ketika senja menenggelamkan surya
ketika semburat jingga perlahan berganti hitam jelaga
ketika hening mulai gantikan ramai dunia
ketika semburat jingga perlahan berganti hitam jelaga
ketika hening mulai gantikan ramai dunia
kesendirian terusik kesepian
lalu pergantian pun hanyutkanku
dalam kerinduan
ada gemericik air setelah wudluku terselesaikan
ada ucap amin ketika fatihah ku rampungkan
ada suara dendang menina bobokkan
ada sentuh lembut saat badan ku rebahkan
ada kecup mesra ketika mata ku pejamkan
ada bisik lirih di telinga menggelikan
dan semua menggetarkan sekaligus
me-nyeri-kan
lalu pergantian pun hanyutkanku
dalam kerinduan
ada gemericik air setelah wudluku terselesaikan
ada ucap amin ketika fatihah ku rampungkan
ada suara dendang menina bobokkan
ada sentuh lembut saat badan ku rebahkan
ada kecup mesra ketika mata ku pejamkan
ada bisik lirih di telinga menggelikan
dan semua menggetarkan sekaligus
me-nyeri-kan
adakah jawab bagi kerinduan
selain niscaya kebersamaan
aku merindumu di tiap pergantian siang malam
di hening kesunyian cahaya bintang
di dingin kesejukan embun fajar
di hangat dekapan sinar mentari sepenggalan
di hiruk keramaian mencari kehidupan
di terik siang tanpa awan
rinduku padamu tetaplah jadi alasan
ku simpan nafas hingga saat yang dijanjikan
selain niscaya kebersamaan
aku merindumu di tiap pergantian siang malam
di hening kesunyian cahaya bintang
di dingin kesejukan embun fajar
di hangat dekapan sinar mentari sepenggalan
di hiruk keramaian mencari kehidupan
di terik siang tanpa awan
rinduku padamu tetaplah jadi alasan
ku simpan nafas hingga saat yang dijanjikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar