Aku masih kelu di lidahku
Aku masih kaku di gerakku
Aku masih beku di pikirku
Aku masih papa di rasaku
Masih belum percaya aku akan sgala peristiwa
Masih tak yakin aku akan sgala yang terjadi
Masih belum terima aku bahwa kau telah tiada
Terlalu singkat masa kebersamaan kita
Terlalu cepat engkau berlalu
Ketika segala angan mulai terwujud
Ketika impian mulai terbentang
Engkau harus kembali pulang
Keyakinanku akan kesempurnaan peranmu
Tak mengubah kesedihan dan pertanyaanku
‘Mengapa Tuhan hanya menetapkan peran untukmu sebatas itu?’
“Mengapa Ia yang Maha Segala tak memberimu waktu untuk menyaksikan
wujud mimpi-mimpimu?’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar