di antara sombong dan angkuh
aku masih berdiri patuh
di puncak tinggi hati
aku masih asyik menari
lupa akan kerendahan hati
lupa mesti menundukkan dahi
kepala tegak mendongak
wajah keras menantang
mata tajam memandang
tak sempat kendurkan urat leher
agar kepala mampu menunduk santai
tak ingat wajah perlu dilembutkan
biar sejuk orang memandang
benarlah segala Firman-Mu
manusia mampu menjadi batu
bahkan lebih keras dari batu
ketika hati dikendalikan nafsu