Gema takbir kembali menggema
Tanda bahwa Ramadlan meninggalkan kita
Mestinya kesedihan yang diperlihatkan
Namun yang ku lihat adalah riuh kesenangan
Gempita kegembiraan
Tak ada kesedihan di akhir Ramadlan
Karna kebanyakan kita merasa telah beroleh kemenangan
Entah kemenangan atas apa?
Kemenangan jiwa dalam menundukkan nafsu katanya
Tapi yang ku lihat hanya dendam menunggu waktu diperbolehkan
segala
Kemenangan karena hati telah kembali sejati
Tapi yang ku rasakan maaf memaafkan hanya ada dalam lisan
tradisi
Tak ada kesedihan di akhir Ramadlan
Karna kebanyakan kita merasa bersyukur telah mampu melewati
Ramadlan
Entah bersyukur atas apa?
Bersyukur telah kembali menjadi fitri katanya
Sayangnya yang ku rasakan rasa senang karena kita tak lagi
dikekang-kekang
Untuk memperturutkan segala keinginan
Bukan kenikmatan saat jalankan seluruh kewajiban Ramadlan
Namun beban berat menahan keinginan-keinginan yang
sebelumnya dihalalkan
Tak ku lihat kesedihan di akhir Ramadlan
Karena yang ku saksikan adalah sebuah pesta dan perayaan
Entah pesta untuk apa?
Entah perayaan untuk memperingati apa?
Tak ku lihat kesedihan di akhir Ramadlan
Semoga hanya aku yang merasakan
Akibat kebebalan dan tumpukan kesalahan yang aku lakukan
Semoga kalian benar-benar mendapat anugerah keberuntungan
dan kemenangan
Semoga kita berjalan menuju kesejatian yang berujung pada
pengabdian
Pengabdian sebagai hamba Tuhan sekaligus pada kemanusiaan
Semoga….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar