Selasa, 29 Desember 2009

IKHLASKU

Nalarku tlah ikhlas melepasmu


Karna engkau adalah amanat yang dititipkan kepadaku

Tapi hati bukan nalar

Hati penuh dengan ukiran-ukiran indah kebersamaan kita

Hati penuh dengan luka lara dan suka cita kebersamaan kita



Engkau bukan sekedar amanat bagiku

Engkau bagian dari jiwaku

             pembentuk arah hidupku

                               pencipta mimpi-mimpiku



            Teriris hatiku tiap kali menatap wajahnya

             Terisak aku tiap kali melihat dirinya

Rasanya terlalu dini baginya kehilangan ibu

Rasanya terlalu cepat ia kehilangan belaianmu



Tapi Ia yang Maha Segala Tahu segalanya

Garis ketetapan-Nya haruslah diterima

                  meski penuh sesak sgala rasa tercampur di dada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar