Luar biasa putra kita
ia tahu bapaknya lagi tak bisa apa-apa
Luar biasa putra kita
ia mampu tutup kesedihan dan ingin tahunya
Luar biasa putra kita
ia pendam segala rasa di dada
Luar biasa putra kita
Insya Allah ia akan menjadi luar biasa
Catatan:
Seluruh persembahan di atas telah dibukukan dalam sebuah kumpulan puisi berjudul 071209 (08.25) dan dapat anda download di sini
Jumat, 01 Januari 2010
JANGAN TERLAMBAT KAWAN
Jangan pernah ragu untuk ungkapkan cintamu
Jangan pernah tunda untuk tunjukkan kasihmu
Jangan pernah lalai untuk menyenangkan kekasihmu
Jangan pernah malu untuk mengharu biru
Karna kita tak tahu kapan kebersamaan mesti terpisahkan
Karna kita tak pernah tahu garis yang telah ditetapkan
Karna kita tak pernah tahu rencana-rencan yang diatur Tuhan
Jangan sampai kau menyesal karena kedahuluan waktu
Jangan sampai kau meratap karena kehilangan waktu
Jangan sampai kau menghiba karena semua tlah berlalu
Ketahuilah kawan,
Kebersamaanmu dengan kekasihmu adalah hal terindah yang dianugerahkan Tuhan
dan itu akan berlalu jauh lebih cepat dari perjalanan waktu
Maka,
Mumpung masih bersama
Ungkapkan segala kepada kekasihmu
kepada isterimu
kepada pendampingmu
Biarkan mereka tahu betapa engkau mencintainya
Biarkan mereka rasa betapa engkau mengasihinya
Biarkan mereka bersemu karena engkau memanjakannya
Biarkan mereka damai karena engkau mempercayainya
Biarkan mereka bangga karena engkau segalanya
Biarkan mereka pasrah dalam lembut belaianmu
Biarkan mereka hangat dalam peluk gairahmu
Biarkan mereka terima segala kebaikan yang mengalir darimu
Jangan pernah tunda untuk tunjukkan kasihmu
Jangan pernah lalai untuk menyenangkan kekasihmu
Jangan pernah malu untuk mengharu biru
Karna kita tak tahu kapan kebersamaan mesti terpisahkan
Karna kita tak pernah tahu garis yang telah ditetapkan
Karna kita tak pernah tahu rencana-rencan yang diatur Tuhan
Jangan sampai kau menyesal karena kedahuluan waktu
Jangan sampai kau meratap karena kehilangan waktu
Jangan sampai kau menghiba karena semua tlah berlalu
Ketahuilah kawan,
Kebersamaanmu dengan kekasihmu adalah hal terindah yang dianugerahkan Tuhan
dan itu akan berlalu jauh lebih cepat dari perjalanan waktu
Maka,
Mumpung masih bersama
Ungkapkan segala kepada kekasihmu
kepada isterimu
kepada pendampingmu
Biarkan mereka tahu betapa engkau mencintainya
Biarkan mereka rasa betapa engkau mengasihinya
Biarkan mereka bersemu karena engkau memanjakannya
Biarkan mereka damai karena engkau mempercayainya
Biarkan mereka bangga karena engkau segalanya
Biarkan mereka pasrah dalam lembut belaianmu
Biarkan mereka hangat dalam peluk gairahmu
Biarkan mereka terima segala kebaikan yang mengalir darimu
GELISAHKU
Tak tahu lagi aku harus bagaimana
Kepada siapa ku mesti tumpahkan segala resah
Tarikan-tarikan nafas tak lagi penuh makna
apalagi gairah
Aku tiada dalam ketiadaanmu
Aku sirna dalam kepergianmu
Aku ……
tak tahulah meski berkata apa
Aku harus tetap hidup
Itu aku tahu
Aku harus mampu bangkit
Itu juga yakinku
Aku mesti menjelma ibu bapak bagi putra kita
Itu aku mengerti
Tapi,
Bagaimana mesti kuwujudkan lagi ketiadaan?
Bagaimana ku munculkan lagi kesirnaan?
Berapa lama ku mesti larut dalam ketiadaan?
Berapa lama ku hadir dalam kesirnaan?
Terimalah kenyataan
Ikhlaskan kepergian
Serahkan kepada Tuhan,
Itu nasehat orang-orang
Dan aku pun tidak menolak bahwa semua benar
Namun,
Semudah itukah menerima kenyataan?
Segampang itukah mengikhlaskan kepergian?
Sesederhana itukah berpasrah kepada Tuhan?
Engkau yang senantiasa mendampingi
membangun angan
merajut mimpi
berjuang meniti jembatan licin untuk menggapai angan
melangkah terseok di jalan terjal untuk meraih mimpi
Tiba-tiba garis Tuhan berlaku
Engkau dipanggil menghadap-Nya
meninggalkan angan yang sudah mulai terajut
mewariskan mimpi yang sudah mulai mewujud
menitipkan cinta yang mesti kubina
Ya Allah,
Aku tahu semua kehendak-Mu
Tapi…
rasanya tak tahu kapan aku mampu terima garis-Mu
Kepada siapa ku mesti tumpahkan segala resah
Tarikan-tarikan nafas tak lagi penuh makna
apalagi gairah
Aku tiada dalam ketiadaanmu
Aku sirna dalam kepergianmu
Aku ……
tak tahulah meski berkata apa
Aku harus tetap hidup
Itu aku tahu
Aku harus mampu bangkit
Itu juga yakinku
Aku mesti menjelma ibu bapak bagi putra kita
Itu aku mengerti
Tapi,
Bagaimana mesti kuwujudkan lagi ketiadaan?
Bagaimana ku munculkan lagi kesirnaan?
Berapa lama ku mesti larut dalam ketiadaan?
Berapa lama ku hadir dalam kesirnaan?
Terimalah kenyataan
Ikhlaskan kepergian
Serahkan kepada Tuhan,
Itu nasehat orang-orang
Dan aku pun tidak menolak bahwa semua benar
Namun,
Semudah itukah menerima kenyataan?
Segampang itukah mengikhlaskan kepergian?
Sesederhana itukah berpasrah kepada Tuhan?
Engkau yang senantiasa mendampingi
membangun angan
merajut mimpi
berjuang meniti jembatan licin untuk menggapai angan
melangkah terseok di jalan terjal untuk meraih mimpi
Tiba-tiba garis Tuhan berlaku
Engkau dipanggil menghadap-Nya
meninggalkan angan yang sudah mulai terajut
mewariskan mimpi yang sudah mulai mewujud
menitipkan cinta yang mesti kubina
Ya Allah,
Aku tahu semua kehendak-Mu
Tapi…
rasanya tak tahu kapan aku mampu terima garis-Mu
DO’AKU
Ya Allah,
teguhkanlah hatiku
kuatkanlah jiwaku
terangilah jalanku
Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
jangan hilangkan apapun akan dirinya di hatiku
jangan sirnakan sgala keindahannya dari jiwaku
jangan hapus ukiran-ukiran jiwa yang membentuk rasaku
Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
ijinkan ia tetap bersamaku
ijinkan ia tetap menemaniku
ijinkah ia tetap menyemangatiku
Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
masukkan ia bagian dari hamba terbaik-mu
golongkan ia bagian dari hamba sempurna-Mu
Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
anugerahkanlah segala kebaikan untuk isteriku.
Amin
teguhkanlah hatiku
kuatkanlah jiwaku
terangilah jalanku
Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
jangan hilangkan apapun akan dirinya di hatiku
jangan sirnakan sgala keindahannya dari jiwaku
jangan hapus ukiran-ukiran jiwa yang membentuk rasaku
Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
ijinkan ia tetap bersamaku
ijinkan ia tetap menemaniku
ijinkah ia tetap menyemangatiku
Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
masukkan ia bagian dari hamba terbaik-mu
golongkan ia bagian dari hamba sempurna-Mu
Ya Allah,
Aku mohon pada-Mu
anugerahkanlah segala kebaikan untuk isteriku.
Amin
TANYAKU
Aku masih kelu di lidahku
Aku masih kaku di gerakku
Aku masih beku di pikirku
Aku masih papa di rasaku
Masih belum percaya aku akan sgala peristiwa
Masih tak yakin aku akan sgala yang terjadi
Masih belum terima aku bahwa kau telah tiada
Terlalu singkat masa kebersamaan kita
Terlalu cepat engkau berlalu
Ketika segala angan mulai terwujud
Ketika impian mulai terbentang
Engkau harus kembali pulang
Keyakinanku akan kesempurnaan peranmu
Tak mengubah kesedihan dan pertanyaanku
‘Mengapa Tuhan hanya menetapkan peran untukmu sebatas itu?’
“Mengapa Ia yang Maha Segala tak memberimu waktu untuk menyaksikan
wujud mimpi-mimpimu?’
Aku masih kaku di gerakku
Aku masih beku di pikirku
Aku masih papa di rasaku
Masih belum percaya aku akan sgala peristiwa
Masih tak yakin aku akan sgala yang terjadi
Masih belum terima aku bahwa kau telah tiada
Terlalu singkat masa kebersamaan kita
Terlalu cepat engkau berlalu
Ketika segala angan mulai terwujud
Ketika impian mulai terbentang
Engkau harus kembali pulang
Keyakinanku akan kesempurnaan peranmu
Tak mengubah kesedihan dan pertanyaanku
‘Mengapa Tuhan hanya menetapkan peran untukmu sebatas itu?’
“Mengapa Ia yang Maha Segala tak memberimu waktu untuk menyaksikan
wujud mimpi-mimpimu?’
DO’AKAN AKU
Ul,
Tlah kau katakan mimpi-mimpimu padaku
meski terlalu banyak yang belum mampu kupenuhi
Tlah ku ungkap keinginan-keinginanmu
meski terlalu banyak yang belum kita mulai
Ul,
Kau mendahuluiku sebelum mimpi kupenuhi
Sebelum keinginan kita wujudkan
Ul,
Terbetik di hatiku untuk mempertanyakan keadilan Tuhan
Mengapa kebersamaan kita seakan disempitkan?
Tersebar dalam Kalam bahwa apapun yang diputuskan adalah kebaikan
Tapi bagaimana mampu ku temukan kebaikan di balik perpisahan?
Ul,
Dalam kedekatan dengan para malaikat Tuhan
Mohonkan untukku agar mampu ku temukan kebaikan
Mohonkan untukku agar mampu ku terima perpisahan
Mohonkan untukku agar mampu ku tetap merasakan kebersamaan
Ul,
Maafkan aku atas segala kesedihan
atas semua kekecewaan
atas setiap keacuhan
Ul,
Bantu aku membesarkan Lana
mendidik Lana
menegaskan karakternya
membaikkan hatinya
mengantarkannya pada keluar biasaan kehidupan
Tlah kau katakan mimpi-mimpimu padaku
meski terlalu banyak yang belum mampu kupenuhi
Tlah ku ungkap keinginan-keinginanmu
meski terlalu banyak yang belum kita mulai
Ul,
Kau mendahuluiku sebelum mimpi kupenuhi
Sebelum keinginan kita wujudkan
Ul,
Terbetik di hatiku untuk mempertanyakan keadilan Tuhan
Mengapa kebersamaan kita seakan disempitkan?
Tersebar dalam Kalam bahwa apapun yang diputuskan adalah kebaikan
Tapi bagaimana mampu ku temukan kebaikan di balik perpisahan?
Ul,
Dalam kedekatan dengan para malaikat Tuhan
Mohonkan untukku agar mampu ku temukan kebaikan
Mohonkan untukku agar mampu ku terima perpisahan
Mohonkan untukku agar mampu ku tetap merasakan kebersamaan
Ul,
Maafkan aku atas segala kesedihan
atas semua kekecewaan
atas setiap keacuhan
Ul,
Bantu aku membesarkan Lana
mendidik Lana
menegaskan karakternya
membaikkan hatinya
mengantarkannya pada keluar biasaan kehidupan
Langganan:
Postingan (Atom)