kemilau cahaya
kara pedih hanya berakhir pada suci jiwa
biar berdarah-darah
biar bernanah-nanah
gunakan istighfar tuk kuatkan dirimu
gunakan tasbih tuk pertahankan kehambaanmu
gunakan takbir tuk tundukkan egomu
Langganan:
Postingan (Atom)