Senin, 21 Desember 2015

no title

aku rindu pada kedamaian yang terpancar
dari wajah-wajah mereka yang mengaku memiliki kedalaman
aku rindu pada keramahan tutur kata
mereka yang dianggap sebagai pengejawantahan kalam Tuhan
aku rindu pada kelapangan dada
dari mereka yang merasa mempertahankan kemurnian ajaran
bukan kebencian karena berbeda pandangan
bukan kemarahan karena ketidak sejajaran pemahaman
bukan kekakuan akibat perbedaan keseharian

Islam yang aku tahu mendinginkan panas amarah
Islam yang aku terima mendamaikan perselisihan
Islam yang aku pahami menampilkan penghormatan atas perbedaan

sesatkah dalam rinduku ketika senantiasa aku menyebutkmu wahai pembawa risalah terakhir?
syirikkah jika dalam rindu aku begitu larut saat shalawat untukmu bersahutan dari ujung-ujung jalan?
ah...
biarlah selaksa shalawat ku panjatkan padamu Muhammad nabi rasulku
biarlah ku rayakan kelahiranmu sebagai bentuk syukurku atas hadirmu
biarlah orang menyebutkan sesat dalam kegilaan memujamu