Rabu, 29 Desember 2010
Rindu kadang serasa akan membunuhku
hampa tak berujung
kosong tak bermakna
seluruh detak ini
rasanya tetaplah milikmu
setiap tarikan nafas ini
persembahan bagimu
hasrat dan gairah
berakhir di dirimu
rindu tanpa ujung
mesti lintasi segala batas ruang waktu
mesti abaikan beda dunia
kadang jadi perih luka
sebagai belati penyayat daging
kadang menjelma nyanyian sendu
luruhkan segala semangat jiwaku
rinduku selalu indah bagiku
meski mesti berakhir mati
bagiku
Rindu dan Cintaku
Sabtu, 25 Desember 2010
'Geregah' Malam
raba kelam
ikuti petunjuk bintang
di atas selembar tikar
dalam sujud yang masih gamang
lantunkan ayat-ayat keagungan
bisikkan rangkaian permohonan
pada desir angin malam
dalam dingin keheningan
hembuskan nafas
dilambari untaian harapan
agar diterbangkan menuju
langit kemakbulan
sebagai bekal esok perjalanan
tuju akhir yang digariskan
biar sempurna titah penciptaan
saat tutup mata kehidupan
R i n d u
arah tujuan
saat hamba kembali
menyapa
kepedihan tak terperi
tak lagi berasa
saat mati menyentuh jiwa
tanpa arah
sirna tujuan
meski hidup
masih di perjalanan
tujuan masihlah di depan
dalam penantian jiwa
bersemayam
Selasa, 21 Desember 2010
Biarlah tetap begitu
dan tetap bergetar
nadiku tetap alirkan cintamu
hatiku tetap penuh semangatmu
jiwaku tetap menyatu jiwamu
tak ada batas waktu
tak ada kikisan masa
tak ada sirna di ribuan sela
rindu ini tetap untukmu
bila bertemu tinggal tunggu waktu
bersama kita bukan telah hilang masa
dalam jiwa tak ada tanpa sua
Senin, 13 Desember 2010
Gelombang Kembali Menghempas
ombang-ambing kapal dari arah tujuan
dua kaki lumpuh mencoba bertahan
dua tangan rapuh pegang kendali di buritan
tak boleh ada kata kalah
apalagi menyerah
kapal mesti tetap berjalan
dalam badai gelombang dan topan
biar lebur seluruh badan
biar remuk seluruh tulang
kemudi mesti dipertahankan
agar arah tak membalik tujuan
nahkoda tlah ditetapkan
bukan sembarang
namun pasti dengan segala ketepatan
tak mungkin salah sang pemilik kapal
di atas dua kaki lumpuh
pada dua tangan rapuh
nahkoda mesti tetap berkeyakinan
bahwa badai akan segera hilang
di atas dua kaki lumpun
pada dua tangan rapuh
tujuan baginya jelas terbentang
penuhi arah tujuan pelayaran
selamatkan penumpang sampai pantai harapan
meski mesti ia terhempas dalam gelombang
Selasa, 07 Desember 2010
Satu warsa
bersamamu hanya dalam kebersamaan jiwa
mencumbumu di alam sukma
merindumu sepanjang masa
tetap mengalir cinta di hati
tetap bergelora rindu diri
tetap menggelegak gairah hasrat
padamu
tetap padamu
singgasana jiwa
masihlah engkau pemiliknya
ratu kalbu
tetaplah engkau adanya
yakinku pun
masih tetap seperti dulu
engkaulah isteriku
pasangan jiwaku
belahan jantungku
keindahan hidupku
Minggu, 05 Desember 2010
Biar saja mereka tak mengerti
mungkin tak kan pernah mengerti
betapa berarti engkau bagiku
tak mungkin ku ganti
karna memang tak ada ganti
tak mungkin ku tukar
karna engkau bukan tembikar
mereka tak kan pahami
mungkin tak akan pernah pahami
betapa berharga engkau bagiku
tak mungkin ku ubah
karna telah abadi
engkau musik dalam jiwaku
irama mendayu dalam sukmaku
nyanyian merdu dan sendu dalam hatiku
keceriaan
keriangan
kebahagiaan
kelegaan
kesedihan
kegelisahan
kepedihan
mengalir seiring denting petikan
dawai jiwaku
mereka tak akan mengerti
mungkin tak kan pernah mengerti
betapa berarti engkau bagiku
engkau bara api semangatku
sejuk air damai jiwaku
semilir lembut desir sukmaku
malam ini
berdandeng sunyi
di tengah rintik
di kelam malam
tertatih menggigil kedinginan
tapak perih di sela batu terjal
tergelincir, terjatuh di kubang jalan
tubuh renta
dengan semangat sisa
memaksa bangkit
pertahankan asa
rintih lirih tertelan tetes mengalir
tulang ngilu
sumsum membeku
tanpa dekap selimut kebersamaan
Kamis, 02 Desember 2010
Engkau, tak bisa ku duakan
cintamu mengalir dalam nadiku
rindu mengisi tiap hembusan nafasku
bagaimana ku abaikan dirimu
semangatmu menyinari hidupku
mimpimu menyatu mimpiku
getar rindu padamu
berdenyut slalu di jantungku
memompa cinta
menyebar ke suluruh poriku
kobar semangatmu
membakar beku keputus asaanku
bagaimana ku duakan dirimu
engkau bertahta di jiwaku
penghuni kemegahan di relungku
Rabu, 01 Desember 2010
di Ujung Malam
dengan lantunan nyanyian permohonan
dirintih isak tertahan
coba selami pekat relung palung sukma
meraba rangkaian do'a akan cahaya
gemerlip indah di kelam jiwa
coba tundukkan angkuh sombong
dengan simpuh dalam ketakberdayaan
ucap takbir agungkan Sang Esa
ulang tahlil abaikan segala
tegas tasbih sucikan Dzat Kuasa
nyanyian jiwa yang tak lagi bercahaya
masih hambar di telinga jiwa
karna cahaya tertutup pekatnya
karna indah terhalang tirainya
coba buka tirai rahasia
tuk temukan kesejatian jiwa manusia
gemerlap mutiara di relung sukma
memancar cahaya seluruh raga
Selasa, 30 November 2010
Coba Kembali
rasakan desir masuki ronggaku
alirkan ke pusat otakku
dinginkan panas kepalaku
arahkan ke degub jantungku
sejukkan gersang jiwaku
pelan ku hembuskan nafas
keluar lalui lobang hidungku
lepaskan beban pikiranku
kurangi berat dentum jantungku
perlahan pejamkan mata
jernihkan rasa
singkirkan gamang luar biasa
bangkitkan yakin akan asa
renungkan jalan di bentang masa
dalam hening
ku harap semua jadi bening
dari rintih
ku harap akhirnya jadi jernih
biar bening mengalir dalam jernih
menebar pada tubuh
dalam jiwa
lewat nadi juga syaraf-syaraf inti
menuju takdir kesemestaan diri
menuju tetap kesempurnaan sejati
Senin, 29 November 2010
cukupkanlah Engkau bagiku
pedih dan sakitku
dan memang
tak perlu ada yang tahu
cukuplah Engkau bagiku
ku coba maknai perihku
sebagai nikmat dari-Mu
ku coba terima pedihku
sebagai anugerah bagi jiwaku
semua pasti yang terbaik dari-Mu
tak pernah dan tak akan Engkau
tinggalkanku
semua pasti demi baikku
garis yang pasti benar dari-Mu
coba ku terima dengan lapang
meski gamang tak kunjung hilang
coba sikapi dengan tenang
meski gelisah tak terbilang
mestinya memang tak perlu ku ungkap
sakitku
jika sekedar buat orang mengerti sakitku
mestinya memang tak perlu ku ungkap
perihku
jika sekedar orang iba padaku
mestinya cukuplah Engkau sebagai tempat
keluhku
atas pedih
perih
sakit
luka
yang tentu berasal dari-Mu
untuk menegaskan diriku
Minggu, 28 November 2010
Hari-hariku tanpamu
ku rasa menganga luka di dada
entah sampai kapan
ku rasa perih di jiwa
meski ribuan kata
tlah ku rangkai
tuk sekedar hibur jiwa
meski ribuan cara
tlah ku tempuh
tuk sekedar obati luka
tetap saja masih menganga
perih melilit relung jiwa
nyanyian jiwa
masih saja meratap menghiba
meski lantunan do'a coba kuatkan sukma
ku tahu
kini jalanku pastilah pincang
langkahku pastilah tertatih
ku coba belai jiwa
dengan nasehat ketegaran
dan kebaikan sejati dalam tiap tetap-Nya
tetap saja hati meronta
tetap saja seakan tak terima
ku coba tenangkan diri
dengan kebesaran hati
akan pertemuan sejati
dalam aliran nadi
tetap saja
belum mampu ku hapus duka
akibat tiada separuh jiwa
beragam ayat dalam surat
berbagai tanda dalam alam nyata
belumlah pernah menjadi obat
hanya sekedar penawar semata
agar sakit tak makin berurat
biar perih tak jadi sempurna
Senin, 22 November 2010
Hingga kini
ku katakan pada diri
ikhlasku atas segala yang terjadi
tak pernah mampu ku kelabui jiwa
akan hampa menganga di relung sukma
akan pedih yang belum juga reda
akan tak percaya yang masih saja hinggap di dada
ribuan kali ku hibur hati
bahwa semua adalah yang terbaik dari-Nya
masih saja luka menganga
meski masa tlah berlalu lama
ribuan kali ku katakan
kebersamaan jiwa cukuplah gantinya
tetap saja tinggalkan sirna
dalam hampa tanpa makna
sesering yakin
coba ku tanamkan di hati
sesering itu
ragu mampir di kalbu
sebesar usaha
coba ku teguhkan diriku
sebesar itu pula
keputus asaan hampiriku
Jumat, 19 November 2010
kembali tentang rasa
selembar bulu dari sayap angsa rindu
dieluskan pada dinding hati
geli dan nyeri
meremang dan merinding
ia hembuskan desir
menyentuh relung jiwa
sampaikan senandung
akan pertemuan sukma
ia lantunkan nada
membelai telinga sukma
mengalir menebar seluruh jiwa
perih kembali tak terhindari
menjalar di antara luka
dan
cinta pun menggeliat di pembariannya
terbangun dari tidur sejenaknya
Kamis, 18 November 2010
g e t a r
berdetak
bergetar
kembali meramu masa lalu
tapi bukan untuk merasa pilu
hanya untuk tata laku
agar tak lagi ragu
ingat ratap
tangis
sedu sedan
bukan untuk mengutuk kejadian
bukan pula untuk menyesali ketetapan
namun untuk membuka jalan
bagi wujud cita dan angan
kepada-Mu aku bersujud
semoga sujudku bukan pelarian
kepada-Mu aku berserah
semoga serahku bukan keputus asaan
kepada-Mu aku memohon
semoga mohonku bukan guyonan
Sabtu, 13 November 2010
Engkau Khaliq, kami makhluk
asma-Mu awali tiap langkahku
asma-Mu dahului tiap inginku
asma-Mu aliri nafas perbuatanku
bismillah
ku sandarkan segala niat pada asma-Mu
ku gantungkan akhir buat di awal langkahku
pada asma-Mu
ku tundukkan kepala saat lidah getar asma-Mu
Allahu Akbar
Maha Besar Engkau Tuhan Sekalian Alam
Maha Agung Engku Pemilik Segala Kehidupan
Maha Suci Engkau Penggenggang seluruh jiwa
bismillahi Allahu Akbar
di hadap-Mu nyata kerdil kami
di getar asma-Mu luruh angkuh kami
di sebut asma-Mu kami sadar diri
akan hina nilai kami
akan rendah derajat kami
akan nista nafsu kami
Allahu Akbar
Engkau Sempurna dalam Kesejatian
Jumat, 12 November 2010
Rindu dan Cinta (Padamu)
menggelora sepanjang waktu
mengalir dalam aliran nafasku
untuk bertahan
berjuang
mewujudkan
cinta sepenuh hatiku padamu
terus tumbuh tunas baru
semakin rindang
teduh
memayungi seluruh gersang jiwaku
untuk melangkah
mengejar
mengejawantah
kobar api hasrat perjumpaan denganmu
membakar bara abadi di sukmaku
hangatkan beku jiwaku
terangi kelam relungku
untuk bangkit
tegak
menengadah
meski jatuh ribuan kali
inilah anugerah segala anugerah
hanya sedikit di bawah anugerah akidah
Hak Tlah ditunaikan, Tinggal Kewajiban tuk Jalani dengan Keikhlasan
tak ada kesah
tak ada desah
setiap peristiwa adalah hak yang ditunaikan
Sang Segala bagi tiap yang mengalaminya
semua adalah tetap yang tak terbantahkan
tlah tertulis dalam lembaran-lembaran sebelum
kejadian
kini tinggal kewajiban bagi kita
untuk jalani setiap peristiwa
dengan penuh rela
ikhlas dan
tulus
tak ada lagi kecewa
tak ada lagi duka
karna tiap peristiwa
adalah yang terbaik bagi siapa
yang alami dan jalaninya
tlah tertulis dalam lembaran-lembaran suci
yang tersusun rapi di tempat tinggi
Rabu, 10 November 2010
nyanyian rindu
di taman hati
burung buluh perindu
mendayu
mengalun
ke suluruh sisi
tak kan pernah kering danau cintaku
dari tetes-tetes cintamu
tak kan pernah kering mesti
senantiasa aliri sungai-sungai jiwaku
rindu cintaku
terpatri utuh padamu
sebagai anugerah Sang Penguasa Waktu
lagu rindu mengalun syahdu
di relung sukma mengisi waktu
mendaraskan cinta tak terhalang semu
padamu, wahai separo jiwaku
di tidurmu yang sudah tak kenal waktu
jiwamu tetap hadir temani hatiku
menata jalan menuju temu
lapangkan sempit menuju padu
Senin, 01 November 2010
duka di sebuah negeri
saat air mata tertumpah
untaian kasih semakin merekah
ketika musibah bagai air baik
hasrat kebersamaan kian bergairah
dalam duka
segala yang terserak kembali terjalin bersama
dalam luka
yang terpisah saling mendekat
saling menguatkan
dalam rintih
ribuan kilometer tak lagi menjadi dalih
semua melakukan pelukan jiwa
duka ini bukan dukamu kawan
hati kami pun rasakan pilu tiada tara
tangismu kawan
tlah menggungah rasa persaudaraan yang mulai sirna
mari bersama kumpulkan rasa
saling menguatkan demi lestari jiwa
mari bersama bergandeng tangan
saling beri uluran tangan
menyingkirlah kini pertengkaran
pergilah jauh perpecahan
enyahlah perdebatan
kami tak lagi butuh kalian
kami butuhkan uluran keikhlasan
kami perlukan segala ketulusan
kami harapkan tetes-tetes kebersamaan
bersemilah kini persahabatan
eratlah kini persaudaraan
mari kita saling menopang
agar tegar di hadapan liar alam
untuk bangkit di tengah reruntuhan
Sabtu, 30 Oktober 2010
do'a untuk negeri
pasti tlah Kau tulis di arasy-Mu
hujan abu hingga hujan batu
banjir bandang hingga gelombang menerjang
segala yang tersurat dalam titah-Mu
tak mungkin kami hindari
semua yang termaktub dalam kitab takdir-Mu
niscaya pasti terjadi
hanya kepasrahan
itu satu-satunya harapan kami
mohon keselamatan atas jiwa-jiwa kami
sanak famili dan juga teman-teman kami
mohon perlindungan
dari segala adzab tak terperi
saatnya kami kembali menunduk
setelah sekian lama wajah kami mendongak
dalam angkuh ego kami
mohon perkenan-Mu ya Rabb..
agar hikmah menerangi nurani
untuk bangkit kembali membangun negeri
dalam tunduk tanpa angkuh diri
semoga semua musibah ini
hanya ujian untuk mengingatkan diri kami
agar tak sewenang pada bumi
semoga semua musibah ini
bukan adzab tak terperi
yang akan akhiri kisah negeri ini
pada-Mu kami bersimpuh
serahkan segala yang terbaik bagi kami
pada kuasa-Mu
pada takdir-Mu
pada tetap-Mu
pada titah-Mu
Jumat, 29 Oktober 2010
DO'A
coba ku kembalikan semua
hanya pada-Mu
tempat kembali jiwa
inilah kembara hina
dalam lumpur penuh noda
berpeluh nista dan dosa
coba temukan jalan tuju asalnya
pada-Mu
coba ku serahkan segala
biar kembali sejati jiwa
menyatu dalam kehendak sukma
jalani peran menuju sempurna
hanya pada-Mu
semua akhirnya
berkumpul seluruh jiwa kelana
Selasa, 26 Oktober 2010
Ya Allah...
ampunkan atas lalaiku
hanya rahmat-Mu
mampu singkirkan lalai
dari langkah hidupku
amin
Minggu, 24 Oktober 2010
MERINDU
ku merindu
dalam duduk
diam dan
tidurku
ku merindu
dalam langkah
lambai dan
seluruh gerakku
pada-Mu wahai Ilah
sumber segala anugerah
ku coba sandarkan segala
kembalikan semua
atas jawab rinduku
atas embun bagi dahagaku
atas penuh bagi kurangku
ku merindu
dalam jaga
lamun
tidur dan
mimpiku
Kamis, 21 Oktober 2010
bersama Malam
lembut menyapa jiwa dan batin
sampaikan pesan yang tanpa akhir
akan bahagia di ujung dzikir
mari rasakan hening
bersama kerlip gemintang cakrawala
memberi terang pada tujuan
di antara gelap dan kelam
akan tujuan akhir perjalanan
untuk sempurna sebagai insan
ayo resapi detak
dalam denyut nadi kehidupan
mengalir bersama aliran kalam
lafadzkan asma-asma keagungan
biar kembali kehambaan
biar sempurna permainan peran
lalu,
rasakan kembali kehadiran
sejati jiwa yang telah dititahkan
melangkah sejajar dengan kehendak keagungan
Rabu, 20 Oktober 2010
Engkau, terbaik bagiku
tetap saja kau selalu hadir bersamaku
tidak dulu, sekarang atau nanti
dari sana kau melihatku
menatapku
tetap saja perhatianmu sampai padaku
melalui angin yang menghembus dingin
lewat gemerisik yang sampaikan bisik
dalam hadir kunjungi hati
bersama jiwa
tak pernah kita berpisah
dalam hati
kita tetap berumah
sejak sirna aku kamu
sejak larut dalam kita
biar sirna raga
meski beda dunia
jumpa adalah jawab nyata
bagi rindu yang mengalir dari cinta
tetap saja engkau terbaik bagiku
dari peristirahatan panjangmu
kau sempatkan hadir temani malamku
kuatkan hati
yakinkan tekad
perjuangkan mimpi
wujudkan angan
tetap saja kau terbaik bagiku
delapan huruf sumber segala inspirasiku
malam ini
tak ada ingin untuk pejamkan mata
temani hening
coba renungi segala
tiap langkah
tiap tingkah
tiap polah
entah mengarah kemana?
aku terjaga
setelah sebentar pejamkan mata
mencari dingin
agar bening
mencari senyap
agar meresap
Rabu, 13 Oktober 2010
Inilah syukurku
bukan pula ketak terimaan
sepenuh hati
segenap sadar
aku tahu kau tak lagi di sisiku
seutuh yakin
setebal iman
ku tetap rasakan hadirmu di hatiku
senyummu tetaplah hiasan terindah di dinding sukma
ucapmu suara paling merdu di relung jiwa
belaimu usap terlembut yang menyentuh dasar hati
dirimua anugerah paling berarti bagi penyempurnaan diri
ini bukan kegilaan sayang
kau pun tahu itu
cintaku
berlabuh padamu
rinduku
dahaga akan sejukmu
hadirmu
keniscayaanku
ini bukan kegilaan sayang
kau pun tahu itu
ku hanya coba syukuri anugerah-Nya
memendam rasa
abadikan denyut
kekalkan getar
berlabuh padamu
bukti syukur atas anugerah terbesar
dalam hidupku
karna kau inspirasi bagiku
dalam hati
rasanya abadi engkau menghias
relung jiwa
tidak ada di sisi
bukan berarti tiada
telah terlelap di bawah kamboja
bukan berarti binasa di jiwa
karna
engkau tetap mengalir di darah
menderu bersama tarikan nafas
berdetak seiring degub jantung
memercik gemerlap di gulita
karna
mimpi kita masih ada
angan kita masih berjalan
menunggu wujud yang tak terelakkan
karna
semangat masih mengalir dari delapan hurufmu
inspirasi masih muncul dari jejakmu
karna
cintaku masih bergelora
rinduku tetap membara
Minggu, 10 Oktober 2010
Suasana Diri
takut
khawatir
kadang bingung
resah
gundah
tapi harus tetap melangkah
karna waktu tak pernah mengalah
teruslah berjalan
biar waktu kan buktikan
untuk tiap yang diperjuangkan
semoga Ia membuka jalan
bagi lapang keberhasilan
Kamis, 07 Oktober 2010
Jiwaku
lepaslah
lesatkan dirimu
tinggalkan raga
abaikan ingin
acuhkan hasrat
luruh
lebur
padu
dalam kehendak-Nya
Rabu, 06 Oktober 2010
Biar Sempurna...
pastinya bumi ada untukku
agar semesta berimbang dan
tak timpang
aku matahari
tentu butuh bumi
agar sinarku menghangatkan dan
menghidupi
aku lautan
pasti meniscayakan daratan
agar gelombangkan berakhir dengan kelembutan
aku hujan
tentu membutuhkan hamparan
agar tetes-tetesku mampu menumbuhkan
benih-benih terpendam
aku petani
tak mungkin tanpa sawah ladang
agar cangkulku dapat ku gunakan
untuk mengolah dan menghidupkan lahan
aku hanya sebelah tangan
mesti hadir tangan sebelah lain
agar tepuk riuh mampu diperdengarkan
aku adalah separo lingkaran
separo lain wajib dihadirkan
agar sempurna bulatan yang dihasilkan
aku adalah ................
meniscayakan adanya...................
agar ...........................
Senin, 04 Oktober 2010
Ku rindu segalanya darimu
ketika semburat jingga perlahan berganti hitam jelaga
ketika hening mulai gantikan ramai dunia
lalu pergantian pun hanyutkanku
dalam kerinduan
ada gemericik air setelah wudluku terselesaikan
ada ucap amin ketika fatihah ku rampungkan
ada suara dendang menina bobokkan
ada sentuh lembut saat badan ku rebahkan
ada kecup mesra ketika mata ku pejamkan
ada bisik lirih di telinga menggelikan
dan semua menggetarkan sekaligus
me-nyeri-kan
selain niscaya kebersamaan
aku merindumu di tiap pergantian siang malam
di hening kesunyian cahaya bintang
di dingin kesejukan embun fajar
di hangat dekapan sinar mentari sepenggalan
di hiruk keramaian mencari kehidupan
di terik siang tanpa awan
rinduku padamu tetaplah jadi alasan
ku simpan nafas hingga saat yang dijanjikan
pintaku padamu
yang kau pilihkan untukku
jika menurutmu ku takkan mampu
menghadang dan menyempurnakan
peran yang mesti ku jalankan
atau
hadirlah dalam tiap malam-malam sunyiku
temaniku dalam renungi hari-hariku
jika bagimu cukup aku 'tuk selesaikan tugasku
karena....
berat bagiku tanpa hadirmu
timpang aku tanpa adamu
karena....
jiwaku adalah jiwamu
bersamamu adalah takdirku
Minggu, 03 Oktober 2010
belum lagi ku temukan...
meski hening tlah lama menemani
tetap tak terpejam
meski raga seakan telah mengejang
lelah seluruh badan
namun tak juga mau terrehatkan
sepi menyelinap di antara desir hening
senyap turun dari sela gugusan bintang
masih ku telentang menatap awan
yang coba ku sirnakan dengan sinar rembulan
kabut malam ini bukan hanya dingin
namun juga nyeri menusuk relung terdalam
masih saja ku telentang menatap awan
yang tetap saja mengambang dalam kelam
ku panggil rembulan
tak juga kunjung datang
haruskan ku teriak pada matahari
padahal ini masih malam hari
coba bangkitkan malam
dengan do'a-do'a usir kegelisahan
bariskan huruf menjadi kata-kata tertahan
di antara isak yang menyesak dada
dalam gemetar ucap kata
semoga langit mampu bergetar
dan pantulkan getaran hingga arsy terbesar
Syukur
atas segala rasa yang Engkau
tanam di hatiku
atas semua denyut yang mengiringi langkahku
syukron ya Rabb....
masih Engkau perkenankan rasa ini
bersemayam di hati
masih Engkau ijinkan ku nikmati
getar yang meng-indah-kan kalbu
ku nikmati segala rasa yang Kau hadirkan di hatiku
ku resapi semua denyut yang Kau perkenankan di jiwaku
syukron ya Rabb...
atas segala kemurahan-Mu padaku
meski terlalu sering aku 'ragu' pada-Mu
Senin, 27 September 2010
Bersyukur
tak tahu aku
garis yang Kau bentangkan di depanku
tak akan pernah tahu aku
takdir dan ketetapan yang Kau tuliskan untukku
kan ku coba untuk terima semua
dengan lapang dada
dengan tunduk penuh
dengan rela
Allahu Akbar
garis-Mu tak mungkin ku hindari
takdir-Mu tak mungkin ku singkiri
hanya mohonku pada-Mu
tetapkan ia sebagai pengisi relungku
abadikan ia sebagai pendamping jiwaku
biarlah ia menjadi penghias sukmaku
Allahu Akbar
ku syukuri anugerah cinta yang Kau anugerahkan padaku
ku rawat pohon cintanya di hatiku
ku getar jantungku dengan kerinduan pada kekasihku
ku abadikan namanya di relungku
ku jadikan dirinya kemegahan di jiwaku
sebagai bukti syukurku pada pada-Mu
atas nikmat cinta yang Kau anugerahkan padaku
Allahu Akbar
atas ijin-Mu lah aku mencintanya
merindunya
memujanya
menjadikannya bagian dari mimpi-mimpi indahku
mengalirkan semangat dan hasrat dalam hidupku
untuk puisiku
dalam lindungan sang Kuasa
semoga engkau semakin bahagia
dalam peluk hangat cahaya
aku merindu setiap pancaran darimu
aku merindu setiap ucapan lisanmu
aku merindu cahaya terangi relungku
aku percaya adanya Sang Maha Segala
karena itu aku memujamu
mencintamu
merindumu
aku yakin keluasan rahmat Sang Esa
karena itu aku mengabadikanmu di hatiku
mengekalkanmu menghuni relungku
menggetarkan hati ketika sebut namamu
engkau tetaplah takdir terhebat untukku
anugerah terindah dari Tuhanku
maka biarlah getar ini tetap menjadi milikmu
biarlah hangat cintamu tetap memelukku
biarlah rinduku tetap berharap bertemu
meski ku tahu
tak kan pernah seperti dulu
Jumat, 24 September 2010
Bismillah
coba mulai segala dengan bersandar pada-Mu
serahkan semua hasil pada garis-Mu
dengan s'gala ikhlas sertai tiap langkahku
bismillahirrahmanirrahim
ucap bibir dalam awali hariku
dengan harap meresap dalam sanubari
agar bermakna langkah tiap hari
menuju berkah hidup sejati
bismillahirrahmanirrahim
ajarkan diri makna harga diri
dihadap-Mu yang Maha Sejati
sadarkan jiwa bahwa di balik segala peristiwa
berdiri Engkau di belakangnya
bismillahirrahmanirrahim
ku hanya seorang hamba
yang kadang angkuh jalani semua
ku coba taklukkan hawa
biar tetap tunduk dalam rela
bismillahirrahmanirrahim
segalanya berasal dari-Mu
semuanya berawal dari-Mu
tak ada yang hadir tanpa ijin-Mu
tak ada wujud tanpa perkenan-Mu
Jumat, 17 September 2010
rindu
rindu
r
i
n
d
u
padamu
anugerah detak pada jantungku
nikmat kemilau pada mataku
tak pernah mati
rinduku padamu
r
i
n
d
u
abadi di jiwaku
padamu
delapan huruf megahku
Minggu, 05 September 2010
mungkinkah Engkau cemburu?
tak rela Engkau jika selain-Mu alihkan hati
mungkinkah itu juga berlaku padaku?
Engkau cemburu
anugerah-Mu begitu mengikat hatiku
seakan kalahkan agung cinta-Mu
Engkau cemburu
lalu, Kau perintahkan ia kembali
ke sisi-Mu
kini ku hanya mohon perkenan-Mu
perkenankan ia abadi di hatiku
tanpa mesti palingkan hati dari-Mu
perkenankan ia isi relungku
dalam naungan cahaya kasih-Mu
Jumat, 03 September 2010
jangan tinggalkan jiwaku
dan aku pun tahu
engkau kini lebih mengerti
lebih memahami
beda baik dan buruk
benar dan salah
benang tipis kebaikan dan keburukan
manfaat dan mudarat
bagiku
adalah garis jelas dan tegas
bagimu
saat ini
aku kabur dalam pandang
antara baik dan buruk
antara benar dan salah
antara tepat dan melenceng
aku tahu saat ini
engkau jauh lebih mengerti dan memahami
akan kebenaran, ketulusan dan keikhlasan
dalam selangkah di depanku
di hadapan bentangan masa menuju Sang Kuasa
dalam barzahmu
sebelum zaman keabadian tiba
tentu engkau lebih mengerti hikmah
dari pada aku yang masih menjejak bumi dunia
bantu aku untuk tetap di jalan menuju peran sempurna
ingatkan aku saat terlena dan lupa
tetaplah berada di dalam sana
bersamaku wujudkan cita
bersatu tangan di depan dada
melantun doa menata kata
merajuk Ia Sang Maha Segala
agar amin menjadi jawabnya
Kamis, 02 September 2010
Lobang Menganga
meski telah hampa satu warsa
pilu yang masih saja mengalirkan ngilu
pada langkah-langkah yang mesti ku pacu
tak ada yang mampu tutup lobang itu
tidak ia, ia ataupun ia
hilang jiwa memang terasa
meski hidup tak boleh putus asa
mencoba bersandar pada Sang Maha
bukan untuk hilangkan luka
karna memang tak pernah ada luka
hanya lobang menganga dalam jiwa
mencoba mengeluh hanya pada-Nya
bukan untuk abaikan segala
karna memang hanya Ia
yang mengerti sejatinya
Senin, 30 Agustus 2010
Mendaki piramida Ramadhan
memancar menebar ciptakan piramida cahaya
dengan bintang bernama taqwa di puncaknya
Tiga tebing mesti didaki
agar semakin mendekati gemerlap cahaya
Tiap tebing mesti ditempuh dalam 10 hari
sebagaimana dalam sabda
Cahaya rahmat barokah untuk 10 hari pertama
lapang dada bagi maaf dan ampunan di 10 hari kedua
dan indahnya keselamatan dari segala bari di hari-hari akhirnya
Hanya dengan mendaki ketiganya
kita kan cium wangi surga
ketika cahya taqwa memancar dari jiwa
Sudah sampai tebing manakah kita?
Sudahkah kita di gerbang ketiga ketika pintunya hampir di buka?
Atau masih di tengah perjalanam tebing kedua?
Ah, semoga kita tidak termasuk yang belum melangkahkan kakinya
menuju tebing pertama
Minggu, 29 Agustus 2010
Engkau...
penghias relungku
pengisi hampaku
cahaya mataku
engkau adalah engkau
barisan 8 huruf yang slalu getarkanku
mengobar wujud bagi mimpi-mimpiku
engkau tetaplah engkau
kerlip indah dalam gelapku
sinar putih dalam hitamku
Perjalanan Ramadlan
hari-hari dengan hamparan rahmat dan barokah
telahkah menyati dalam diri?
menghitung kembali rahmat yang mampu ditebar
ternyata masih kurang dari satu biji
hari-hari dengan lapang ampunan hampir berakhir
namun hati masih penuh dendam dan dengki
belum juga mampu tebar ma'af pada diri
apalagi pada lain pribadi
kembali bertanya pada sejati diri
akan hikmah yang ku dapat sejauh ini
ketika gerbang kesematan dari segala api
tertampang megah di depan hari
akan kepantasan masuki wilayah aman
daerah keselamatan dari segala api
yang kini membuka lebar pintung gerbangnya
akankah kembali Ramadlan sisakan sepi
karena diri tak mampu resapi segala hakiki?
akankah Ramadlanku kembali sia
tanpa setetes rahmat mampu kembali ku cerna?
akahkah kembali tak mampu ku nikmati
lega lapang dada karna ma'af yang tertebarkan
sebab dendam dengki kini mati?
akankah kembali belum mampu ku rasakan
sejuk jiwa padamnya bara?
Selasa, 10 Agustus 2010
Ramadlan
sambut tamu yang lagi turun
bukan kata rindu pemanis bibir
bukan ucap senang sebagai sindir
tapi bunga hati yang bermekaran
tuk di sebar di sepanjang jalan Ramadlan
coba tulus dalam riang
siapkan segala sesajian
bernampan sajadah panjang menghampar
dengan tadarus sebagai sajian pembukaan
agar nikmat sujud dapat dirasakan
agar lezat malam dapat dituntaskan
dalam putaran manik-manik tasbih alam
berterangkan cahaya keimanan
agar megah meja perjamuan
duduk melingkar kemilau mutiara kesucian
pada wajah-wajah setelah jiwa dibersihkan
Marhaban ya Ramadlan,
ku harap hadirmu bantu jernihkan jiwaku
larutkan noda di cermin hatiku
biar bening seperti dulu
kala raga belum menyatu
Minggu, 08 Agustus 2010
biar Engkau saja yang tahu
tuk tutupi rapuhku
senyum ini adalah tirai
tuk sembunyikan tangisku
kata-kata bijak ku paksa jadi selimut
tuk bungkus culasku
tapi sampai kapan ku mampu bertahan?
entah sampai kapan ku mampu pertahankan?
pandang kasihan orang sekitar
membuatku jijik tuk ungkap kenyataan
kata aku mengerti yang diberikan
memaksaku tuk terus sembunyi di balik tirai dan topeng
mereka kira aku begitu rapuh
hingga mesti patut mendapat kasihan
mereka anggap aku begitu goncang
hingga tak mengerti kenyataan
aku akui kebenaran suara di telinga kiri kanan
tak ku ingkari rapuh dan goyang sendi kehidupan
tapi,
ku berpikir tiap orang punya masing-masing jalan kehidupan
tidak ada yang lebih berat
pun yang lebih ringan
tak patut mereka menaruh kasihan
tak layak pula mereka mencoba memberi pengertian
hanya pada-Mu ku coba kembalikan segala
hanya pada-Mu ku ingin sandarkan semua
hanya pada-Mu ku harap tempatku bergantung satu-satunya
biarlah dalam pandang dunia segala tegar jiwa
biarlah dalam mata manusia senyum dan tawa
biarlah kaca mata sesama tampak kebijakan kata
ku ingin hanya mengeluh,
mengadu pada-Mu
hanya pada-Mu
Pemilik semestaku
raga dan jiwaku
Minggu, 01 Agustus 2010
Cahaya Jiwa
pelita hati
lentera sukma
tak pernah padam
dalam dingin kabut kelam
tak mungkin hilang
dalam dahsyat topan kehidupan
meski redup dalam tangisan
meski kerlip dalam gelap kegundahan
tetaplah engkau cahaya jiwa
pelita hati
lentera sukma
nyalamu abadi dalam hati
memberi hangat relung-relung terdalam
sinarmu benderang tembus batas ruang
kirimkan terang ceruk jiwa terkelam
tetaplah engkau cahaya jiwa
pelita hati
lentera sukma
menjadi kita penuh cahaya
lebur redup aku dan engkau
menjadi kita pancarkan megah kilau
meski kini
bersemayam dalam satu raga
tetaplah engkau cahaya jiwa
pelita hati
lentera sukma
kekasih hati
pasangan jiwa
Sabtu, 31 Juli 2010
engkau
untukmu
kekuatan ini
karenamu
keajaiban ini
darimu
cinta menjadi sebab
pahit menjadi indah
sakit menjadi lumrah
rindu menjadi rumah
Minggu, 25 Juli 2010
tetaplah delapan huruf-ku
tak pernah penuh dituang seluruh tinta
untaian kata hanya setitik dari samudera
puisi indah hanya setetes keindahan saja
t'lah kau lebihi segala bagi jiwa
t'lah kau ungguli semua bagi sukma
t'lah kau kalahkan setiap dalam cinta
tak pernah terbandingi dalam makna
tak akan terkurangi sepanjang masa
anugerah agung dari yang agung bagi jiwa
hiasan indah dari yang indah bagi rasa
lukisan yang kau torehkan abadi dalam indah
goresan yang pahatkan tak pudar dalam megah
menyinar relung dalam gelap
memendar putih dalam hitam
tak berkurang makna dalam tiada
tak hilang megah dalam pisah raga
karna abadi bagimu dalam jiwa
karna gemerlap cahyamu dalam sukma
satu mohonku pada Ia Segala Maha
mohon perkenan lampirkan delapan hurufmu
dalam tiap penyebutan Asma
agar cinta menjelma abadi cahaya
agar rindu bermukim tetap di kalbu
agar pisah raga tak pernah jadi belenggu
amin....ya mujibas sailin
Sabtu, 24 Juli 2010
ketika pedih kembali menyapa
pedih
kembali hampa
lengang
bukan untuk luka
karna memang tak ada luka
bukan untuk sirna
sebab memang tak pernah sirna
hanya jiwa yang tak tahu lagi
cara 'tuk jumpainya
kala hati ingin bersua
hanya rindu yang tak tahu lagi
ku penuhinya
ketika tlah penuh ruang sukma
aku tak lagi satu
karna tlah menjadi kita
dan akan tetap menjadi kita
ada atau tiada
tetaplah kita
tak pernah kembali menjadi aku
pada-Mu pemilik segala
ku coba serahkan semua
pedihku
tangisku
isakku
hampaku
lengangku
Kamis, 22 Juli 2010
ratu jiwaku
engkau lah yang telah mengisi hari-hari
memperindah perjalan jiwa
mengisi seluruh ruang hati
dulu
kini
dan juga nanti
cemerlangmu sirnakan segala kelam
cahayamu lupakan ku akan kegelapan
tak mungkin ku ingkari
engkau lah yang bertahta di hati
di atas singgasana kemegahan yang kumiliki
dulu
kini
dan juga nanti
engkau tetap lah ratu abadiku
pemilik relung terindah kalbu
penggores guratan-guratan kemegahan rindu
dulu
kini
dan juga nanti
Sebuah Do'a di Suatu Pagi
sirnakan sombong dan angkuhku
biar mampu ku lihat segala sesuatu
biar mampu ku pahami dengan kalbu
mohonku pada-Mu
perkenankan rendah hati
biar jernih pikir dan hati
biar bening akal dan budi
mohonku pada-Mu
singkirkan ingin 'tuk cemooh dan memaki
biar terang cahaya hati
biar elok lain diri
mohonku pada-Mu
kuatkan ingin 'tuk mengerti dan pahami
biar luas kebajikan diri
biar lebar wilayah bakti
mohonku pada-Mu
leburkan nafsu dengki
biar damai senantiasa menyertai
biar sejuk tiap langkah yang ku lalui
mohonku pada-Mu
ijinkan cinta melingkupku
biar cinta menebar hangat sekelilingku
biar cinta menjadi ibadahku
Selasa, 20 Juli 2010
jiwaku ada bersamamu
segala niat lumpuh
kobar semangat padam
kini tinggal kegelapan
terbawa semua dalam tiada
hanyut pada aliran jiwa
bersama belahan di alam sana
engkau sebab di balik segalaku
engkau alasan semua hadirku
engkau segala bagi jiwaku
mencoba berpasrah pada Sang Kuasa
bukan untuk melupakan semua
bukan untuk menegasikan segala
mencoba pasrah pada Sang Kuasa
sebagai jalan hadang badai menerpa
bukan untuk mengganti jiwa
pada-Mu
pada-Mu
benar-benar hanya pada-Mu
cukupkan Engkau melihat tangisku
cukupkan Engkau mendengar rintihku
cukupkan Engkau saksikan air mataku
tak perlu orang tahu
segala gundah resah jiwaku
tak perlu orang mengerti
selaksa pedih luka hatiku
cukuplah bagi mereka
canda tawaku
senyum gelakku
ku coba mengeluh hanya
pada-Mu
benar-benar hanya
pada-Mu
Rabu, 14 Juli 2010
mimpi kita
mengurai angan harapan
menjejak jalan terjal
mewujud maya dalam nyata
t'lah ku rangkai semua
dalam indah rencana
namun siapa menduga
Ia tak memperkenankannya
terberai kini
segala bangunan mimpi
berkeping sekarang
apa yang t'lah diangankan
mesti ku rangkai kembali
tiap serpihan yang tercerai
mesti ku bangun kembali
keping-keping berserakan
tak boleh ku lumpuh
meski jiwa kini luruh
tak boleh ku menyerah
meski hati kini tak gairah
mimpiku, mimpimu, mimpi kita
tak boleh jadi sirna
meski kita tak lagi bersama
dalam do'a kulantunkan mohon
semoga kuat hati jiwa
semoga teguh yakin sukma
semoga bersama tak pernah sirna
hadir dalam batin jiwa
dalam hening
meraih mimpi
mewujud angan
dalam nyata
pada hening aku pasrah
pada bening aku berharap
pada malam aku menata
tenang jiwa hadap Sang Esa
syahdu hati lantunkan do'a
rangkai kata adukan segala
mohon perkenan segala nyata
desir malam sampaikan salam
pada Kuasa segala kuasa
dalam simpuh tengadah tangan
melantun rangkai do'a harap
semoga cita bukanlah maya
semoga jiwa lurus jalan
semoga cinta melandasi
semoga ridlo menyertai
Selasa, 06 Juli 2010
keagungan cinta
kebersatuan jiwa semakin menjadi niscaya
debar-debar ini semakin kencang
batas ruang waktu semakin sirna
gelora ini menafikan semua sekat
ruang waktu tak lagi punya makna
dua dunia membuka pintu gerbangnya
sukma melayang tinggalkan raga terkapar
menuju mega kemegahan memancar
masuk istana jiwa-jiwa putih cemerlang
ikuti aliran getaran mendebarkan
di hamparan permadani kemulian
kau duduk dengan senyum mengembang
pancaran lega kesempurnaan peran
dalam termangu ku melangkah tanpa sadar
ikuti getar kerinduan yang mesti dipuaskan
dalam perjumpaan dengan jiwa belahan
menyatu berpadu dalam kesyahduan
hanya takbir tahmid yang mampu terucapkan
dalam cinta penuh keberlimpahan
hanya syukur yang dapat diungkapkan
dalam dekap cium kemesraan
Senin, 05 Juli 2010
Hariku tanpamu
hari ketika buih menutup bening samuderaku
hari ketika mendung mengkelamkan langitku
hari ketika nyala membakar sejuk belantaraku
inilah hari adaku tahun ini
saat yang tersisa hanya keruh lautku
saat gelap menguasai langitku
saat panas menggersangkan belantaraku
inilah hari adaku tahun ini
dalam kesendirian yang makin pasti
dalam kerinduan yang makin nyeri
dalam harapan yang seakan mati
inilah hari adaku tahun ini
merangkak jalan kerikil tajam
dalam kelam warna hitam
lelah sudah segenap badan
letih lunglai segala persendian
dalam perjalanan menuju tujuan
entah kapan berakhir sedan
inilah hari adaku tahun ini
tanpamu ku sempoyongan
menerjang badai topan kehidupan
memendam nafas terengah ditahan
inilah hari adaku tahun ini
merambat nyilu seluruh tubuh
seakan jiwa pastilah runtuh
dalam balutan raga lusuh
inilah hari adaku tahun ini
berharap cahaya dalam gulita
menanti rindang dalam gersang
semoga abadi pasangan jiwa
menyatu jiwa di luar raga
dArimu untukku
Bilxmxnx suxtu sxxt engkxu tergodx
untuk melxlxikxn xku
berbuxt semxumu
xtxu bxhkxn meninggxlkxn xku
dengxn txnpx memberi penjelxsxn pxdxku
kxrenx engkxu berpikir
bxhwx kehilxngxn engkxu tidxk xkxn
bxnyxk membuxt perbedxxn
kxrenx engkxu merxsx
kehxdirxnmu tidxk pernxh xku hxrgxi
Sebenxrnyx, engkxu telxh menempxtkxn
xku dxlxm posisi seperti menulis
dengxn sxtu hurufnyx yxng hilxng.
Xku mungkin dxpxt menggxntinyx dengxn
huruf yxng lxin seperti yxng xku lxkukxn
sekxrxng ini. Tetxpi, tepxtkxh?
Engkxulxh huruf yxng hilxng itu.
Sxdxrilxh engkxu sxngxt berxrti
bxgiku
@ @ @ @
@ @
(catatanmu di buku harianku, 2000)
Minggu, 04 Juli 2010
anugerah terindah
malah bertambah
dan mungkin akan terus bertambah
rasaku
cintaku
rinduku
padamu
inilah tunas kehidupan
yang ku pupuk dan ku siram
biar kemarau kering kerontang
tunasmu akan tetap segar
biar panas dan gersang
daunmu akan tetap rindang
memberi naungan
pada hati dan jiwa kerontang
memberi sejuk
pada diri dan sukma yang gersang
syukur akan panjatkan
pada Tuhan sekalian alam
atas nikmat yang kurasakan
anugerah cinta yang mengetarkan
gelombang rindu yang mendebarkan
Sabtu, 03 Juli 2010
Hadirlah teman
biar sedikit lega sesak di dada
biar agak lunak beban di pundak
sekedar mencari teman untuk berbagi
biar percik tak jadi nyala
biar air mata tak terbuang sia
sekedar mencari teman untuk berbagi
agar percik ada yang melihatnya
agar tangis ada yang mendengarnya
agar air mata ada yang menampungnya
sekedar mencari teman untuk berbagi
agar hati tak lagi sunyi
agar jiwa tak lagi renta
agar isak menjadi tawa
sekedar mencari teman untuk berbagi
bukan untuk mengganti
bukan pula untuk lari
sekedar mencari teman untuk berbagi
untuk mencoba pahami diri
bahwa sendiri tak berarti sepi
sekedar mencari teman untuk berbagi
agar kuat lalui hari
dalam jalan penuh berduri
Kamis, 01 Juli 2010
Perjalanan
biarlah tunduk mengusir angkuh
biarlah simpuh sirnakan tengadah
jiwa ini kelana
maka carilah persinggahannya
sukma ini kembara
maka temukan tujuannya
hati ini susuri jalan
maka tentukan titik akhirnya
selamanya resah
gontai dalam lelah
jika tak ada tempat singgah
untuk sekedar melepas lelah
selamanya bimbang
meraba dalam remang
ketika tak tahu ke mana tujuan
sebagai akhir pengembaraan
selamanya berliku
di jalan terjal berbatu
saat akhir tidak menentu
sebagai tanda sampainya waktu
hanya pada-Mu
sungguh hanya pada-Mu
kembalinya segala pasrah
semua sembah
biar sang kelana temukan persinggahannya
biar pengembara jelas tujuannya
biar si penyusur jalan ketahui titik akhirnya
Senin, 28 Juni 2010
Tiadamu dan harapanku
akan langkah-langkahku
belum terbiasa aku
berjalan tanpamu
aku masih bimbang
dalam tiap timbang
tak pernah aku kepikiran
pergi jiwa sang belahan
aku masih gundah
dalam tentukan arah
meski sering kau berpasrah
tiadamu sirnakan segala arah
aku masih meradang
menerawang alam kenang
mengingat segala kejadian
dalam peluk kebersamaan
aku masih pilu
serasa berhenti sang waktu
yang ada hanya kelu
diam ungkap semua itu
rindu cinta menggumpal
menekan keras beban badan
harap jumpa di padang amal
satukan jiwa dalam kedamaian
Sabtu, 26 Juni 2010
Kembara
kembali mengalir ketika sungai telah menjadi kering
kembali mendetak ketika jantung tak lagi berdetak
aku merambah maya dunia
mencari makna dari tiap peristiwa
menyaring hakikat dari segala fana
agar temukan kekal jiwa
hati yang tinggal setengah
kini melangkah terengah
di tengah kerumun jengah
jiwa yang hanya 'separo'
mencari rela dan ridlo
sukma yang telah melayang
menjejak kaki mencari pijak
agar sempurna peran terbentang
sebelum akhirnya terima ajak
Janjiku padamu
kan ku gapai anganmu sampai nafas buntu
kan ku raih citamu hingga tak ada semu
ku sandarkan kepala menerawang
mencari jalan bagi pelaksanaan
ku tundukkan wajah bersujud
memohon kuat laksanakan
ku tegakkan leher lurus ke depan
menantang segala aral melintang
inilah wujud cintaku padamu
inilah gelora rinduku padamu
inilah bukti hatiku untukmu
mari kejar bersama
engkau di sana aku di sini
ayo gapai segala
engkau di sana aku di sini
cepat raih cita
engkau di sana aku di sini
Jumat, 25 Juni 2010
buah hati
separuhnya tersenggal di sini
menahan sakit agar tak lari
bertumpu pada harapan akan sang buah hati
Selasa, 15 Juni 2010
i.n.g.i.n.k.u
tapi ku masih takut lepaskan akal makhlukku
ingin ku hanya mengadu pada-Mu
tapi lisan masih sering mengeluh pada sesamaku
ingin ku lapang atas segala garis-Mu
tapi pedih pilu masih merisaukanku
ingin ku serahkan seluruh nilai pada-Mu
tapi risauku masih atas segala ucap mulut makhluk-Mu
ingin ku bersandar hanya pada-Mu
tapi khawatirku masih pada hal-hal semu
ingin ku tundukkan wajah hanya di hadap-Mu
tapi khawatir sering menjelma dalam kuasa semu makhluk-Mu
ingin ku kembalikan hatiku hanya pada-Mu
tapi senyum itu masih merupakan anugerah terbesar-Mu
ingin ku tengadahkan tangan hanya ke hadap-Mu
tapi tanganku masih kaku harap uluran makhluk-Mu
ingin ku penuhkan yakinku pada-Mu
tapi ragu getol menyambangiku
ingin ku ...
tapi ...
Sabtu, 12 Juni 2010
Bersamamu
megah tak pernah pindah
hidup kian bergairah
langkah tegap terarah
kepala tegak pantang menyerah
tak ada kemustahilan dalam angan terlintas
mimpi hanya berakhir pada keterwujudan nyata
ingin pada akhirnya hadir bukan dalam khayal hampa
setiap titik memancar cahaya
gelap hanya mampu di sekitar saja
jalan benderang dalam naungan gelap kebingungan
tangan tak perlu lagi meraba-raba arah tujuan
Bersamamu aku begitu penuh seluruh
mengumpul gelora gairah raih cita
bersamamu aku begitu penuh seluruh
menerjang garang setiap aral melintang
bersamamu aku begitu penuh seluruh
tiada kesiaan dalam langkah dan impian
menuju kesempurnaan wujud dalam nyata
Kamis, 10 Juni 2010
jalanku
sunyi memperlengang perjalanan
pekat memperkelam gelap malam
meski sadar pada akhirnya semua sendiri
tetap saja ku rindu hadir teman sejalan
tetap saja kebersamaan menjentikkan nyala dalam gelap
coba susuri hari dalam pekat perjalanan
raba sisi-sisi jalan singkirkan kerikil tajam
harap cahaya meski sebesar jarum jahitan
biar jelas arah tujuan
pada-Mu kini ku berharap
akan kembali menyala cahya
agar terang muncul di depan gulita
biar titik tujuan tak lagi dalam gamang
pada-Mu kini ku serahkan
dalam gelap tengadahkan tangan
biar muncul bintang penunjuk jalan
Selasa, 08 Juni 2010
mestinya syukur selalu untuk-Mu
harusnya syukur tak pernah lepas dari hatiku
segala peristiwa adalah nikmat dan anugerah-Mu
sedih gembira
duka ceria
pahit manis
kecewa bahagia
sendiri bersama
tiada ada
rindu cinta
semua adalah karunia
ayat bagi keagungan-Mu
cara mendidik hamba-Mu
menuju tinggi hikmah dan ilmu
mestinya syukur tetap kepersembahkan untuk-Mu
atas tiap pelajaran hidup yang Kau hampar untukku
kebersatuan jiwa
kebersamaan raga
keindahan cinta
kegelisahan rindu
perpisahan raga
kesendirian sepi
Senin, 07 Juni 2010
hadirmu
selalu dan tetap begitu
warna baru
makna baru
pesona baru
tak pernah berulang sgala rasa
selalu mencipta hal-hal tak terduga
gelora
cita
mimpi
angan
gairah
sulam menyulam membentuk kain kehidupan
tiadamu tak pernah ada
dalam hadir yang selalu menjelma
tiadamu berujung maya
dalam abadi kebersamaan jiwa
Minggu, 06 Juni 2010
Cobaan
waktu berputar menggerus kuatku
tak ada berhenti bagi sang waktu
bergerak maju tanpa mampu dihindari
hempasan angin kehidupan lemparkanku
terjatuh dan berkalang tanah
ku mesti bangkit dan kejar sang waktu
bukan renungkan sebab angin lemparkanku
bukan ratapi nyeri di seluruh tubuh
gulungan gelombang hempaskan bahteraku kembali
ke pantai mula
remuk, patah segala tiang penyangga
ku mesti rakit bahtera dan segera arungi lautan jiwa
bukan sesali gelombang yang hempaskan bahtera
bukan tangisi puing-puing yang berserakan
kegersangan kini hinggapi hatiku
meski telaga menyegarkan terpampang di hadapku
kenapa tak segera kau melangkah
kenapa tak segera kau bergerak
kenapa tak segera kau bertindak
kenapa tak segera kau ...
Sabtu, 05 Juni 2010
Kalut
desir sejuk menyentuh kulitku
kicau merdu hinggap di telingaku
beragam damai dan etos berbondong
menghampiriku
tetap saja gelisah tak mau pindah
masih saja kerontang di pantai hati
dingin malam tak mampu bekukan bara
resahku
hening malam tak mampu damaikan kacau
pikirku
hangat pagi tak mampu cairkan beku
sendiriku
segalanya kini seakan tinggal hampa
seluruh syaraf seakan lumpuh tiada daya
rasa kehilangan nuansa
sisakan hambar di tiap kunyahnya
Jumat, 04 Juni 2010
Anakku
tak harus kau menjadi bintang
tuk cemerlangkan dirimu
tak harus kau menjadi macan
tuk kharismakan dirimu
tak harus kau menjadi merak
tuk pesonakan dirimu
tak harus kau menjadi badai
tuk hebatkan dirimu
anakku
cukupkan kau menjadi bumi
di mana segala tetumbuhan muncul darimu
di mana segala kehidupan berjalan di punggungmu
di mana segala busuk kau simpan di perutmu
di mana kesederhanaan menjadi jalanmu
anakku
cukupkan kau menjadi debu
meski digulung topan
meski dilibas gelombang
meski dilarut hujan
akhirnya kembali menyatu menjadi bumi
dalam tunduk dan kepasrahan sejati
anakku
jadilah yang kau mau
lakukan yang kau ingin
kejar yang kau tuju
namun ingatlah
jaga hatimu
jaga jiwamu
jaga dirimu
agar tetap membumi
Rabu, 02 Juni 2010
batas rindu
ku lompati aturan ruang
ku terobos sekat-sekat batas
ku tinggalkan kungkung raga
biar lepas jiwa kelana
menjelajah segala dunia
melintasi beragam alam
melayang di antara awan
menuju ketinggian istana jiwa-jiwa tenang
'kan ku kepakkan sayap jiwa
menuju megah istana
di mana kini engkau berada
'kan ku puaskan segala dahaga
menatap lekat pada wajah jiwa
memandang lurus ke mata hati
'kan ku kobarkan gelora cinta
biar lebur kita di dalamnya
biar tak ada lagi aku dan engkau
Selasa, 01 Juni 2010
Gelap
apa yang ku perlukan
apa yang ku lakukan
apa yang ku temukan
apa yang ku dapatkan
ya Allah...............
tanyaku bukan untuk memprotes
inilah ketaktahuanku
ya Allah................
bagaimana ku harus berpasrah pada-Mu?
Senin, 31 Mei 2010
hadirmu, bagiku
pada pelangi jiwaku
nyata atau maya tiada beda
hadirmu slalu membawa nafas baru
bagi udara di paruku
nyata atau maya tak soal
hadirmu slalu hadirkan nuasa baru
pada panorama rasa
nyata atau maya sama saja
hadirmu slalu torehkan lukisan baru
pada lembar-lembar mimpiku
nyata atau maya tetap saja
hadirmu slalu tambahkan detak baru
pada denyut jantungku
nyata atau maya tak ubah perannya
hadirmu slalu goreskan pahatan baru
pada dinding-dinding hatiku
nyata atau maya begitu adanya
hadirmu slalu ku harap di tiap malamku
dalam tidur ataupun bangunku
Minggu, 30 Mei 2010
tentang asaku
meski penuh ragu
ku coba tetap tengadah
meski dengan malu
ku coba tersenyum
meski linang tetap mengalir
ku coba tegak berdiri
meski kaki serasa lumpuh
di tengah padang kini ku rasa
hanya hamparan luas membentang
tanpa tetumbuhan hanya gersang meradang
menyengat kaki tempat pijakan
tanpa ranting dahan sebagai pegangan
ketika lemas tak tertahankan
ketika sendi tak lagi punya kekuatan
hanya satu asa masih terbilang
sejuk limpahan anugerah Tuhan
damai hati dalam peluk ketetapan
teguh iman dalam tapak perjalanan
rahmat Tuhan yang kalahkan kemurkaan
Jumat, 28 Mei 2010
sampai hari ini
masih sunyi pagi ku temui
masih hampa asa ku rasa
sepi tapi tanpa hening
sunyi tapi tanpa bening
hampa tepi terjal di bawahnya
tak ada niat untuk melupakan
tak ada ingin untuk mengabaikan
tak ada hasrat untuk menduakan
menghentak berdenyut
menggelegar bergelora
mengalir bergelombang
cinta itu masih bergelora
dan inginku kan tetap bergelora
rindu itu masih menebar dahaga
yang terpuaskan hanya dengan sua
dan ku harap mampu tahan dahaga
hingga pada akhir sua
sepenuh seluruh jiwa
menyatu memadu
segala setiap angan
membayang mengimpikan
hadirmu adalah niscayaku
jiwamu jiwaku biarlah tetap satu
cintamu cintaku memadu
mengalir dalam tindak langkahku
penuhi setiap lorong dan relung dengan kemegahan
sirami tiap layu biar pupus kembali segar menghijau
Minggu, 23 Mei 2010
hujan malam ini
curahan rahmat-Mu
seiring tahmid takbir semesta raya
inilah berkah awali kehidupan
sebagai sebab tumbuhnya segala tetanaman
sebagai sebab sejuknya setiap kekeringan
sebagai sebab segarnya kering kerongkongan
tiap tetes dalam deras berkah-Mu
melantunkan keikhlasan pengakbaran-Mu
mengiramakan lantunan merdu pujian untuk-Mu
bersama semesta selaraskan abadi penghambaan
bersama setiap jiwa yang rindukan keridloan
tiap tetes dalam aliran berkah-Mu
mengabadikan jejak-jejak kerinduan
melanggengkan sulur-sulur pengharapan
iringi tiap titah menuju takdirnya
iringi perjalanan suci jiwa tuju asalnya
tiap tetes ketak terputusan rahmah-Mu
mengalir rindu tanpa ada jemu
merangkak perlahan menuju tujuan
lewati segala arah melintang
tiap tetes dalam deras berkah-Mu
biarlah guyur panas nafsuku
sejukkan nafas api egoku
damaikan gelisah keterpisahan jiwaku
tiap tetes dalam deras berkah-Mu
semoga berkah tak pernah jadi musibah