Jumat, 01 Januari 2010

BUAH HATI KITA


Luar biasa putra kita


                 ia tahu bapaknya lagi tak bisa apa-apa


Luar biasa putra kita

                 ia mampu tutup kesedihan dan ingin tahunya

Luar biasa putra kita

                 ia pendam segala rasa di dada

Luar biasa putra kita

                Insya Allah ia akan menjadi luar biasa


Catatan:
Seluruh persembahan di atas telah dibukukan dalam sebuah kumpulan puisi berjudul 071209 (08.25) dan dapat anda download di sini

JANGAN TERLAMBAT KAWAN

Jangan pernah ragu untuk ungkapkan cintamu


Jangan pernah tunda untuk tunjukkan kasihmu

Jangan pernah lalai untuk menyenangkan kekasihmu

Jangan pernah malu untuk mengharu biru



          Karna kita tak tahu kapan kebersamaan mesti terpisahkan

          Karna kita tak pernah tahu garis yang telah ditetapkan

          Karna kita tak pernah tahu rencana-rencan yang diatur Tuhan



Jangan sampai kau menyesal karena kedahuluan waktu

Jangan sampai kau meratap karena kehilangan waktu

Jangan sampai kau menghiba karena semua tlah berlalu



          Ketahuilah kawan,

                       Kebersamaanmu dengan kekasihmu adalah hal terindah yang dianugerahkan Tuhan

                       dan itu akan berlalu jauh lebih cepat dari perjalanan waktu



          Maka,

                    Mumpung masih bersama

                                Ungkapkan segala kepada kekasihmu

                                                                                    kepada isterimu

                                                                                           kepada pendampingmu



Biarkan mereka tahu betapa engkau mencintainya

Biarkan mereka rasa betapa engkau mengasihinya

Biarkan mereka bersemu karena engkau memanjakannya

Biarkan mereka damai karena engkau mempercayainya

Biarkan mereka bangga karena engkau segalanya

Biarkan mereka pasrah dalam lembut belaianmu

Biarkan mereka hangat dalam peluk gairahmu

Biarkan mereka terima segala kebaikan yang mengalir darimu

GELISAHKU

Tak tahu lagi aku harus bagaimana


Kepada siapa ku mesti tumpahkan segala resah

Tarikan-tarikan nafas tak lagi penuh makna

                                                 apalagi gairah



Aku tiada dalam ketiadaanmu

Aku sirna dalam kepergianmu

Aku ……

      tak tahulah meski berkata apa



           Aku harus tetap hidup

Itu aku tahu

            Aku harus mampu bangkit

Itu juga yakinku

            Aku mesti menjelma ibu bapak bagi putra kita

Itu aku mengerti



Tapi,

          Bagaimana mesti kuwujudkan lagi ketiadaan?

          Bagaimana ku munculkan lagi kesirnaan?

          Berapa lama ku mesti larut dalam ketiadaan?

          Berapa lama ku hadir dalam kesirnaan?



Terimalah kenyataan

        Ikhlaskan kepergian

                     Serahkan kepada Tuhan,

Itu nasehat orang-orang

Dan aku pun tidak menolak bahwa semua benar



Namun,

         Semudah itukah menerima kenyataan?

         Segampang itukah mengikhlaskan kepergian?

         Sesederhana itukah berpasrah kepada Tuhan?



Engkau yang senantiasa mendampingi

                                          membangun angan

                                                         merajut mimpi

                                          berjuang meniti jembatan licin untuk menggapai angan

                                    melangkah terseok di jalan terjal untuk meraih mimpi



Tiba-tiba garis Tuhan berlaku

Engkau dipanggil menghadap-Nya

                          meninggalkan angan yang sudah mulai terajut

                          mewariskan mimpi yang sudah mulai mewujud

                          menitipkan cinta yang mesti kubina



Ya Allah,

Aku tahu semua kehendak-Mu

Tapi…

           rasanya tak tahu kapan aku mampu terima garis-Mu

DO’AKU

Ya Allah,


            teguhkanlah hatiku

            kuatkanlah jiwaku

            terangilah jalanku



Ya Allah,

Aku mohon pada-Mu

            jangan hilangkan apapun akan dirinya di hatiku

            jangan sirnakan sgala keindahannya dari jiwaku

            jangan hapus ukiran-ukiran jiwa yang membentuk rasaku



Ya Allah,

Aku mohon pada-Mu

           ijinkan ia tetap bersamaku

           ijinkan ia tetap menemaniku

           ijinkah ia tetap menyemangatiku



Ya Allah,

Aku mohon pada-Mu

           masukkan ia bagian dari hamba terbaik-mu

           golongkan ia bagian dari hamba sempurna-Mu



Ya Allah,

Aku mohon pada-Mu

           anugerahkanlah segala kebaikan untuk isteriku.



                       Amin

TANYAKU

Aku masih kelu di lidahku


Aku masih kaku di gerakku

Aku masih beku di pikirku

Aku masih papa di rasaku



        Masih belum percaya aku akan sgala peristiwa

        Masih tak yakin aku akan sgala yang terjadi

        Masih belum terima aku bahwa kau telah tiada



Terlalu singkat masa kebersamaan kita

Terlalu cepat engkau berlalu



           Ketika segala angan mulai terwujud

           Ketika impian mulai terbentang

                       Engkau harus kembali pulang



Keyakinanku akan kesempurnaan peranmu

Tak mengubah kesedihan dan pertanyaanku





      ‘Mengapa Tuhan hanya menetapkan peran untukmu sebatas itu?’

      “Mengapa Ia yang Maha Segala tak memberimu waktu untuk menyaksikan
                                                                                                wujud mimpi-mimpimu?’

DO’AKAN AKU

Ul,


    Tlah kau katakan mimpi-mimpimu padaku

        meski terlalu banyak yang belum mampu kupenuhi

     Tlah ku ungkap keinginan-keinginanmu

         meski terlalu banyak yang belum kita mulai



Ul,

     Kau mendahuluiku sebelum mimpi kupenuhi

     Sebelum keinginan kita wujudkan



Ul,

    Terbetik di hatiku untuk mempertanyakan keadilan Tuhan

     Mengapa kebersamaan kita seakan disempitkan?



Tersebar dalam Kalam bahwa apapun yang diputuskan adalah kebaikan



     Tapi bagaimana mampu ku temukan kebaikan di balik perpisahan?



Ul,

     Dalam kedekatan dengan para malaikat Tuhan

          Mohonkan untukku agar mampu ku temukan kebaikan

          Mohonkan untukku agar mampu ku terima perpisahan

          Mohonkan untukku agar mampu ku tetap merasakan kebersamaan



Ul,

     Maafkan aku atas segala kesedihan

             atas semua kekecewaan

             atas setiap keacuhan



Ul,

     Bantu aku membesarkan Lana

                        mendidik Lana

                             menegaskan karakternya

                                          membaikkan hatinya

              mengantarkannya pada keluar biasaan kehidupan