hadirmu slalu membawa warna baru
pada pelangi jiwaku
nyata atau maya tiada beda
hadirmu slalu membawa nafas baru
bagi udara di paruku
nyata atau maya tak soal
hadirmu slalu hadirkan nuasa baru
pada panorama rasa
nyata atau maya sama saja
hadirmu slalu torehkan lukisan baru
pada lembar-lembar mimpiku
nyata atau maya tetap saja
hadirmu slalu tambahkan detak baru
pada denyut jantungku
nyata atau maya tak ubah perannya
hadirmu slalu goreskan pahatan baru
pada dinding-dinding hatiku
nyata atau maya begitu adanya
hadirmu slalu ku harap di tiap malamku
dalam tidur ataupun bangunku
Senin, 31 Mei 2010
Minggu, 30 Mei 2010
tentang asaku
ku coba tetap melangkah
meski penuh ragu
ku coba tetap tengadah
meski dengan malu
ku coba tersenyum
meski linang tetap mengalir
ku coba tegak berdiri
meski kaki serasa lumpuh
di tengah padang kini ku rasa
hanya hamparan luas membentang
tanpa tetumbuhan hanya gersang meradang
menyengat kaki tempat pijakan
tanpa ranting dahan sebagai pegangan
ketika lemas tak tertahankan
ketika sendi tak lagi punya kekuatan
hanya satu asa masih terbilang
sejuk limpahan anugerah Tuhan
damai hati dalam peluk ketetapan
teguh iman dalam tapak perjalanan
rahmat Tuhan yang kalahkan kemurkaan
meski penuh ragu
ku coba tetap tengadah
meski dengan malu
ku coba tersenyum
meski linang tetap mengalir
ku coba tegak berdiri
meski kaki serasa lumpuh
di tengah padang kini ku rasa
hanya hamparan luas membentang
tanpa tetumbuhan hanya gersang meradang
menyengat kaki tempat pijakan
tanpa ranting dahan sebagai pegangan
ketika lemas tak tertahankan
ketika sendi tak lagi punya kekuatan
hanya satu asa masih terbilang
sejuk limpahan anugerah Tuhan
damai hati dalam peluk ketetapan
teguh iman dalam tapak perjalanan
rahmat Tuhan yang kalahkan kemurkaan
Jumat, 28 Mei 2010
sampai hari ini
masih sepi hari ku lalui
masih sunyi pagi ku temui
masih hampa asa ku rasa
sepi tapi tanpa hening
sunyi tapi tanpa bening
hampa tepi terjal di bawahnya
tak ada niat untuk melupakan
tak ada ingin untuk mengabaikan
tak ada hasrat untuk menduakan
menghentak berdenyut
menggelegar bergelora
mengalir bergelombang
cinta itu masih bergelora
dan inginku kan tetap bergelora
rindu itu masih menebar dahaga
yang terpuaskan hanya dengan sua
dan ku harap mampu tahan dahaga
hingga pada akhir sua
sepenuh seluruh jiwa
menyatu memadu
segala setiap angan
membayang mengimpikan
hadirmu adalah niscayaku
jiwamu jiwaku biarlah tetap satu
cintamu cintaku memadu
mengalir dalam tindak langkahku
penuhi setiap lorong dan relung dengan kemegahan
sirami tiap layu biar pupus kembali segar menghijau
masih sunyi pagi ku temui
masih hampa asa ku rasa
sepi tapi tanpa hening
sunyi tapi tanpa bening
hampa tepi terjal di bawahnya
tak ada niat untuk melupakan
tak ada ingin untuk mengabaikan
tak ada hasrat untuk menduakan
menghentak berdenyut
menggelegar bergelora
mengalir bergelombang
cinta itu masih bergelora
dan inginku kan tetap bergelora
rindu itu masih menebar dahaga
yang terpuaskan hanya dengan sua
dan ku harap mampu tahan dahaga
hingga pada akhir sua
sepenuh seluruh jiwa
menyatu memadu
segala setiap angan
membayang mengimpikan
hadirmu adalah niscayaku
jiwamu jiwaku biarlah tetap satu
cintamu cintaku memadu
mengalir dalam tindak langkahku
penuhi setiap lorong dan relung dengan kemegahan
sirami tiap layu biar pupus kembali segar menghijau
Minggu, 23 Mei 2010
hujan malam ini
hamd coba ku alirkan bersama tiap tetes
curahan rahmat-Mu
seiring tahmid takbir semesta raya
inilah berkah awali kehidupan
sebagai sebab tumbuhnya segala tetanaman
sebagai sebab sejuknya setiap kekeringan
sebagai sebab segarnya kering kerongkongan
tiap tetes dalam deras berkah-Mu
melantunkan keikhlasan pengakbaran-Mu
mengiramakan lantunan merdu pujian untuk-Mu
bersama semesta selaraskan abadi penghambaan
bersama setiap jiwa yang rindukan keridloan
tiap tetes dalam aliran berkah-Mu
mengabadikan jejak-jejak kerinduan
melanggengkan sulur-sulur pengharapan
iringi tiap titah menuju takdirnya
iringi perjalanan suci jiwa tuju asalnya
tiap tetes ketak terputusan rahmah-Mu
mengalir rindu tanpa ada jemu
merangkak perlahan menuju tujuan
lewati segala arah melintang
tiap tetes dalam deras berkah-Mu
biarlah guyur panas nafsuku
sejukkan nafas api egoku
damaikan gelisah keterpisahan jiwaku
tiap tetes dalam deras berkah-Mu
semoga berkah tak pernah jadi musibah
curahan rahmat-Mu
seiring tahmid takbir semesta raya
inilah berkah awali kehidupan
sebagai sebab tumbuhnya segala tetanaman
sebagai sebab sejuknya setiap kekeringan
sebagai sebab segarnya kering kerongkongan
tiap tetes dalam deras berkah-Mu
melantunkan keikhlasan pengakbaran-Mu
mengiramakan lantunan merdu pujian untuk-Mu
bersama semesta selaraskan abadi penghambaan
bersama setiap jiwa yang rindukan keridloan
tiap tetes dalam aliran berkah-Mu
mengabadikan jejak-jejak kerinduan
melanggengkan sulur-sulur pengharapan
iringi tiap titah menuju takdirnya
iringi perjalanan suci jiwa tuju asalnya
tiap tetes ketak terputusan rahmah-Mu
mengalir rindu tanpa ada jemu
merangkak perlahan menuju tujuan
lewati segala arah melintang
tiap tetes dalam deras berkah-Mu
biarlah guyur panas nafsuku
sejukkan nafas api egoku
damaikan gelisah keterpisahan jiwaku
tiap tetes dalam deras berkah-Mu
semoga berkah tak pernah jadi musibah
Kamis, 20 Mei 2010
hujan tadi malam
Curahan berkah kembali mengguyur bumi-Mu
awali keberlimpahan nikmat untuk setiap hamba-Mu
Titik-titiknya melantunkan tahmid dan takbir
iringi desahan setiap jiwa dalam naungan ridlo-Mu
Kedamaian dan kesejukan menyusup dalam setiap kalbu
segala kalbu dalam naungan ridlo-Mu
Coba ku desahkan dalam tarik nafasku
menyelip di antara tahmid dan takbir semesta
Sebuah desah panjang sertai lantunan do’a
agar curahan berkah-Mu menyusup dan meresap
di pembaringan belahanku
biar damai dan sejuk dalam lelap
biar hangat dan tenang dalam selimut putih
biar taman bunga tumbuh subur dalam mimpinya
biar senyum mengembang dalam tidurnya
Curahan berkah kembali mengguyur bumi-Mu
Begitu deras sejukkan kerontang jiwa
Meski tak mampu pupus dahaga ku rasa
dahaga rindu akan tambatan cinta
Curahan berkah kembali mengguyur bumi-Mu
Begitu anggun tenangkan jiwa
Walau tetap tak mampu hapus resah ku kira
pada gelisah belai kasih tumpuan rindu
Curahan berkah kembali mengguyur bumi-Mu
Ku selipkan harap di antara derasnya
Semoga kembali bersatu jiwa
pada pohon segala rasa
Semoga rindu melepas dahaga
dalam sua tanpa cela
Semoga rintik sampaikan segala
bersama tahmid takbir semesta
Selasa, 18 Mei 2010
Masih ku harap ini adalah mimpi
Kadang pada ujung malam ku masih berharap
semua adalah mimpi
semua kembali seperti sedia kala
ketika kesadaranku muncul saat
engkau sudah merapikan semua
saat ku masih mencoba membuka mata
belaimu mengingatkanku akan subuh yang
kan segera berlalu
Tapi sungguh
ini tak lagi merupakan mimpi
ku buka mata dan kau tak lagi di sisiku
tidak sedang merapikan segala sesuatu
tidak pula sedang mengingatkan subuh yang
kan segera berlalu
ku rengguh kesadaran pagiku
dan kau tak lagi di sisiku
tidak di dapur
tidak pula di ruang tengah rumah kita
Sungguh,
hingga kini pun ku harap
ini semua hanya mimpi
yang kan sirna saat ku buka mata
yang kan musnah ketika pagi tiba
Tapi memang harus ku terima
ini semua tidak lagi mimpi
semua nyata dalam tetap-Nya
semua adalah mimpi
semua kembali seperti sedia kala
ketika kesadaranku muncul saat
engkau sudah merapikan semua
saat ku masih mencoba membuka mata
belaimu mengingatkanku akan subuh yang
kan segera berlalu
Tapi sungguh
ini tak lagi merupakan mimpi
ku buka mata dan kau tak lagi di sisiku
tidak sedang merapikan segala sesuatu
tidak pula sedang mengingatkan subuh yang
kan segera berlalu
ku rengguh kesadaran pagiku
dan kau tak lagi di sisiku
tidak di dapur
tidak pula di ruang tengah rumah kita
Sungguh,
hingga kini pun ku harap
ini semua hanya mimpi
yang kan sirna saat ku buka mata
yang kan musnah ketika pagi tiba
Tapi memang harus ku terima
ini semua tidak lagi mimpi
semua nyata dalam tetap-Nya
Minggu, 09 Mei 2010
ku hanyut di dalammu
Ku turuti maumu
biar larut dalam alirmu
Ku ikuti inginmu
biar padu dalam arusmu
ku percaya padamu
akan baiknya arahku
ku percaya padamu
akan jalan pilihanmu
yakinku padamu
sepenuh hatiku
jalan di depan kita
pasti ada ujung
ujung yang akan sampaikan
pada tujuan
ujung yang akan berakhir
dengan pertemuan
ku ikuti saja maumu
ku yakin kan bertemu
dengan jawabmu
semua kini di tanganmu
dalam kuasamu
tentu saja atas kehendak Tuanmu
bukankah begitu???
rinduku....
biar larut dalam alirmu
Ku ikuti inginmu
biar padu dalam arusmu
ku percaya padamu
akan baiknya arahku
ku percaya padamu
akan jalan pilihanmu
yakinku padamu
sepenuh hatiku
jalan di depan kita
pasti ada ujung
ujung yang akan sampaikan
pada tujuan
ujung yang akan berakhir
dengan pertemuan
ku ikuti saja maumu
ku yakin kan bertemu
dengan jawabmu
semua kini di tanganmu
dalam kuasamu
tentu saja atas kehendak Tuanmu
bukankah begitu???
rinduku....
Tiba-tiba aku merindumu
deras hujan mengalir turun
susuri genteng rumah kita
gemeresak suara air
rambati tiap sudut miring atap rumah kita
menetas pada batu-batu kecil di sekitar rumah kita
mengalir pasti menuju selokan dengan muara
sungai di dekat rumah kita
semua mengalirkan rindu
tiap tetes yang menjadi deras
membawa detak rindu yang tiba-tiba
tiap suara titik air di batuan
melantunkan sahyu lagu rindu yang menggelora
deras hujan menambatkan rindu
di pantai hati
gemericik air mendendangkan rindu
di relung jiwa
semua begitu tiba-tiba
rinduku menggebu
rinduku menggelora
rinduku menggelegak
rinduku padamu
menghantam dinding-dinding hatiku
tiba-tiba aku rindu padamu
sangat rindu padamu
susuri genteng rumah kita
gemeresak suara air
rambati tiap sudut miring atap rumah kita
menetas pada batu-batu kecil di sekitar rumah kita
mengalir pasti menuju selokan dengan muara
sungai di dekat rumah kita
semua mengalirkan rindu
tiap tetes yang menjadi deras
membawa detak rindu yang tiba-tiba
tiap suara titik air di batuan
melantunkan sahyu lagu rindu yang menggelora
deras hujan menambatkan rindu
di pantai hati
gemericik air mendendangkan rindu
di relung jiwa
semua begitu tiba-tiba
rinduku menggebu
rinduku menggelora
rinduku menggelegak
rinduku padamu
menghantam dinding-dinding hatiku
tiba-tiba aku rindu padamu
sangat rindu padamu
tentang hadirmu
senyum kembali merekah di bibir
bunga kembali mekar di taman hati
mentari kembali semangatkan jiwa
ceria kembali menghias muka
hadirmu adalah sebuah cerita
keindahan yang hapus segala nestapa
kesejukan yang segarkan segala cuaca
keagungan yang dicurahkan Sang Maha Segala
tak perlu lama
cukup beberapa detik saja
tak perlu nyata
cukup di alam sana
cukuplah itu sebagai penawar
pembangkit cita
penyemangat jiwa
cukuplah itu sebagai telaga
penghilang dahaga jiwa
penyejuk gersang sukma
cukuplah itu sebagai karunia
bagi hati yang sendiri
bagi diri yang tercerai
cukuplah itu sebagai tanda
akan kebersamaan yang tetap ada
akan keabadian berpadunya jiwa
masih tertanam kuat di hatiku
engkaulah anugerah terbesarku
semoga selalu dan tetap begitu
aku mohon padamu
wahai Pemilik jiwa ragaku
bunga kembali mekar di taman hati
mentari kembali semangatkan jiwa
ceria kembali menghias muka
hadirmu adalah sebuah cerita
keindahan yang hapus segala nestapa
kesejukan yang segarkan segala cuaca
keagungan yang dicurahkan Sang Maha Segala
tak perlu lama
cukup beberapa detik saja
tak perlu nyata
cukup di alam sana
cukuplah itu sebagai penawar
pembangkit cita
penyemangat jiwa
cukuplah itu sebagai telaga
penghilang dahaga jiwa
penyejuk gersang sukma
cukuplah itu sebagai karunia
bagi hati yang sendiri
bagi diri yang tercerai
cukuplah itu sebagai tanda
akan kebersamaan yang tetap ada
akan keabadian berpadunya jiwa
masih tertanam kuat di hatiku
engkaulah anugerah terbesarku
semoga selalu dan tetap begitu
aku mohon padamu
wahai Pemilik jiwa ragaku
Jumat, 07 Mei 2010
Keluhku
menata hati tak semudah menata peti
menata jiwa tak segampang menata raga
ada getar yang tak mampu ditipu nalar
ada kebenaran yang tak pernah tertutup kebohongan
ada kepastian yang tak pernah bisa dilindas keraguan
rasa hati tak pernah bisa dikalahkan oleh dusta
getar jiwa tak pernah bisa dinistakan oleh daya nalar
karena hati merupakan inti diri
penggerak dan pengarah langkah tingkah
penentu dan penetap arah jalan tempuh
pemberi nilai untuk tiap usaha dan laku
karena jiwa fondasi manusia
dasar keberadaan manusia
titik pijak penciptaan manusia
pokok keunggulan manusia
tundukkan hati di bawah duli Sang Sejati
agar kesombongan tidak merusaknya
simpuhkan jiwa di bawa Sang Segala Maha
agar keangkuhan tiada menguasainya
letakkan ego diri di bawah kaki
tengadahkan tangan hinakan keakuan
sujud tunduk akui kehambaan
agar sejati memasuki diri
agar utama berada di jiwa
agar pasrah dibimbing hidayah
menata jiwa tak segampang menata raga
ada getar yang tak mampu ditipu nalar
ada kebenaran yang tak pernah tertutup kebohongan
ada kepastian yang tak pernah bisa dilindas keraguan
rasa hati tak pernah bisa dikalahkan oleh dusta
getar jiwa tak pernah bisa dinistakan oleh daya nalar
karena hati merupakan inti diri
penggerak dan pengarah langkah tingkah
penentu dan penetap arah jalan tempuh
pemberi nilai untuk tiap usaha dan laku
karena jiwa fondasi manusia
dasar keberadaan manusia
titik pijak penciptaan manusia
pokok keunggulan manusia
tundukkan hati di bawah duli Sang Sejati
agar kesombongan tidak merusaknya
simpuhkan jiwa di bawa Sang Segala Maha
agar keangkuhan tiada menguasainya
letakkan ego diri di bawah kaki
tengadahkan tangan hinakan keakuan
sujud tunduk akui kehambaan
agar sejati memasuki diri
agar utama berada di jiwa
agar pasrah dibimbing hidayah
Rabu, 05 Mei 2010
Bismillah
Bismillah
ku sebut asma-Mu
tuk mulai langkahku
Bismillah
ku sebut asma-Mu
tuk tundukkan egoku
Bismillah
ku sebut asma-Mu
tuk ingatkan diriku
Bismillah
ku sebut asma-Mu
tuk agungkan-Mu
Bismillah
ku sebut asma-Mu
tuk tetapkan kehambaanku
Bismillah
ku sebut asma-Mu
tuk perkuat pijakanku
Bismillah
ku sebut asma-Mu
tuk tiap titik dalam perjalananku
ku sebut asma-Mu
tuk mulai langkahku
Bismillah
ku sebut asma-Mu
tuk tundukkan egoku
Bismillah
ku sebut asma-Mu
tuk ingatkan diriku
Bismillah
ku sebut asma-Mu
tuk agungkan-Mu
Bismillah
ku sebut asma-Mu
tuk tetapkan kehambaanku
Bismillah
ku sebut asma-Mu
tuk perkuat pijakanku
Bismillah
ku sebut asma-Mu
tuk tiap titik dalam perjalananku
Langganan:
Komentar (Atom)