masih saja akal mengendalikan
tiap langkah ia yang memutuskan
yang dapat diterima dijalankan
yang sudah dicerna diabaikan
bahkan hal-hal yang menjadi makanan jiwa
akal pula yang memutuskan
padahal tak selamanya
akal cukup bijaksana tuk memutuskan
apa yang baik apa yang bukan
apa yang benar apa yang bukan
mencari ketenangan
jalan mendapatkan kedamaian
menata hati dan perasaan
sebenarnya bukan milik akal
tuk menentukan
sebenarnya milik hati untuk memastikan
namun masih saja
akal campur tangan
merasa tahu apa yang perlu dilakukan
merasa paling berhak atas seluruh pertimbangan
mestinya akal tahu diri
tapi betapa sulit membuatnya mengerti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar